Uji Validitas Metode dan Teknik Pengumpulan Data

23 pertanyaan, kemudian memintanya untuk mengembalikannya melalui peneliti yang secara langsung akan mengambil angket yang telah diisi. Angket yang diisi oleh responden akan diseleksi terlebih dahulu.

3.6.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono 2009 tentang validitas adalah:“valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur”. Jadi suatu penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Sedangkan uji validitas adalah test pengujian yang dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperoleh untuk mendapatkan hasil data yang valid. Maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test kuesioner dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah dengan menggunakan rumus product moment : { }{ } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N r Keterangan: rxy = koefisien korelasi antar variabel x skor subjek tiap butir dengan variabel y total skor subjek dari keseluruhan butir. X = Variabel bebas y = Variabel terikat N = jumlah sampel Untuk menggunakan rumus di atas, maka langkah-langkah yang ditempuh Universitas Sumatera Utara 24 adalah sebagai berikut: 1. Mentabulasi data skor ke dalam tabel. 2. Menghitung Σx, Σy, Σy²,Σx², Σy², Σxy. 3. Menghitung rxy dengan rumus di atas. 4. Membandingkan r xy hasil perhitungan dengan tabel harga kritik r product moment, dikatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel r hitung r tabel.Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinanyaitu: 1. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol r = 0 berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada. 2. Koefisien korelasi yang diperoleh positif r = + artinya kenaikan nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif. 3. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif r = - artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meingkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain. Untuk menguji hipotesis, pengaruh sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah X Dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Y, maka diadakan pengujian dengan rumus “t” yaitu: Keterangan: 2 1 2 r n r t − − = n = Jumlah sampel r = Koefisien korelasi Universitas Sumatera Utara 25 Derajat kebebasan dk = n – 2 Setelah nilai t hitung didapat, perhitungan dari nilai yang didapat akan dibandingkan dengan langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai t hitung tersebut dengan nilai t tabel pada taraf signifikan sebesar α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-2. Kaidah keputusannya adalah : • Jika t hitung t tabel , maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan adalah valid. • Jika t hitung t tabel, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan adalah tidak valid. Uji validitas dilakukan terhadap alat ukur berupa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel sistem akuntansi keuangan pemerintah dareah. Dalam penelitian ini skala pengukuran untuk uji validitas dilakukan dengan cara membandingkan r hitung atau nilai yang dihasilkan pada uji reabilitas yaitu pada kolom Correlation item- Total Correlation dengan nilai yang dihasilkan r tabel. Berdasarkan perbandingan antara r hitung dan r tabel akan menjawab rumusan pada hipotesis yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya dengan itu maka terbentuklah hipotesis, Sebagai berikut : Ho : r hitung r tabel maka butir pertanyaan pada kuasioner dinyatakan valid. Ha : r hitung r tabel maka butir pertanyaan pada kuasioner dinyatakan tidak valid. Universitas Sumatera Utara 26

3.6.2 Uji Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

22 191 103

Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Samosir

22 160 109

Pengaruh Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja SKPD Pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

14 95 93

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Lampung)

2 23 65

Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat

13 63 113

PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DAN PENGELOLAAN ASET TETAP DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA.

5 19 73

PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN PENERAPAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ACEH BARAT (Studi pada SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat)

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemahaman Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Studi Kasus Pada Seluruh Skpd Di Provinsi Sumatera Utara)

0 1 10

KATA PENGANTAR - Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Studi Kasus Pada Seluruh Skpd Di Provinsi Sumatera Utara)

0 0 13

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada SKPD Kabupaten PATI) - Unissula Repository

0 0 9