Tinjauan Empiris ANALISIS PENGARUH GDP, NILAI TUKAR RIIL, INFLASI SERTA SUKU BUNGA LUAR NEGERI TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING (PMA) DI INDONESIA (PERIODE 2000:I – 2012:IV)

Sedangkan menurut jurnal yang di teliti oleh Imamudin Yuliadi 2009, yang berjudul “Analisis Kesenjangan investasi Asing PMA di Provinsi Sulawesi Utara sebuah evaluasi kebijakan pemekaran wilayah ” memiliki kesimpulan dari penelitiannya yaitu dampak dari kebijakan pemekaran wilayah provinsi Gorontalo dari provinsi Sulawesi Utara dalam jangka pendek relatif belum menunjukkan pengaruh yang berarti namun dalam jangka menengah dan panjang berpengaruh cukup besar terhadap kesenjangan investasi PMA dalam konteks perekonomian di Kawasan Timur Indonesia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya disparitas investasi asing di Sulawesi Utara. Disparitas investasi juga disebabkan oleh perbedaan infrastruktur ekonomi antarwilayah di Indonesia. Tabel 1. Ringkasan Hasil Penelitian Empirik NO . Judul Penelitan Peneliti dan tahun Penelitian Variable dan alat analisis Model analisis Kesimpulan 1 Analisis faktor- faktor yang mempengar uhi Permintaan Investasi di Indonesia Pardamean Lubis 2008 Permintaan investasi -Suku bunga dalam negeri -Pendapatan Nasional Alat analisis: Ordinary Least Square OLS INV = β + β 1 IR + β 2 Ln NI + e Suku bunga dalam negeri IR memberikan pengaruh yang negative terhadap permintaan investasi di Indonesia, Pendapatan Nasional NI memberikan pengaruh yang positif dan sangat signifikan terhadap permintaan investasi di Indonesia. 2 Analisis Mulaelatul -Penanaman PMA t = α + Berdasarkan hasil faktor- faktor yang mempengar uhi Penanaman Modal Asing PMA di Batam Khasanah 2008 Modal Asing di Batam -PDRB -Tingkat Inflasi -Upah minimum regional Batam -Penerimaan pajak Batamummy Kawasan Ekonomi Khusus atau Special Economic Zones Alat analisis : Ordinary Least Square OLS α 1 PDRB t + α 2 RER t + α 3 INF t + α 4 UPAH t + α 5 TAX t +KEKD + e t penelitian faktor faktor yang mempengaruhi investasi asing PMA di Batam yaitu PDRB, ,UPAH,TAX,yang secara signifikan berpengaruh secara nyata pada taraf nyata 5 persen. Sedangkan tingkat inflasi dan dummy KEK tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PMA di Batam. 3 Analisis bebrapa faktor- faktor yang mempengar uhi Penanaman Modal Asing PMA di Indonesia Aliyatul Jannah 2010 -Penanaman Modal Asing di Indonesia -Tingkat Suku bunga Internasional -Kurs AS -Neraca Perdagangan. Alat Analisis: Statistical Package for the Social Sciences SPSS A t = ᵝ + ᵝ 1 X1 t + ᵝ 2 X2 t + ᵝ 3 X3 t + e t Berdasarkan hasil penelitian faktor faktor yang mempengaruhi investasi asing PMA di Indonesia yaitu tingkat suku bunga Internasional, Kurs Dollar Amerika dan neraca perdagangan, yang paling dominan berpengaruh terhadap penanaman modal asing adalah tingkat suku bunga internasional. 4 Foreign Ownership and Employme nt Growth in Indonesian Robert E. Lipsey, NBER and City University of NY 2010 - PMA -Tenaga kerja -Perusahaan - Milik perusahaan asing atau perusahaan ∆InL it = InL it - In it-1 =α + λPlant it- 1 + w ownership + t Year_dummy + + ind Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa pertumbuhan tenaga kerja di Indonesia memiliki pertumbuhan lebih Tabel 1 lanjutan Manufactur ing pemerintah Alat Analisi : Ordinary Least Square OLS IND_dummy t + + R Reg_dummy+ e it cepat sekitar 5-10 persen di banding perusahaan yang dimiliki oleh investor dalam negeri. Ini membuktikan bahwa peluang kerja lebih besar di perusahaan yang dimiliki luar negeri 5 Analisis faktor- faktor yang mempengar uhi Penanaman Modal Asing Di Indonesia M.Arif Sambodo 2003 - PMA - PDB -tingkat suku bunga deposito riil -Nilai tukar rupiah - posisi dana masyarakat di perbankan. Alat analisis : Error correlation method = ECM ∆I t = ᵧ o + ᵧ 1 ∆R t + ᵧ 1 ∆R t-1 + ᵧ 3 R t-1 - I t-1 + e Secara Umum faktor yang stabil mempengaruhi masuknya investasi asing langsung ke Indonesia, baik sebelum dan saat krisis terjadi adalah tingkat suku bunga dalam dan luar negeri. Sedangkan faktor PDB hanya memperngaruhi masuknya investasi pada saat krisis terjadi. Tetapi ketika krisi dimulai faktor ini tidak signifikan lagi dalam mempengaruhinya. 6 Analisis Kesenjanga n investasi Asing PMA di Provinsi Sulawesi Utarasebu ah evaluasi kebijakan pemekaran wilayah Imamudin Yuliadi 2009 -PMA, - tingkat bunga simpanan, -dan Kurs adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Alat analisis : Metode analisis data dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan beberapa Ii = α0 + α1 r + α2 Kurs dampak dari kebijakan pemekaran wilayah provinsi Gorontalo dari provinsi Sulawesi Utara dalam jangka pendek relatif belum menunjukkan pengaruh yang berarti namun dalam jangka menengah dan panjang berpengaruh cukup besar terhadap Tabel 1 lanjutan Dalam penelitian ini menggunakan sedikit perbedaaan dengan penelitian sebelumnya dengan menggunakan nilai tukar riil atau Real Exchange Rate RER dan suku bunga luar negeri dengan menggunakan suku bunga acuan LIBOR. metode analisis yaitu analisis kesenjangan investasi, analisis regresi, dan analisis kesenjangan fiskal. kesenjangan investasi PMA dalam konteks perekonomian di Kawasan Timur Indonesia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya disparitas investasi asing di Sulawesi Utara. Disparitas investasi juga disebabkan oleh perbedaan infrastruktur ekonomi antarwilayah di Indonesia. Tabel 1 lanjutan III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder menurut runtut waktu time series dalam bentuk tahunan. Periode yang digunakan yaitu periode 2000:I- 2012:IV. Adapun data-data tersebut diperoleh dari beberapa sumber seperti Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia BI, Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM, Penelitian-penelitian terdahulu, artikel-artikel dan sumber-sumber lainnya. Tabel 2. Deskripsi Data Input Nama Data Nama Variabel Satuan Pengukuran Sumber Data PMA LPMA USD Bank Indonesia GDP LGDP Rupiah BPS Nilai Tukar Riil LRER BPS dan World Bank Tingkat inflasi INF Persen Bank Indonesia Suku Bunga luar Negeri RLN Persen British Bankers Association Ket : = niali tukar riil, = nilai tukar nominal, P= IHK Indonesia , P IHK Amerika Serikat

B. Operasionalisasi Variabel

Untuk memberikan kejelasan mengenai penggunaan beberapa variabel dalam penelitian ini, maka perlu diberikan definisi beberapa variabel tersebut, yaitu : 1. Penanaman Modal Asing Menurut Krugman 1988, yang dimaksud dengan penanaman modal asing langsung adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari satu negara memperluas atau mendirikan perusahaan perusahaan.Investasi asing di Indonesia dalam penelitian ini menggunakan data jumlah foreign direct investment atau FDI yaitu penanaman modal asing berasal dari perseorangan ataupun perusahaan- perushaan asing yang secara langsung masuk didalam perekonomian Indonesia tiap tahunnya dalam satuan ribu US. Penanaman modal asing melalui portofolio tidak termasuk didalam penelitian. Data didapat dari laporan yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal. Data PMA ini diperoleh dari Badan Koordinasi Penanaman Modal pusat Jakarta, selama periode 2000:I-2012:IV. 2. Produk Domestik Bruto Produk domestik bruto adalah penghitungan nilai output produksi akhir pasar semua barang dan jasa dalam perekonomian di Indonesia dalam kurun waktu tertentu. Apabila Pengusaha, jika dia seorang penanaman modal asing akan melihat ramalan masa depan negara yang akan ditujunya sebagai tempat penanaman modal, artinya apakah keadaan masa depanakan menjamin keuntungan dan kelangsungan dari modal yang ditanamannya, untuk itu investor melihat dari tingkat kestabilan ekonomi negara tersebut antara lain dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan pendapatan nasional negara yang dituju.Yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan PDB harga konstan 2000. Data ini diambil dari situs resmi Badan Pusat Statistik. 3. Nilai tukar riil adalah nilai tukar nominal yang sudah dikoreksi dengan harga relatif yaitu harga – harga di dalam negeri dibandingkan harga – harga diluar negeri. Pengukuran nilai tukar riil rupiah menggunakan nilai tukar nominal, index harga konsumen, dan index harga konsumen negara mitra dagang utama Indonesia Awaluddin,2004. Negara dengan tingkat suku bunga yang relatif lebih tinggi maka nilai mata uangnya akan cenderung menguat. Hal ini terkait dengan penyimpanan uang. jika suatu negara memiliki interest rate yang lebih tinggi maka masyarakat akan cenderung lebih tertarik untuk menyimpan uangnya di negara tersebut. Apabila tingkat bunga menjadi lebih rendah, lebih banyak usaha yang mempunyai tingkat pengembalian modal yang lebih tinggi daripada tingkat suku bunga. Semakin rendah tingkat bunga yang harus dibayar para pengusaha, semakin banyak usaha yang dapat dilakukan para pengusaha. Semakin rendah tingkat bunga semakin banyak investasi yang dilakukan para pengusaha Sukirno, 1997 Pada penelitian ini, data nilai tukar nominal dan IHK Indonesia diperoleh dari situs resmi Badan Pusat Statistik, sedangkan data IHK Amerika Serikat diperoleh dari situs resmi World Bank selama periode 2000:I- 2012:IV. 4. Inflasi Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus.Boediono,2001:161 Salah satu faktor penting dalam menganalisa dan meramalkan tingkat suku bunga adalah inflasi. Inflasi adalah suatu kenaikan harga yang terus menerus dari barang dan jasa secara umum bukan satu macam barang dan sesaat. Perhitungan laju inflasi pada penelitian ini menggunakan konsep inflasi IHK Indeks Harga Konsumen yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik selama periode 2000:I-2012:IV 5. Suku bunga Luar negeri Menurut Laksmono, 2001 dalam Erawati Lewelyn, 2002, nilai suku bunga domestik di Indonesia sangat terkait dengan suku bunga internasional. Hal ini disebabkan oleh akses pasar keuangan domestik terhadap pasar keuangan internasional dan kebijakan nilai tukar yang fleksibel. Suku bunga yang digunakan dalam penelitian ini adalah suku bunga nominal LIBOR 3 bulanan yang dipublikasikan oleh situs British Bankers Association selama periode 2000:I- 2012:IV