Jurnalisme Partisipasi Kerangka Konseptual

a. Pers Berkualitas Pers jenis ini memilih penyajian yang etis, moralis, dan intelektual. Dikelola dengan konseptual dan profesional meski orientasi bisnisnya komersial dan serius dalam segala hal dengan mengutamakan pendekatan rasional dan institusional. Menghindari pola penyajian yang memiliki sifat frontal emosional dan melihat dengan pandangan aturan, norma, etika, dan kebijakan yang sudah terbukti aman bagi perusahaan. Sasaran pers berkualitas ditujukan untuk masyarakat menengah keatas. b. Pers Populer Jenis pers ini menggunakan cara penyajian yang sesuai mengikuti zaman, cepat berubah-ubah, tegas-lugas, sederhana, enak dipandang, mudah dibaca, penuh warna dan bersifat kompromistis dengan tuntutan pasar. Pers populer menekankan nilai dan kepentingan komersial. Namun menurut penelitian Amar, cara penyajiannya kurang etis, emosional dan terkadang sadistis. Sasaran khalayaknya adalah kalangan menengah- bawah baik dari segi ekonomi maupun intelektual. c. Pers Kuning Penyajian pers ini lebih banyak mengeksploitasi warna dibanding pers populer. Segala macam warna ditampilkan untuk menarik perhatian, karena itulah disebut pers kuning. Peletakan judul sering tak beraturan. Bagi pers kuning, kaidah baku jurnalistik tak diperlukan. Berita tak harus berpijak pada f akta namun juga bisa didasari ilusi, imajinasi dan fantasi. Pers kuning menggunakan pandangan sex, conflict and crime seks, konflik dan kriminal. Ketiganya selalu mendominasi pers kuning. Pers kuning tidak bisa dipercaya karena opini dan fakta sering disatukan, dibaurkan, dikaburkan hingga diputarbalikkan. Khalayak sasaran dari pers kunig ditujukan untuk masyarakat kelas bawah.

B. Landasan Teori

1. Jurnalisme Warga

Jurnalisme warga atau citizen journalism adalah sebuah aliran baru yang termasuk dari bagian jurnalisme saat ini. Untuk itu penulis akan membahas sedikit mengenai jurnalistik dan dilanjutkan dengan jurnalisme warga, bentuk jurnalisme warga serta karakteristiknya.

a. Jurnalistik

Suatu catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau bisa juga berarti surat kabar disebut sebagai perkataan journa. Kemudian menjadi jurnalistik atau journalism. 9 Singkatnya, jurnalistik adalah kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari. 10 Pada definisinya, jurnalistik adalah sebuah kegiatan yang menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menyebarkan melalui media berkala kepada halayak seluas-luasnya dan secepat-cepatnya. 11 Perbedaan jurnalistik dengan jurnalisme tidak ada yang signifikan, hanya saja berkaitan dengan penggunaan istilahnya saja. Dalam 9 Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktik, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005, h.15. 10 Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Features, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006, h.2. 11 Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Features, h. 3.