Tinjauan Review Studi Terdahulu

F. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk memecahkan permasalahan dan sebagai pedoman untuk memperoleh hasil penelitian yang mencapai tingkat kecermatan dan ketelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.

1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif. Penelitian jenis ini hukum dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam peraturan perundang-undangan atau hukum yang dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan berperilaku manusia yang dianggap pantas. 12 Penelitian ini berlandaskan norma-norma hukum yang berlaku yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan.

2. Pendekatan Masalah

Dalam penelitian hukum normatif terdapat beberapa pendekatan. Dengan pendekatan ini, Penulis akan mendapatkan informasi dari berbagai aspek mengenai isu yang akan dibahas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian hukum normatif yaitu: 13 pendekatan perundang-undangan, pendekatan kasus, pendekatan historis dan pendekatan komparatif. Dalam penelitian ini pendekatan yang Penulis gunakan adalah pendekatan perundang-undangan, pendekatan kasus dan pendekatan komparatif. 12 Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, cet.I,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, h.118. 13 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, cet.VI,Jakarta: Kencana,2010, h.93.

3. Bahan Hukum

a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer merupakan bahan hukum bersifat otoritatif. Artinya sumber-sumber hukum yang dibentuk oleh pihak yang berwenang.Bahan hukum primer terdiri dari peraturan perundang- undangan, catatan resmi dalam pembuatan perundang-undangan. 14 Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor VIIIMPR2001 tentang Rekomendasi Arah Kebijakan Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, dan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan dua tahun kemudian diubahditambah dengan UU No. 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 1999, sampai dengan diundangkannya UU No. 30 Tahun 2002

b. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer. 15 Terdiri dari buku-buku teks, jurnal hukum, kamus hukum, hasil penelitian yang berkaitan dengan kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam struktur 14 Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, cet.IV,Malang: Bayumedia Publishing, 2008, h.141. 15 Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, cet.I,Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, h.119. ketatanegaraan dan penetapan tersangka menurut KUHAP dan Undang- undang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

4. Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum

Dari bahan hukum yang sudah terkumpul baik bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder diklasifikasikan sesuai isu hukum yang akan dibahas. Kemudian bahan hukum tersebut diuraikan untuk mendapatkan penjelasan yang sistematis. Pengolahan bahan hukum bersifat deduktif yaitu menarik kesimpulan yang menggambarkan permasalahan secara umum ke permasalahan yang khusus atau lebih konkret. Setelah menjelaskan permasalahan secara umum kemudian Penulis menganalisisnya melakukan penalaran ilmiah untuk menjawab isu hukum yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah.

G. Pedoman Penulisan Skripsi

Penulisan dan penyusunan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Cet. 1. 2012.”

H. Sistematika Penulisan

Pada bagian ini, penulis akan mensistematisasi persoalan-persoalan yang akan dibahas dengan membagi ke dalam beberapa bab sebagai langkah sistematisasi. Pada setiap bab terdiri dari sub-sub bab yang akan membuat tulisan lebih terarah, saling mendukung dan menjadi satu kesatuan yang utuh, sebagai berikut: BAB Pertama Tentang Pendahuluan Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teoritis dan konseptual, tinjauan review, metode penelitian, pedoman penulisan skripsi dan sistematika penulisan. BAB Kedua Tentang Landasan Teori Terdiri dari Landasan Teori mengenai Penetapan Tersangka Menurut Undang-undang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Penetapan Tersangka Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana dan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. BAB Ketiga Profil Komisi Pemberantasan Korupsi KPK Terdiri dari Sejarah, Visi, Misi, Tugas dan Kewenangan, Struktur Organisasi dan Keanggotaan serta Kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam Struktur Ketatanegaraan. BAB Keempat Tentang Analisis Implementasi Standar Operasional Prosedur KPK Bab ini terdiri dari Implementasi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP Dalam Penetapan Tersangka Miranda S.Goeltom, Implementasi Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Dalam Penetapan Tersangka Miranda S. Goeltom dan Faktor-Faktor yang Mendasari Penetapan Tersangka Miranda S. Goeltom.