17
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian explanatory, penelitian explanatory adalah suatu metode penelitian yang bermaksud untuk mendapatkan kejelasan
fenomena yang terjadi secara empiris dan berusaha untuk mendapatkan jawaban hubungan kausal antara variabel melalui pengajuan hipotesis yang akan dilakukan
pada bab selanjutnya dengan berpacu pada hasil jawaban yang didapat penulis dari pengisian kuesioner yang disebarkan kepada sampel yang telah dipilih.
3.2 Ruang Lingkup penelitian
Penelitian ini dilakukan penulis di seluruh SKPD tingkat Provinsi Sumatera Utara yang berada di daerah kota Medan yang penulis anggap telah
mewakili dari seluruh SKPD tingkat provinsi yang ada di Provinsi Sumatera Utara karena semua laporan keuangan tiap-tiap Dinas, Badan maupun Biro di
laporkan kembali kepada pusat yang berada di tiap SKPD tingkat Provinsi .
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer. Sumber data primer berupa ddata langsung yan dikumpulkan melalui wawancara dengan
responden dengan menggunakan alat yaitu daftar pertanyaan Kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
18
3. 4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.4.1 Definisi Operasional
Pengoperasionalan konsep atau biasa juga disebut dengan mendefinisikan konsep secara operasional adalah menjelaskan karakteristik dari
obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan kedalam penelitian. Dengan definisi
operasional, peneliti dapat mengumpulkan, mengukur, atau menghitung informasi melalui logika empiris.
3.4.2 Pengukuran Variabel 3.4.2.1 Variabel Independen
Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,antecedent. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel
bebas. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Sistema Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah. Sistem akuntansi pemerintahan daerah adalah
serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer.
3.4.2.2 Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebtu dengan variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonseia sering disebut variabel terikat. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada seluruh SKPD di provinsi sumatera utara.
Universitas Sumatera Utara
19
Tabel 3.1 Operasional Variabel Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah
dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
VARIABEL INDIKATOR
SKALA PENGUKURAN
NOMOR KUESIONER
Variabel Independen Sistem Akuntansi
Keuangan Pemerintah Daerah X
1. kesesuaian sistem
akuntansi keuangan yang digunakan
sudah memenuhi standar akuntansi
pemerintahan.
2.
Pembuatan laporan keuangan dan
dilaporkan secara periodik
3. Prosedur pencatatan
transaksi dilakukan berdasarkan standar
pencatatan akuntansi pada umumnya.
Ordinal 1
2 sd 6
7 sd 10
Variabel Dependen Kualitas Laporan
keuangan pemerintah daerah
1. laporan keuangan
yang disusun sudah memenuhi kriteria
dari sebuah laporan keuangan yang
kualitatif
dengan karakteristik yaitu
andal,relevan apat diperbandingkan
dan dapat dipahami. Ordinal
1 sd 11
Sumber : Permadi,2013.
Teknik pengukuran yang digunakan untuk mengubah data kualitatif dari kuesioner menjadi suatu urutan data kuantitatif adalah skala likert. Skala likert
merupakan suatu pengukuran dengan menggunakan skala ordinal. Ukuran yang digunakan untuk menilai jawaban-jawaban yang diberikan dalam menguji
variabel independen dan variabel dependen yaitu : Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju SS
Skor 4 untuk jawaban Setuju S
Universitas Sumatera Utara
20
Skor 3 Untuk jawaban Kurang Setuju KS Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju TS
Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju STS
3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2004. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SKPD yang ada di Provinsi Sumatera
Utara.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi Erlina, 2008:75. Berikut ini adalah rincian
SKPD yang menjadi sampel.
Tabel 3.2 SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
NO SKPD
KETERANGAN
1 Badan Kepegawaian Daerah
2
Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
3
Badan Ketahanan Pangan
4 Badan Lingkungan Hidup
X 5
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa
6
Badan Penanaman Modal dan promosi
7 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
X 8
Badan Pendidikan dan Pelatihan X
9 Badan Penelitian dan Pengembangan
10
Badan perencanaan Pembangunan daerah
11 Badan Perizinan Terpadu
Universitas Sumatera Utara
21
12 Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
13
Biro Bina Kemasyarakatan dan Sosial
14 Biro Bina Perekonomian
15
Biro Hukum
16 Biro Keuangan
17
Biro Organisasi dan Keterlaksanaan
18 Biro Otonomi Daerah
19
Biro Pembangunan
20 Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak dan KB
21
Biro Pemerintahaan
22 Biro Perlengkapan
23
Biro Umum
24 Dinas Bina Marga
25
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
26 Dinas Kehutanan
27
Dinas Kesehatan
28 Dinas Kesejahteraan dan Sosial
X 29
Dinas Komunikasi dan Informatika X
30 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
31
Dinas Pemuda dan Olahraga 32
Dinas Pendapatan Daerah
33 Dinas Pendidikan
34
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air `
35 Dinas Perhubungan
36
Dinas Perikanan dan Kelautan 37
Dinas Perindustrian dan perdagangan
38 Dinas Perkebunan
39
Dinas Pertambangan dan Energi
40 Dinas Pertanian
41
Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan
42 Dinas Tata Ruang dan permukiman
43
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
44 Inspektorat
45
Rumah sakit haji Medan
46 Rumah sakit Jiwa Provinsi
X 47
Satuan Polisi Pamong Praja
48 Sekretariat dewan Pengurus KORPRI
49
Sekretariat DPRD Sumatera Utara
Sumber :http:www.sumutprov.go.id ,2015 Besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin.
2
1 Ne
N n
+ =
Universitas Sumatera Utara
22
Berikut ini merupakan keterangan rumus tersebut. n = jumlah sampel
N =jumlah populasi ℯ = kelonggaran ketidak telitian karena pengambilan sampel yang masih
ditolerir Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung jumlah sampel seperti di bawah
ini.
2
5 49
1 49
+ =
n
n = 43, 65 maka dibulatkan menjadi 43
3.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data dan penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode angket, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan yang akan diisi atau dijawab
oleh responden, adapun kriteria responden yang akan diberikan koesioner adalah sebagai berikut :
1. Kepada Bagian Keuangan yang ada di tiap SKPD yang telah dipilih untuk menjadi sample penelitian
2. Kepada kepala atau pegawai Bagian keuangan yang ada di tiap SKPD yang telah dipilih menjadi sample penelitian
Kriteria-kriteria yang telah disampaikan diatas bermaksud untuk lebih merujuk langsung kepada staff yang memang ada pada bidangnya diharapkan untuk dapat
menjawab koesioner yang akan diberikan dengan benar. Kuesioner diberikan secara langsung kepada responden atau dititipkan ke
bagian umum sebagai perantara. Responden diminta untuk mengisi daftar
Universitas Sumatera Utara
23
pertanyaan, kemudian memintanya untuk mengembalikannya melalui peneliti yang secara langsung akan mengambil angket yang telah diisi. Angket yang diisi
oleh responden akan diseleksi terlebih dahulu.
3.6.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono 2009 tentang validitas adalah:“valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di
ukur”. Jadi suatu penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
Sedangkan uji validitas adalah test pengujian yang dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperoleh untuk mendapatkan hasil data yang valid. Maka
validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test kuesioner dalam mengukur secara benar apa
yang diinginkan peneliti untuk diukur. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah
dengan menggunakan rumus product moment :
{ }{
}
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
2 2
2 2
y y
N x
x N
y x
xy N
r
Keterangan: rxy = koefisien korelasi antar variabel x skor subjek tiap butir dengan
variabel y total skor subjek dari keseluruhan butir. X = Variabel bebas
y = Variabel terikat N = jumlah sampel
Untuk menggunakan rumus di atas, maka langkah-langkah yang ditempuh
Universitas Sumatera Utara
24
adalah sebagai berikut: 1. Mentabulasi data skor ke dalam tabel.
2. Menghitung Σx, Σy, Σy²,Σx², Σy², Σxy. 3. Menghitung rxy dengan rumus di atas.
4. Membandingkan r xy hasil perhitungan dengan tabel harga kritik r product moment, dikatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel r
hitung r tabel.Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinanyaitu:
1. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol r = 0 berarti hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.
2. Koefisien korelasi yang diperoleh positif r = + artinya kenaikan nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif.
3. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif r = - artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meingkatnya variabel yang satu diikuti
menurunnya variabel yang lain. Untuk menguji hipotesis, pengaruh sistem akuntansi keuangan
pemerintah daerah X Dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Y, maka diadakan pengujian dengan rumus “t” yaitu:
Keterangan:
2
1 2
r n
r t
− −
=
n = Jumlah sampel r = Koefisien korelasi
Universitas Sumatera Utara
25
Derajat kebebasan dk = n – 2 Setelah nilai t
hitung
didapat, perhitungan dari nilai yang didapat akan dibandingkan dengan langkah selanjutnya adalah membandingkan
nilai t
hitung
tersebut dengan nilai t
tabel
pada taraf signifikan sebesar α = 0,05
dan derajat kebebasan dk = n-2. Kaidah keputusannya adalah : • Jika t
hitung
t
tabel
, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan adalah valid.
• Jika t
hitung
t
tabel,
maka alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan adalah tidak valid.
Uji validitas dilakukan terhadap alat ukur berupa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel sistem akuntansi
keuangan pemerintah dareah. Dalam penelitian ini skala pengukuran untuk uji validitas dilakukan dengan cara membandingkan r
hitung
atau nilai yang dihasilkan pada uji reabilitas yaitu pada kolom Correlation item- Total
Correlation dengan nilai yang dihasilkan r
tabel.
Berdasarkan perbandingan antara r
hitung
dan r
tabel
akan menjawab rumusan pada hipotesis yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya dengan itu maka terbentuklah hipotesis,
Sebagai berikut : Ho : r
hitung
r
tabel
maka butir pertanyaan pada kuasioner dinyatakan valid. Ha : r
hitung
r
tabel
maka butir pertanyaan pada kuasioner dinyatakan tidak valid.
Universitas Sumatera Utara
26
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran tanpa bias bebas kesalahan dan karena itu menjamin
pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen.Untuk menguji reliabilitas digunakan koefisien Alpha cronbach.
Alpha cronbach ditunjukkan dengan :
r k
r k
Alpha 1
1 ..
− +
=
α
Keterangan : k = Jumlah variabel manifes yang membentuk variabel laten
r = Rata-rata korelasi antara variabel manifes. Tujuan perhitungan koefisien keandalan adalah untuk mengetahui
tingkat konsistensi jawaban responden. Besarnya koefisien ini berkisar dari nol hingga satu. Makin besar nilai koefisien, maka tinggi keandalan
alat ukur dan tingkat konsistensi jawaban. • Jika r 0,20 maka tingkat kendalan sangat lemah atau tingkat kendalan
tidak berarti. • Jika r diantara 0,20 – 0,40 maka ditafsirkan bahwa tingkat kendalan yang
rendah tetapi pasti. • Jika r diantara 0,40 – 0,70 maka ditafsirkan bahwa tingkat kendalan yang
cukup berarti. • Jika r diantara 0,70 – 0,90 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang
tinggi • Jika r 0,90 maka ditafsirkan bahwa tingkat keandalan yang sangat tinggi.
Universitas Sumatera Utara
27
3.7 Pengujian Hipotesis 3.7.1 Analisis Koefisien Korelasi
rank spearman
Analisis ini mengukur kuat lemahnya hubungan dan arahnya variabel independen variabel bebas dengan variabel dependen variabel terikat
kedua variabel tersebut diukur dalam skala ordinal. Dengan rumus
n n
d r
s
− −
=
∑
3 2
1
6 1
Dengan ketentuan : r
s
= koefisein korelasi rank spearman d
1
= selisih rank X dengan rank Y yang ke-1 n = Jumlah sampel
6 = Besaran sampel Konstanta Nilai rs Koefisien Korelasi rank spearman yang diperoleh akan berkisar
antara 1,0 sampai +1 notasi ini menunjukkan tingkat korelasi antara variabel – variabel yang diuji, yaitu :
1. Bila rs = -1 berarti terdapat korelasi yang kuat tetapi merupakan korelasi negatif atau berlawanan arah jika X naik maka Y turun atau sebaliknya
2. Bila rs = 0 berarti terdapat korelasi antara variabel – variabel yang diuji atau korelasi yang lemah dan tdak ada hubungannya.
3. Bila rs = 1 berarti terdapat korelasi yang kuat antara variabel X dan variabel Y
Dan nilai positif atau searah jika X naik maka Y naik atau sebaliknya. Dengan penjelasan yang ada di atas untuk mengetahui adanya
hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara kedua berdasarkan nilai r
Universitas Sumatera Utara
28
koefisien korelasi digunakan penafsiran atau interpretasi angka dapat dilihat dari tabel yang penulis ambil sebagai berikut :
Tabel 3.3 Koefisien Korelasi dan Tingkat Taksiran
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono,2009 Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r
yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila r
tersebut signifikan, artinya hipotesis kerjahipotesis alternatif dapat diterima.
3.7.2 Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus
yang digunakan adalah sebagai berikut:
D = r
s 2
x 100
Keterangan: D = Koefisien determinasi
r
s
= Koefisien korelasi rank spearman
3.7.3 Pengujian Hipotesis
Untuk menguji apakah terdapat korelasi antara variabel dependen dan variabel independen, dilakuakn pengujian hipotesis sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
29
Ho = r
s
≤ 0 menunjukkan bahwa sistem akuntansi keuangan daerah tidak berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Ha = r
s
0 menunjukkan bahwa sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Pengujian hipotesis ini menggunakan model statistik uji t, dengan rumus sebagai berikut :
t = r
s
2
1 2
s
r n
− −
keterangan : rs = koefisien korelasi spearman
n = banyaknya sampel
dengan ketentuan :
05 ,
=
α Df = n- k+1
Dimana : n = Jumlah data responden
k = variabel independen 1 = variabel dependen
Untuk mengetahui hasil dari penelitian yang dilakukan memiliki tingkat pengujian yang baik atau tidak baik pada sistem akuntansi
keuangan pemerintah daaerah berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, maka dapat dilakukan suatu
perbandingan antara t
hitung
dengan t
tabel
yang terdapat dalam tabel distribusi. Ketentuan yang akan dilakuakn untuk penerimaan atau
Universitas Sumatera Utara
30
penolakan pernyataan dari hipotesis tersebut menggunakan kriteria perhitungan yaitu :
1. Jika t
hitung
≥ t
tabel
Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan antara sistem akuntansi keuangan pemerintah
daerah terhadap kualitas laporan keuangan penerimaan daerah. 2. Jika t
hitung
t
tabel
Maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada hubungan yang terjadi antara sistem akuntansi
keuangan pemerintah daerah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Universitas Sumatera Utara
31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
4.1.1 Sejarah Singkat Provinsi Sumatera Utara
Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement van Sumatera dengan wilayah
meliputi seluruh pulau Sumatera, dipimpin oleh seorang Gubernur yang berkedudukan di kota Medan.
Setelah kemerdekaan, dalam sidang pertama Komite Nasional Daerah KND, Provinsi Sumatera kemudian dibagi menjadi tigas sub provinsi
yaitu : Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Provinsi Sumatera Utara sendiri merupakan penggabungan dari tiga daerah administratif
yang disebut keresidenan yaitu : Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur, dan Keresidenan Tapanuli.
Dengan diterbitkannya Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1948 pada tanggal 15 Aprli 1948, ditetapkan bahwa sumatera dibagi
menjadi tiga provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu : Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Tengah dan
Provinsi Sumatera Selatan. Tanggal 15 april 1948 selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Sumatera Utara.Pada awal tahun 1949, dilakukan kembali
reorganisasi pemerintahan di sumatera. Dengan keputusan Pemerintah Darurat R.I. Nomor 22PemPDRI pada tanggal 17 mei 1949, jabatan Gubernur Sumatera
Utara ditiadakan. Selanjutnya dengan Ketetapan Pemerintah Darurat R.I. pada
Universitas Sumatera Utara
32
tanggal 17 Desember 1949, dibentuk Provinsi aceh dan Provinsi Tapanuli Sumatera Timur. Kemudian, dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang No.5 Tahun 1950 pada tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan tersebut dicabut dan dibentuk kembali provinsi Sumatera Utara.
Dengan Undang-Undang R.I. No. 24 Tahun 1956 yang diundangkan pada tanggal 7 Desember 1956, dibentuk Daerah Otonomi Provinsi
Aceh, sehingga wilayah Provinsi Sumatera Utara sebahagian menjadi wilayah Provinsi Aceh.
Berikut ini adalah nama-nama Mantan Gubernur yang pernah menjabat di Provinsi Sumatera Utara :
1. DR. Ferdinand L.Tobing Agustus 1948-Desember 1949 2. Mr.Mohd.Amin 23 Oktober 1953-12 Maret 1956
3. Eny Karim 5 April 1963-15 Juli 1963 4. Marah Halim 31 Maret 1967- 12 Juni 1978
5. Raja Inal Siregar 13 Juni 1988- 15 Juni 1998 6. H.Syamsul Arifin, SE 16 juni 2008- 21 Maret 2011
Sumatera Utara dikenal dengan luas perkebunanya, perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara
menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut terletak di deli serdang, langkat, Simalungun,
asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Komoditas tersebut telah diekspor ke berbagai negara dan memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi
Indonesia. selain komoditas perkebunan, Sumatera Utara juga dikenal sebagai
Universitas Sumatera Utara
33
penghasil komoditas joltikultura sayur-mayur dan Bauh-buahan misalnya, jeruk medan, jambu deli, sayur kol, tomat, kentang, dan wortel yang dihasilkan
dikabupaten karo. Simalungun, dan tapanuli utara. Produk holtikultura tersebut telah diekspor ke malaysia dan singapura. Pemerintah provinsi sumatera utara
juga sudah membangun berbagai prasarana dan infrastuktur untuk memperlancar perdagangan baik antar kabupaten di sumatera utara dan antar provinsi lainnya.
Sektor swasta juga terlibat dengan mendirikan berbagai properti untuk perdagangan, perkantoran, hotel dan lain-lain. Sektor lainnya seperti koperasi,
pertambangan dan energi, industri, pariwisata, pos dan telekomunikasi, transmigrasi, dan sektor sosial kemasyarakatan juga ikut dikembangkan. Untuk
memudahkan koordinasi pembangunan, maka sumatera utara dibagi kedalam wilayah pembangunan.Sumatera Utara merupakan provinsi terbesar jumlah
penduduknya di indonesia setelah jawa barata, Jawa Timur, dan jawa Tengah.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Gambaran Umum Responden
Pada sub bab ini penulis akan menguraikan hasil survey yang telah diperoleh. data yang diperoleh harus diolah terlebih dahulu agar dapat dianalisis
dan dapat digunakan untuk pengujian hipotesis. Objek dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan atau staff yang ada pada bagian keuangan atau
akuntansi di SKPD Provinsi Sumatera Utara. Jumlah responden yaitu sebanyak 45
Universitas Sumatera Utara
34
responden. Untuk menjelaskan latar belakang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, maka dibuatkan tabel deskripsi profil responden. Deskripsi
profil responden terdiri dari : Usia, jenis Kelamin dan pendidikan terakhir. Adapun data yang penulis peroleh mengenai profil responden adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.1 Kelompok Responden Berdasarkan Usia
Jenjang Usia Frekuensi
Persentase
25 – 35 9
20 36 – 45
18 40
46 – 55 27
60 Total
45 100
Sumber : Data primer yang telah diperoleh SPSS,2015 Dari tabel 4.1 diatas dapat kita lihat bahwa dominan pegawai atau staff
yang ada pada SKPD provinsi sumatera utara berusia 46-55 tahun dengan persentase 60. Hal tersebut menurut penulis berpengaruh kepada pengisian
kuesioner yang diberikan memiliki jawaban yang sebenarnya dikarenakan pemahan para responden terhadap sistem akuntansi keuangan pemerintahan
sangat baik karena masa bekerja para responden yang telah lama di bidang keuangan pemerintahan.
Tabel 4.2 Kelompok Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi
Presentase
Pria 36
80 wanita
9 20
Total 45
100 Sumber : Data primer yang telah diperolehSPSS, 2015
Pengelompokan berdasarkan kelamin dapat kita lihat bahwa pria lebih banyak yaitu 80 dibandingkan dengan kaum wanita yang ada di bidang
keuangan.
Universitas Sumatera Utara
35
4.3 Deskripsi Variabel Penelitian
4.3.1 Gambaran Mengenai sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah
Penerapan sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan pemeritah daerah yang telah
disosialisasikan oleh pemerintah kepada karyawan atau staff bagian keuangan SKPD.
Kuesioner yang diberikan terdiri dari beberapa sub bagian yang tiap sub memiliki isi kandungan seperti kesesuaian sistem akuntansi keuangan
pemerintah daerah dengan sistem yang dibuat oleh pemerintah, prosedur pencatatan akuntansi yang dilakuakn berlaku secara umum, kemudian pembuatan
laporan keuangan apakah sudah dilakukan secara periodik. Untuk mengetahui jawaban dari para responden penulis
menjabarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden pada tabel berikut :
Tabel 4.3 Kesesuaian Sistem Akuntansi Keuangan dengan
Standar Akuntansi Keuangan
No Item Pertanyaan
Alternatif Jawaban Mean
SS S
KS TS
STS
1 Sistem Akuntansi Keuangan pada
Dinas ini Sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
F 17
28 4.3778
37.8 62.2
Akumulasi Jawaban F
17 28
4.3778 37.8
62.2
Sumber : Data primer yang telah diperolehSPSS,2015 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
menjawab setuju sebanyak 28 orang 62.2, kemudian 17 orang 37.8
Universitas Sumatera Utara
36
menjawab sangat setuju, dengan nilai rata-rata sebesar 4.3778 maka dapat diartikan bahwa tanggapan responden tentang kesesuaian sistem akuntansi
keuangan dengan standar akuntansi pemerintahan adalah sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan pemerintah
daerah pada SKPD provinsi sumatera utara sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Tabel 4.4 Prosedur Pencatatan Akuntansi dengan Pencatatan
Standar Akuntansi yang Berlaku Umum
No Item Pertanyaan
Alternatif Jawaban Mean
SS S
KS TS
STS
1 Setiap transasksi keuangan pada
dinas ini dilakukan dengan analisis transaksi identifikasi transaksi
F 13
32 4.2889
28.9 71.1
2 Pada dinas ini dilaksanakan
pengidentifikasian terhadap pencatatan
F 10
35 4.2222
22.2 77.8
3 Setiap transaksi keuangan pada dinas
ini didukung oleh bukti transaksi F
27 18
4.6000 60.0
40.0 4
Pada dinas ini semua transaksi keuangan dilakukan pencatatan
secara kronologis F
11 31
3 4.1778
24.4 68.9
6.7 5
Pada dinas ini dilakukan pengklasifikasian terjadap transaksi
yang terjadi F
18 26
1 4.3778
40.0 57.8
2.2 Akumulasi Jawaban
F 79
142 4
4.3334 35.1
63.1 1.8
Sumber : Data primer yang telah diperoleh SPSS,2015 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
menjawab setuju sebanyak 63.1, kemudian sangat setuju 35.1, disusul kurang setuju sebanyak 1.8, dengan nilai rata-rata sebesar 4.3334 yang berarti bahwa
responden sangat setuju dengan prosedur pencatatan akuntansi pada SKPD provinsi Sumatera, yang dapat diartikan bahwa prosedur pencatatan akuntansi
Universitas Sumatera Utara
37
pada SKPD tingkat provinsi Sumatera Utara sudah dilaksanakan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum.
Tabel 4.5 Pembuatan Laporan Keuangan yang Dilaporkan secara Periodik
No Item Pertanyaan
Alternatif Jawaban Mean
SS S
KS TS
STS
1 Pada dinas ini dilakukan klasifikasi
atas transaksi sesuai dengan pos-pos semestinya
F 21
24 4.4667
46.7 53.3
2 Sistem pengendalian dilakukan
dalam mengukur dan melaporkan pencatatan
F 17
26 2
4.3333 37.8
57.8 4.4
3 Pembuatan laporan keuangan
dilakukan setiap periode akuntansi F
23 22
4.5111 51.1
48.9 4
Pelaporan laporan keuangan dilakukan secara konsisten dan
periodik. F
26 19
4.5778 57.8
42.2 Akumulasi Jawaban
F 87
91 2
4.4722 48.3
50.5 1.2
Sumber : Data primer yang telah diperolehSPSS,2015 Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa 50.5 responden setuju,
48.3 sangat setuju, dan 1.2 kurang setuju, dengan nilai rata-rata sebesar 4.4722 yang berarti bahwa pembuatan laporan keuangan yang dilaksanakan oleh
SKPD provinsi Sumatera Utara telah dilaporkan secara periodik dengan baik.
4.3.2 Gambaran Mengenai Kualitas Laporan Keuangan
Mengenai Kualitas laporan keuangan dapat dianggap baik apabila laporan keuangan tersebut telah mememnuhi kriteria yang telah ditetapkan
handal, relevan, dapat dibandingkan dan dapat dipahami. Untuk mengetahui apakah SKPD provinsi sumatera utara sudah termasuk kedalam golongan kualitas
yang baik atau tidak baik, dapat kita lihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
38
Tabel 4.6 Laporan Keuangan harus Handal, Relevan, Dapat Dipahami dan
Dibandingkan
No Item Pertanyaan
Alternatif Jawaban Mean
SS S
KS TS
STS
1 Laporan keuangan menyediakan informasi yang dapat mengoreksi
aktifitas keuangan di masa lalu. F
16 23
6 4.2222
35.6 51.1
13.3 2
Laporan Keuangan menyediakan informasi yang mampu memprediksi
masa yang akan datang F
6 33
6 4.0000
13.3 73.3
13.3 3
Penyajianpenerbitan laporan keuangan tepat waktu sesuai periode
akuntansi F
17 22
6 4.2444
37.8 48.9
13.3 4
Laporan keuangan menghasilkan informasi yang lengkap mencakup
semua informasi yang dibutuhkan guna pengambilan keputusan
F 24
21 4.5333
53.3 46.7
5 Laporan keuangan menghasilkan
informasi yang wajar dan jujur sesuai transaksi dan peristiwa
keuangan lainnya yang seharusnya di sajikan
F 20
22 3
4.3778 44.4
48.9 6.7
6 Informasi laporan keuangan apabila
diuji oleh pihak berbeda akan mewujudkan simpulan yang berbeda
F 1
15 19
10 3.1556
2.2 33.3
42.2 22.2
7 Informasi laporan keuangan
berpihak pada kebutuhan pihak tertentu
F 16
21 4
4 3.0889
35.6 46.7
8.9 8.9
8 Laporan keuangan menghasilkan
informasi yang dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode
sebelumnya F
9 31
5 4.0889
20.0 68.9
11.1 9
Laporan keuangan menghasilkan informasi yang dapat dibandingkan
dengan entitas lain yang menerapkan kebijakan akuntansi yang sama
F 15
25 5
4.2222 33.3
55.6 11.1
10 Informasi dari laporan keuangan
yang dihasilkan dapat dipahami dengan jelas
F 29
16 4.6444
64.4 35.6
11 Laporan keuangan yang dihasilkan
oleh instansi sudah disajikan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan
dengan batas pemahaman para pengguna
F 17
27 1
4.3556 37.8
60.0 2.2
Akumulasi Jawaban F
170 256
55 14
4.0848 34.3
51.7 11.1
2.9
Sumber : Data primer yang telah diperoleh SPSS,2015
Universitas Sumatera Utara
39
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa 51.7 responden setuju, 34.3 responden sangat setuju, 11.1 responden kurang setuju, dan 2.9 tidak
setuju, dengan nilai rata-rata sebesar 4.0848 yang dapat diartikan bahwa responden sudah setuju secara keseluruhan pelaporan keuangan sudah handal,
relevan, dapat dipahami dan dibandingkan, sehingga dapat diketahui bahwa pelaporan keuangan sudah memenuhi kriteria handal, relevan, dapat dipahami dan
dapat dibandingkan.
4.3.3 Analisis Jawaban Responden
Pada bagian ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari penyebaran kuisioner kepada responden sebagai sumber data
utama dalam penelitian ini, selain upaya perolehan data melalui observasi, wawancara dan studi pustaka untuk melengkapi data utama. Kuisioner terdiri dari
21 butir pernyataan dengan perincian 10 butir pernyataan mengenai sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah dan 11 butir pernyataan mengenai kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah. Metode yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data pada penelitian ini adalah pengujian validitas dan
reliabilitas serta analisis korelasi Rank Spearman dan pengujian hipotesis untuk pengambilan keputusan.
Opsinya untuk menentukan bobot dari setiap jawaban yang diberikan responden akan diberikan skor nilai pada setiap jawaban yaitu arah pernyataan
untuk pernyataan positif akan diberi skor 5-4-3-2-1 dengan menggunakan skala likert yang dapat dilihat sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
40
1. Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah dan Kualitas Laporan Keuangan
Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju SS Skor 4 untuk jawaban Setuju S
Skor 3 untuk jawaban Kurang Setuju KS Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju TS
Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju STS
4.3.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum data hasil penelitian dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya untuk menguji apakah alat ukur yang
digunakan berupa butir item pernyataan yang diajukan kepada responden telah
mengukur secara cermat dan tepat apa yang ingin diukur pada penelitian ini. 4.3.4.1 Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dirancang dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan
fungsinya. Dalam pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui apakah pernyataan yang telah diterapkan dalam kuisioner dapat mengukur variabel yang
telah ada. Pengujian validitas ini dilakukan dengan mengkorelasi skor jawaban responden dari setiap pertanyaan. Nilai R hitung dibandingkan dengan R tabel,
apabila R hitung R tabel maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut valid. Berdasarkan uji validitas yang dilakukan terhadap pertanyaan kuisioner dari
variabel sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
41
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah
Butir Pernyataan
R hitung R tabel
Keterangan
1 0.527
0.361 Valid
2 0.636
0.361 Valid
3 0.453
0.361 Valid
4 0.669
0.361 Valid
5 0.515
0.361 Valid
6 0.744
0.361 Valid
7 0.626
0.361 Valid
8 0.581
0.361 Valid
9 0.465
0.361 Valid
10 0.615
0.361 Valid
Sumber : Data primer yang telah diperoleh
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Butir Pernyataan
R hitung R tabel
Keterangan
1 0.446
0.361 Valid
2 0.546
0.361 Valid
3 0.539
0.361 Valid
4 0.508
0.361 Valid
5 0.471
0.361 Valid
6 0.477
0.361 Valid
7 0.658
0.361 Valid
8 0.519
0.361 Valid
9 0.382
0.361 Valid
10 0.674
0.361 Valid
11 0.566
0.361 Valid
Sumber : Data primer yang telah diperolehSPSS,2015 Berdasarkan Tabel 4.7 dan 4.8 mengenai uji validitas dapat diketahui bahwa
seluruh pernyataan telah valid, sehingga dapat dilanjuykan dengan uji reliabilitas.
4.3.4.2 Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan suatu ukuran kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan
yang merupakan suatu variable dan disusun dalam satu bentuk kuisioner. Uji
Universitas Sumatera Utara
42
reliabilitas dapat dilakukan bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel.
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha N of items
X 0.867
10 Y
0.831 11
Sumber : Data primer yang telah diperolehSPSS,2015 Berdasarkan hasil uji reliabilitas diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha
telah memenuhi standar 0.80, yakni 0.831 dan 0.867 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel telah lulus uji reliabilitas.
4.3.5 Analisis Koefisien Korelasi Rank Spearman
Analisis ini mengukur bagaimana hubungan dan arahnya variabel independen dengan variabel dependen. Kedua variabel tersebut diukur dalam
skala ordinal.
Tabel 4.10 Analisis Koefisien Korelasi
Rank Spearman Correlations
X Y
Spearmans rho X
Correlation Coefficient 1.000
.442 Sig. 2-tailed
. .002
N 45
45 Y
Correlation Coefficient .442
1.000 Sig. 2-tailed
.002 .
N 45
45 Sumber : Data primer yang telah diperolehSPSS,2015
Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui nilai koefisien korelasi Rank Spearman sebesar 0.442, nilai koefisien ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel
independen yakni Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah dan variabel dependen yakni Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah memiliki hubungan yang
Universitas Sumatera Utara
43
sedang dimana hasil berada di antara 0.400 0.442 0.599, serta nilai positif menunjukkan bahwa apabila Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah mengalami
peningkatan, maka Kualitas Laporan keuangan Pemerintah Daerah juga akan mengalami peningkatan.
4.3.6 Analisis Koefisien Determinasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen yakni Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah terhadap variabel
dependen yakni Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Koefisien Determinasi ini dihitung dengan:
Hasil tersebut menunjukkan bahwa 19.5 Kualitas Laporan keuangan Pemerintah Daerah dipengaruhi oleh Sistem Akuntansi Pemerintah
Daerah, kemudian 80.5 sisanya dipengaruhi oleh variiabel lain di luar model penelitian ini.
4.3.7 Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui apakah Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan, maka dapat
dilakukan suatu perbandingan antara t
hitung
dengan t
tabel
yang terdapat dalam tabel distribusi t. Adapun taraf nyata yang
digunakan adalah α = 0,05 dengan derajat kebebasan degree of freedom df= n-2.
Universitas Sumatera Utara
44
Pengujian hipotesis ini menggunakan model statistik uji t, untuk mengetahui t
hitung
dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
dan untuk pengujian t
tabel
diperoleh sebagai berikut:
= 1.6810 2. Jika t
hitung
≥ t
tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan antara sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah dengan kualitas
laporan keuangan. 3. Jika t
hitung
t
tabel
maka Ho tidak dapat ditolak dan Ha ditolak. Artinya tidak ada hubungan antara sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah
kualitas laporan keuangan.
Dari hasil pengujian t
hitung
diatas didapat nilai 3.2321 dimana t
tabel
1.6810, sehingga t
hitung
3.2321 1.6810 t
tabel
dengan kata lain dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan anatara sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah
dengan kualitas laporan keuangan, yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Universitas Sumatera Utara
45
4.4 Pembahasan
4.4.1 Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah di SKPD
Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 45 SKPD yang ada di provinsi Sumatera Utara dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan sistem
akuntansi keuangan pemerintah daerah di SKPD Sumatera Utara termasuk ke dalam kategori yang baik, yang terlihat dari tanggapan responden mengenai
sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah di mana nilai rata-rata untuk kesesuaian sistem akuntansi keuangan dengan standar akuntansi pemerintahan
sebesar 4.3778, kemudian prosedur pencatatan akuntansi berdasarkan dengan standar pencatatan akuntansi yang berlaku umum sebesar 4.3334, dan pembuatan
laporan keuangan dan dilaporkan secara periodik sebesar 4.4722.
4.4.2 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di SKPD
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa secara keseluruhan sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah di SKPD Provinsi
Sumatera Utara berada dalam kategori yang baik, yang terlihat dari tanggapa responden mengenai laporan keuangan pemerintah daerah di SKPD dengan nilai
rata-rata sebesar 4.0848.
4.4.3 Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan pemerintah Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Berdasarkan pengujian hipos tesis menggunakan model statistik uji t, diketahui nilai t
hitung
adalah sebesar 3.2321 dan nilai t
tabel
adalah 1.6810, yang mana menunjukkan bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan pemerintah
Universitas Sumatera Utara
46
daerah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Permadi 2013 yang meneliti mengenai Pengaruh Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan pemerintah Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Studi Kasus pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat,
yang menyimpulkan bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian ini juga didukung oleh landasan teori pada pembahasan sebelumnya yang menyebutkan bahwa untuk dapat
menghasilkan laporan keuangan yang relevan, handal, dan dapat dipercaya, pemerintah daerah harus memiliki sistem akuntansi yang handal. Sistem akuntansi
yang lemah menyebabkan laporan keuangan yang dihasilkan juga kurang handal dan kurang relevan untuk pembuatan keputusan. Oleh karena itu untuk dapat
menghasilkan laporan keuangan daerah yang berkualitas diperlukan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah yang baik.
Universitas Sumatera Utara
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah. Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel dependen, yaitu kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, sedangkan varibael independen
yang digunakan adalah penerapan sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah.analisis dilakukan dengan menggunakan korelasi Rank Spearman dengan
program SPSS Ver. 19.00. Subjek penelitian ini adalah Seluruh SKPD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015. Dari total kuesioner yang disebar sebanyak 45
kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan
sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah di SKPD Provinsi
Sumatera Utara sudah berada dalam kategori yang baik, kemudian laporan keuangan pemerintah daerah di SKPD Provinsi Sumatera
Utara juga sudah berada dalam kategori yang baik. 2. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai koefisien korelasi
Spearman Rank yang baik dan berarti hubungan antara sistem akuntansi dan laporan keuangan pemerintah daerah berada di tingkat
sedang,kemudian berdasarkan hasil uji hipotesis t, diketahui bahwa nilai t
hitung
dan t
tabel
mengikuti dengan memiliki hasil yang baik
Universitas Sumatera Utara
48
sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi laporan keuangan pemerintah daerah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
laporan keuangan pemerintah daerah
5.2 Keterbatasan Penelitian