Permasalahan ANALISIS PENGARUH GDP, NILAI TUKAR RIIL, INFLASI SERTA SUKU BUNGA LUAR NEGERI TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING (PMA) DI INDONESIA (PERIODE 2000:I – 2012:IV)
tertarik untuk menanamkan modalnya lebih besar Suwarno, 2008. Ketika terjadi inflasi, pihak otoritas moneter akan menaikkan tingkat bunga guna menghindari
kemerosotan nilai modal yang dipinjamkan. Makin tinggi inflasi maka makin tinggi pula tingkat bunga. Tingkat bunga yang tinggi menyebabkan debitur turun dan
mengurangi minat investor untuk mengembangkan sektor-sektor produktif.
Melalui transmisi kebijakan moneter yaitu apabila suku bunga naik kebijakan moneter ketat akan mengurangi jumlah uang beredar dan mendorong peningkatan
suku bunga jangka pendek. Dan apabila credible akan timbul ekspektasi masyarakat bahwa inflasi akan turun atau suku bunga riil jangka panjang akan meningkat.
Kondisi demikian menurunkan permintaan domestik untuk investasi dan konsumsi, Karena kenaikan biaya modal sehingga pertumbuhan ekonomi aksan menurun,
demikian pula seblaiknya bila dilakukan pelonggaran moneter Suramaya,2012. Hubungan dari GDP, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika , inflasi serta Suku
bunga luar negeri yang mempengaruhi Foreign Direct Investment PMA di Indonesia selama periode 2000: I-2012:IV dapat digambarkan sebagai berikut :
GDP
Inflasi Kurs riil
PMA rLn
Gambar 7. Model Kerangka pemikiran analisis pengaruh GDP, nilai tukar riil, inflasi, serta Suku bunga luar negeri terhadap Penanaman Modal
Asing PMA di Indonesia selama periode 2000:I - 2012:IV