Manfaat Tanaman Melinjo Proses Produksi Emping Melinjo

pengaruh proyek listrik dan sebagainya. Aspek sosial merupakan manfaat dan pengorbanan sosial yang mungkin dialami oleh masyarakat, tetapi sulit dikuantifikasi, dan bisa disepakati secara bersama, serta manfaat dan pengorbanan tersebut dirasakan ada.

4. Manfaat Tanaman Melinjo

Melinjo merupakan bahan baku utama dalam proses pembuatan emping melinjo. Melinjo banyak manfaatnya, dimana hampir seluruh bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan. Daun muda yang disebut dengan so, bunga yang disebut dengan kroto, kulit biji tua dapat digunakan sebagai bahan sayuran yang cukup populer di kalangan masyarakat. Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana. Sedangkan, buah yang sudah tua merupakan bahan baku pembuatan emping melinjo yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Gambar 1. Pohon industri melinjo

5. Proses Produksi Emping Melinjo

Emping melinjo adalah sejenis keripik yang dibuat dari biji melinjo yang telah tua. Proses pembuatan emping tidak sulit dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana. Emping melinjo merupakan salah satu Melinjo Batang Daun Biji Kayu bakar dan kayu rumah Bahan sayuran untuk di masak Kulit biji Biji Bahan Emping komoditas pengolahan hasil pertanian yang memiliki nilai tinggi dan dapat dibagi menjadi beberapa jenis tergantung kualitas emping. Jenis emping melinjo yang dimaksud adalah emping mentah. Jenis emping melinjo mentah, diantaranya yaitu: 1 Emping biji 2-3, yaitu emping yang terbuat dari 2 – 3 biji melinjo. Emping jenis ini merupakan jenis emping yang paling banyak diproduksi dan umumnya kita kenal di pasaran. Pengusaha emping di daerah ini biasanya hanya memproduksi jenis emping kualitas 1 dan 2 saja. Perbedaan antara jenis emping kualitas 1 dan 2 yaitu kalau emping kualitas 1 itu isinya lebih banyak karena emping jenis ini bentuknya lebih rata dan sangat tipis sekali, lebih bersih dibandingkan dengan emping kualitas 2. 2 Emping Remaja, yaitu emping yang terbuat dari 7 – 10 biji melinjo. Emping jenis ini jarang diproduksi, biasanya diproduksi jika ada pesanan khusus saja seperti pesanan untuk rumah-rumah makan. 3 Emping Benggol yaitu emping yang terbuat dari 10 biji melinjo. Emping jenis ini juga jarang sekali diproduksi, biasanya diproduksi jika ada permintaan khusus saja misalnya untuk diekspor. Emping yang bermutu tinggi adalah emping yang sesuai dengan standar SNI 01- 3712-1995 yaitu emping yang tipis sehingga kelihatan agak bening dengan diameter seragam kering sehingga dapat digoreng langsung. Emping dengan mutu yang lebih rendah mempunyai ciri lebih tebal, diameter kurang seragam, dan kadang-kadang masih harus dijemur sebelum digoreng. Emping melinjo adalah salah satu jenis makanan ringan yang terbuat dari buah melinjo yang sudah tua dan berbentuk pipih bulat. Biasanya emping digunakan sebagai pelengkap makanan. Proses pembuatan emping melinjo juga sangat mudah dan sederhana yaitu dengan menyangrai biji melinjo kemudian biji melinjo yang sudah disangrai dipukul-pukul sampai tipis dan dijemur sampai kering. Biasanya emping melinjo dipasarkan dalam keadaan masih mentah Alqadrie, 2009. Menurut Nurcahyo dan Wahyuni 1993, prinsip dasar pembuatan emping melinjo adalah pengupasan kulit buah, pemanasan biji, pengupasan kulit biji, pemukulan dan pemipihan biji, pelepasan emping dari batu, penjemuran, dan sortasi emping. 1 Pengupasan kulit buah Biji melinjo yang sudah tua dikupas kulitnya dengan pisau. Kulit melinjo dikeret memanjang kemudian dilepas. Kulit luar ini masih biasa dipasarkan untuk sayuran. 2 Pemanasan biji Ada tiga cara pemanasan biji melinjo dalam pembuatan emping, yaitu: a Penyangraian tanpa pasir, mula-mula wajan dipanaskan diatas kompor atau pemanas lainnya. Usahakan agar nyala api konstan. Kemudian biji melinjo dimasukkan sedikit demi sedikit kira- kira satu genggam tangan, lalu diaduk agar panasnya merata. Pemanasan ini jangan sampai hangus. b Penyangraian dengan pasir. Wajan yang telah diisi pasir dipanaskan diatas pemanas hingga panas pasirnya merata. Pasir yang digunakan adalah pasir bangunan yang telah dicuci bersih sebelumnya. Jika pasir telah panas, biji melinjo dimasukkan dan diaduk-aduk bersama pasir hingga panasnya merata. c Perebusan, biji melinjo direbus dalam panci yang berisi air mendidih. Menurut para pengrajin emping, pemanasan biji melinjo dengan cara direbus ini akan menghasilkan emping yang rasanya kurang gurih. Oleh karena itu, para pengrajin emping cenderung memilih pemanasan dengan cara menyangrai biji melinjo. Hal yang harus diperhatikan pada tahap pemanasan biji adalah lamanya pemanasan. Waktu pemanasan sebaiknya tidak terlalu lama atau tidak terlalu cepat. Waktu yang tepat adalah saat biji melinjo cukup matang. Biji melinjo yang terlalu matang akan menghasilkan emping yang rasanya kurang enak dan warnanya kekuningan. Jika pemanasan terlalu cepat, maka kulit kerasnya sulit dilepaskan dan emping yang dihasilkan berwarna putih keruh. 3 Pengupasan kulit biji Biji melinjo yang sudah dipanaskan segera diangkat. Dalam keadaan masih panas tersebut biji melinjo dipukul agar kulit keras dapat terlepas. 4 Pemukulan dan pemipihan biji Biji melinjo yang kulit kerasnya telah terlepas segera diletakkan diatas batu landasan. Dalam keadaan masih panas atau hangat, biji dipukul dengan palu dan pipihkan hingga rata. Hal ini merupakan prinsip pembuatan emping untuk satu buah biji melinjo. Apabila ingin membuat emping dengan ukuran yang lebih besar, maka pemukulan biji berikutnya diusahakan agar berdekatan dengan biji pertama. Demikianlah seterusnya sambil dibentuk bundar, sehingga jadilah emping yang berukuran lebih besar. Prinsip pembuatan emping dari biji yang direbus sama saja dengan emping dari biji yang disangrai. Untuk menjaga agar tetap panas sebelum dipukul, sebaiknya biji melinjo yang sudah direbus itu dikukus. 5 Pelepasan emping dari batu Emping yang telah berbentuk bundar dan rata dilepaskan dari batu landasan dengan menggunakan sosok. Pelepasan harus dilakukan dengan hati- hati agar emping tidak sobek atau cacat. Untuk memudahkan pelepasan emping dari batu landasan adalah dengan mengoleskan sedikit minyak goreng di batu landasan sebelum biji melinjo diletakkan di atasnya. Meskipun cara ini banyak dilakukan pengrajin emping melinjo, namun sebenarnya mengandung resiko. Pengolesan minyak akan mempercepat tumbuhnya jamur dan daya simpan emping menjadi berkurang karena minyak yang telah menempel pada emping sulit terserap. Hal ini menyebabkan emping menjadi basah, sehingga mudah ditumbuhi jamur. 6 Penjemuran emping Emping yang telah dipipihkan masih dalam keadaan basah. Untuk mengeringkannya, emping disusun diatas rigen kemudian dijemur. Penyusunannya diatur sedemikian rupa supaya tidak bertumpuk. Penjemuran dilakukan hingga emping kering benar agar dapat disimpan. 7 Sortasi emping Setelah kering emping dikumpulkan dan dipilih. Pemilihan hanya untuk membedakan kualitas emping. Adakalanya pedagang emping langsung menjualnya tanpa disortasi lebih dahulu. Namun biasanya harga emping campuran ini lebih murah.

6. Analisis Kelayakan Finansial