Signifikasi Penelitian Sistematika Penulisan

tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu. 10 Proses pengumpulan data sebagai objek dalam penelitian ini adalah sejumlah teks Rubrik Jelajah Harian Republika edisi Febuari - Maret 2014 yang ditulis oleh nonjurnalis. b. Wawancara Dalam penelitian ini dilakukan wawancara mendalam atau wawancara yang bersifat terstruktur dan mendetail. Penelitian ini melakukan wawancara dengan Redaktur Pelaksana Koran Harian Republika Nina Chairani yang ditemui pada 20 Agustus 2014 di Kantor Redaksi Republika, Jl. Warung Buncit Raya No. 37 Jakarta dan salah satu penulis nonjurnalis Farchan Noor Rachman yang ditemui pada pada 21 Juli 2014 di Ngopi Doeloe, Jl. Veteran Raya, Bintaro, Jakarta. Setelah hasil dari observasi, dokumentasi dan wawancara didapatkan, kemudian data akan dikelola dan ditinjau kembali. Seluruh data tersebut akan dipaparkan dengan didukung oleh beberapa hasil temuan studi pustaka yang kemudian dianalisis. c. Dokumentasi Menurut Burhan Bungin, metode dokumenter adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial. 11 Intinya, metode inilah yang digunakan untuk menelusuri data 10 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, h. 34. 11 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya Jakarta: Kencana, 2005, h. 121-122. historis. Bahan dokumen secara eksplisit berbeda dengan literature, namun letak perbedaannya hanya secara gradual. Literature adalah bahan-bahan yang diterbitkan secara rutin hingga berkala, sedangkan dokumenter adalah bahan-bahan yang disimpan atau didokumentasikan sebagai bahan dokumenter. Data yang digunakan oleh penulis yaitu berupa buku-buku, bahan kepustakaan, data di website dan referensi lainnya yang memiliki hubungan dengan permasalahan yang diteliti.

4. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta atau karakteristik suatu pupolasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat dalam Rubrik Jelajah pada Koran Harian Republika.

5. Tinjauan Pustaka

Penulis mengambil beberapa referensi skripsi yang memiliki kesamaan pembahasan juga yang memberikan inspirasi sebagai penambah referensi untuk dilakukan penelitian. Skripsi pertama berjudul Jurnalisme Warga: Analisis Situs www.akumassa.org oleh Sudrajat, 2012, Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis melihat adanya kesamaan analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan skripsi tersebut, yaitu analisis deskriptif dan juga berkaitan dengan jurnalisme warga. Sudrajat mendeskiripsikan analisisnya mengenai keterlibatan warga dalam situs www.akumassa.org adalah sama seperti jurnalis profesional yang melakukan kegiatan mengumpulkan, mencari, menyajikan, dan menyebarkan berita atau narasi-narasi kecil tentang peristiwa sekitar melalui media kepada khalayak, namun perbedaannya dalam situs tersebut tidak memiliki ketentuan spesifik yang menuntut pada kaidah jurnalistik sebab dalam situs tersebut memiliki basis untuk memproduksi informasi narasi-narasi kecil, cerita tentang orang-orang sekitar seperti membicarakan hal tentang keluarga, pengalaman hidup atau sejarah kota yang kemudian dikaji menjadi features. 12 Kedua adalah dari jurusan dan universitas yang sama. Skripsi milik Amin Chafani, tahun 2011, berjudul Peran Jurnalisme Warga dalam www.eramuslim.com. Skripsini tersebut memiliki kesamaan dengan apa yang diteliti penulis yaitu Peran Jurnalisme Warga. Dalam skripsinya, Amin menyimpulkan bahwa peran jurnalisme warga dalam situs www.eramuslim.com antara lain sebagai penyuplai informasi dan berita, membantu redaksi mengetahui dan menganalisis informasi atau isu yang sedang up date maupun yang diprakirakan akan menjadi hot issue, 12 Sudrajat, “Jurnalisme Warga: Analisis Situs www.akumassa.org,” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012, h. 70. memberikan warna lain dalam media tersebut dan menambah jaringan baru dalam berbagi informasi. 13 Ketiga, penulis memilih skripsi berjudul Analisis Produksi Program Berita Wide Shot di Metro TV milik Diajeng Sekar Ramadhany Ernanda, mahasiswi Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013. Skripsi tersebut memiliki kesamaan pembahasan dengan penelitian ini yaitu mengenai citizen journalism atau jurnalisme warga. Namun dalam skripsi tersebut media yang diambil adalah media elektronik televisi. Sedangkan hasil penelitian skripsi tersebut yang didapat di antaranya adalah proses penayangan program yang memiliki format citizen journalism di televisi ini memiliki alur yang sudah ditentukan secara matang karena ditayangkan secara live langsung. Mulai dari proses pra produksi program berita diawali dengan menentukan tema da nisi berita, kemudian proses produksi dengan mempersiapkan materi produksi, sarana dan prasarananya terlebih dahulu, proses pasca produksi, hingga diakhiri dengan evaluasi. 14 13 Amin Chafani, “Peran Jurnalisme Warga dalam www.eramuslim.com,” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2011, h 57. 14 Diajeng Sekar Ramadhany Ernanda, “Analisis Produksi Program Berita Wide Shot di Metro TV,” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013, h. 66.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikasi penelitian, metodologi penelitian yang di dalamnya terdapat metode penelitian, subjek dan objek penelitian, tehnik pengumpulan data, tehnik analisis data dan tinjauan pustaka, dan terahir adalah sistematika penulisan. BAB II : Kerangka Konseptual dan Landasan Teoritis Menguraikan rangkaian konseptual serta kajian teoritis yang digunakan mengenai surat kabar dan rubrik, jurnalisme partisipatoris, tipologi pers, jurnalisme warga dan features. BAB III : Gambaran Umum Berisi profil dari Harian Republika yang uraiannya tentang sejarah singkat, visi dan misi, serta struktur organisasi. BAB IV : Analisis Data Bab ini menjelaskan analisis dari data yang sudah diperoleh mengenai peran jurnalisme warga di media cetak, dalam penulisan kali ini adalah Koran Harian Republika, dan juga mengenai konten yang ditampilkan dalam Rubrik Jelajah tersebut. BAB V : Kesimpulan Dalam bab ini menjelaskan kesimpulan berdasarkan dari pemaparan setiap bab pembahasan beserta saran. Daftar Pustaka Lampiran 13

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL DAN LANDASAN TEORI

A. Kerangka Konseptual

1. Surat Kabar dan Rubrik

Dalam jurnalistik terdapat berbagai macam media cetak salah satunya adalah surat kabar atau biasa disebut koran. Media ini merupakan salah satu kekuatan sosial dan ekonomi yang cukup penting dalam masyarakat. Pada awalnya, surat kabar di Itali hadir dalam bentuk sederhana berupa lembaran kertas yang dipublikasi secara lokal hingga kini dengan jumlah halaman yang banyak dan dipublikasikan secara internasional. Hal itu merupakan bagian dari cikal bakal lahirnya dunia pesuratkabaran yang kini terbit secara periodik, dengan produksi yang mekanik, berjangka, dan mengandung sejumlah berita yang sangat bervariasi dengan sistem organisasi dan mekanisme yang mumpuni. 1 Berita adalah jalan cerita tentang peristiwa. 2 Bisa dikatakan bahwa maksudnya adalah dari suatu berita itu memiliki dua unsur yang berhubungan yakni peristiwa dan jalan ceritanya. Jika keduanya terpisah maka tidak bisa dikatakan sebagai berita. Lebih dipertegas lagi oleh Jakob Oetama dalam bukunya “Perspektif Pers Indonesia” bahwa berita itu bukan fakta melainkan laporan tentang fakta itu sendiri. 3 Suatu peristiwa menjadi berita hanya apabila ditemukan dan dilaporkan oleh wartawan atau membuatnya masuk dalam kesadaran publik 1 Asep Saeful Muhtadi, Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktik, Ciputat: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999, h. 88. 2 Sudirman Teba, Jurnalistik Baru, Ciputat: Kalam Indonesia, 2005, h. 55. 3 Sedia Willing Barus, Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita, Jakarta: Erlangga, 2010, h.26. hingga menjadi pengetahuan publik. Berita juga memiliki macamnya tergantung dari segi melihatnya: sifat kejadian, cakupan isi berita, dan bentuk penyajian berita. Jelang abad ke-20, dunia pesuratkabaran meraih kredibilitasnya menjadi lebih baik melalui pembentukan organisasi profesional. Hingga pada awal abad ini pers yang tadinya berpengaruh dari individu kini berubah menjadi perusahaan yang besar hingga membentuk press association. Selanjutnya kelangsungan pers ditunjang oleh kekuatan ekonomi yang terus berlagsung bersama perkembangan zaman, dalam perkembangannya kini pers mulai berupaya meningkatkan daya tarik melalui proses spesifikasi bacaan masyarakat, penerbitan edisi khusus daerah-daerah tertentu, dan pembagian rubrik atau kolom-kolom yang menarik. Onong Uchjana Effendy mengutarakan definisi mengenai rubrik dalam Kamus Komunikasi, bahwa rubrik berasal dari bahasa Belanda yaitu rubriek, yang artinya ruangan pada halaman surat kabar, majalah atau media cetak lainnya mengenai suatu aspek atau kegiatan dalam kehidupan masyarakat; misalnya rubrik wanita, rubrik olahraga, rubrik pendapat pembaca dan sebagainya. 4 Sementara itu, dikutip dari Kamus Bahasa Indonesia yang disusun oleh WJS. Poerwadarminta dijelaskan, rubrik adalah kepala ruangan karangan dalam suratkabar, majalah, dan lain sebagainya. 5 Menurut Effendy jenis-jenis rubrik ada tiga, yaitu rubrik informasi, rubrik edukasi, rubrik rekreasi. 4 Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi Bandung: PT. Mandar Maju,1989, h. 316. 5 WJS. Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2008, h. 83.

2. Jurnalisme Partisipasi

Jurnalisme partisipasi atau participatory journalism adalah sesuatu yang dilakukan warga perorangan atau berkelompok yang berperan aktif dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis, dan penyebaran berita dan informasi. Maksud partisipasi di sini adalah untuk menyediakan kebebasan, kenyataan, keakurasian, dan informasi yang berjarak luas serta relevan seperti yang dibutuhkan dalam demokrasi. 6 Bisa juga dikatakan bahwa partisipasi jurnalistik adalah seseorang atau sekumpulan orang tanpa dipandang latar belakang pendidikan dan keahliannya, dapat merencanakan, menggali, mengolah, mempresentasikan informasi, berupa tulisan, gambar, foto, tuturan laporan lisan, video dan lain-lain dalam citizen journalism. JD Lasica menyusun enam kategori pasrtisipasi jurnalistik dalam salah satu artikelnya berjudul What is Participatory Journalism: 7 a. Partisipasi khalayak untuk media arus utama mainstream seperti komentar pada tulisan atau berita tertentu, b. Situs berita dan informasi independen seperti situs Consumer Reports dan Drudge Report, c. Situs atau blog sosial sepenuhnya seperti Now public, OhMyNews, dan Kompasiana, 6 Shayne Bowman, Chris W “We Media: How Audiences are Shaping the Future of News and Informaation, ” dalam Sudrajat “Jurnalisme Warga: Analisis Situs www.akumassa.org,” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri: Jakarta, 2012. 7 Pepih Nugraha, Citizen Journalism, Jakarta: Kompas, 2012, h. 20.