31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
4.1.1 Sejarah Singkat Provinsi Sumatera Utara
Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement van Sumatera dengan wilayah
meliputi seluruh pulau Sumatera, dipimpin oleh seorang Gubernur yang berkedudukan di kota Medan.
Setelah kemerdekaan, dalam sidang pertama Komite Nasional Daerah KND, Provinsi Sumatera kemudian dibagi menjadi tigas sub provinsi
yaitu : Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Provinsi Sumatera Utara sendiri merupakan penggabungan dari tiga daerah administratif
yang disebut keresidenan yaitu : Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur, dan Keresidenan Tapanuli.
Dengan diterbitkannya Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1948 pada tanggal 15 Aprli 1948, ditetapkan bahwa sumatera dibagi
menjadi tiga provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu : Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Tengah dan
Provinsi Sumatera Selatan. Tanggal 15 april 1948 selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Sumatera Utara.Pada awal tahun 1949, dilakukan kembali
reorganisasi pemerintahan di sumatera. Dengan keputusan Pemerintah Darurat R.I. Nomor 22PemPDRI pada tanggal 17 mei 1949, jabatan Gubernur Sumatera
Utara ditiadakan. Selanjutnya dengan Ketetapan Pemerintah Darurat R.I. pada
Universitas Sumatera Utara
32
tanggal 17 Desember 1949, dibentuk Provinsi aceh dan Provinsi Tapanuli Sumatera Timur. Kemudian, dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang No.5 Tahun 1950 pada tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan tersebut dicabut dan dibentuk kembali provinsi Sumatera Utara.
Dengan Undang-Undang R.I. No. 24 Tahun 1956 yang diundangkan pada tanggal 7 Desember 1956, dibentuk Daerah Otonomi Provinsi
Aceh, sehingga wilayah Provinsi Sumatera Utara sebahagian menjadi wilayah Provinsi Aceh.
Berikut ini adalah nama-nama Mantan Gubernur yang pernah menjabat di Provinsi Sumatera Utara :
1. DR. Ferdinand L.Tobing Agustus 1948-Desember 1949 2. Mr.Mohd.Amin 23 Oktober 1953-12 Maret 1956
3. Eny Karim 5 April 1963-15 Juli 1963 4. Marah Halim 31 Maret 1967- 12 Juni 1978
5. Raja Inal Siregar 13 Juni 1988- 15 Juni 1998 6. H.Syamsul Arifin, SE 16 juni 2008- 21 Maret 2011
Sumatera Utara dikenal dengan luas perkebunanya, perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara
menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut terletak di deli serdang, langkat, Simalungun,
asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Komoditas tersebut telah diekspor ke berbagai negara dan memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi
Indonesia. selain komoditas perkebunan, Sumatera Utara juga dikenal sebagai
Universitas Sumatera Utara
33
penghasil komoditas joltikultura sayur-mayur dan Bauh-buahan misalnya, jeruk medan, jambu deli, sayur kol, tomat, kentang, dan wortel yang dihasilkan
dikabupaten karo. Simalungun, dan tapanuli utara. Produk holtikultura tersebut telah diekspor ke malaysia dan singapura. Pemerintah provinsi sumatera utara
juga sudah membangun berbagai prasarana dan infrastuktur untuk memperlancar perdagangan baik antar kabupaten di sumatera utara dan antar provinsi lainnya.
Sektor swasta juga terlibat dengan mendirikan berbagai properti untuk perdagangan, perkantoran, hotel dan lain-lain. Sektor lainnya seperti koperasi,
pertambangan dan energi, industri, pariwisata, pos dan telekomunikasi, transmigrasi, dan sektor sosial kemasyarakatan juga ikut dikembangkan. Untuk
memudahkan koordinasi pembangunan, maka sumatera utara dibagi kedalam wilayah pembangunan.Sumatera Utara merupakan provinsi terbesar jumlah
penduduknya di indonesia setelah jawa barata, Jawa Timur, dan jawa Tengah.
4.2 Hasil Penelitian