Prosedur Keanggotaan PBB PENGAJUAN KEANGGOTAAN PALESTINA DI PBB

42

BAB III PENGAJUAN KEANGGOTAAN PALESTINA DI PBB

Bab ini menjelaskan prosedur penerimaan anggota baru di PBB berdasarkan piagam PBB termasuk hak dan kewajiban anggota PBB. Selanjutnya membahas perjuangan Palestina menjadi anggota PBB dari masa kepemimpinan Yasser Arafat sampai dengan Mahmoud Abbas pada 2011 untuk menjadi anggota PBB serta dukungan dari negara anggota PBB terhadap pengajuan Palestina menjadi anggota PBB pada tahun 2011.

A. Prosedur Keanggotaan PBB

Masalah keanggotaan dalam suatu organisasi internasional merupakan hal yang sangat penting dan bahkan dianggap sebagai masalah konstitusional yang pokok. Dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa yang tertuang dalam pasal 4, Bab II Keanggotaan, menyebutkan bahwa keanggotaan PBB terbuka bagi semua negara yang cinta damai dan bersedia menjalankan kewajiban-kewajiban yang tercantum dalam piagam PBB. Akan tetapi penerimaan keanggotan PBB harus dilakukan berdasarkan keputusan Majelis Umum berdasarkan anjuran dari Dewan Keamanan. 90 Berdasarkan Piagam PBB keanggotaan PBB dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: Pertama, anggota asli original member, terdiri dari negara-negara yang ikut bagian dalam Konferensi San Fransisco tahun 1945 atau yang telah terlebih dahulu ikut serta dalam penandatanganan pernyataan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 90 Piagam PBB, Bab II Keanggotaan, Pasal 4. 43 tanggal 1 Januari 1942 Pasal 3. Kedua, anggota members, yaitu negara-negara anggota PBB yang masuk kemudian berdasarkan syarat-syarat yang tercantum dalam pasal 4, 5 dan 6 Piagam PBB. Prinsip keanggotaan PBB pada umumnya merupakan prinsip universalitas yang berarti semua negara berhak dan memiliki kesempatan untuk bergabung di dalamnya. Meskipun demikian setiap negara yang ingin bergabung harus memenuhi syarat keanggotaan PBB, hal ini tercantum dalam piagam PBB Bab II Pasal 4 ayat 1 dan 2 serta pasal 18 ayat 2, antara lain harus memenuhi lima unsur penting yaitu: 1. Setiap negara yang ingin bergabung dalam PBB harus betul-betul negara yang cinta damai. 2. Setiap anggota baru diwajibkan untuk mematuhi dan menerima kewaiban- kewajiban yang tercantum dalam piagam PBB. 3. Setiap anggota baru harus mampu dan bersedia melaksanakan kewajibannya sebagai anggota. 4. Keputusan penerimaan anggota baru harus berdasarkan rekomendasi dari Dewan Keamanan PBB yang kemudian mendapat persetujuan dari sembilan negara anggota termasuk lima anggota tetap. 5. Keputusan terakhir mengenai penerimaan anggota baru akan diambil oleh Majelis dengan dua pertiga suara mayoritas, berdasarkan voting. 91 Setelah persyaratan diatas terpenuhi maka, pengajuan keanggotaan disampaikan kepada Sekertaris Jenderal PBB dengan suatu instrumen resmi yang 91 Sumaryo Suryokusumo. Organisasi Internasional. Jakarta: UI Press, 1987, 59-62. 44 memuat pernyataan terkait kesanggupan untuk menjalankan kewajiban yang tercantum dalam piagam PBB. Sesuai Provisional of Procedure atau prosedur keanggotaan yang terdapat dalam Dewan Keamanan, surat permohonan yang telah disetujui Dewan Keamanan tersebut dimasukkan dalam agenda persidangan Dewan Keamanan. Kemudian Presiden Dewan Keamanan menyampaikan kepada Committe on the admission of New Members yang anggotanya terdiri dari seluruh negara anggota Dewan Keamanan. Dewan keamanan untuk selanjutnya mengadakan pemungutan suara terhadap rancangan resolusi yang menyatakan bahwa DK telah memeriksa permintaan tersebut dan kemudian memberikan rekomendasi kepada Majelis agar permohonan dapat disetujui. Setelah menerima rekomendasi positif dari dewan keamanan tentang calon anggota, majelis umum akan mengambil keputusan berdasarkan pasal 18 ayat 2 Piagam PBB sebagai berikut: 92 “Keputusan-keputusan Majelis Umum tentang hal-hal penting akan diambil dengan suara terbanyak berjumlah dua pertiga dari anggota yang hadir dan ikut memberikan suara. Dalam soal-soal ini termasuk: anjuran- anjuran mengenai pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, pemilihan anggota-anggota Dewan Keamanan, Pemilihan anggota Dewan Ekonomi dan Sosial, pemilihan anggota Dewan Perwalian sesuai dengan ayat 1 c Pasal 86, penerimaan anggota-anggota baru Perserikatan Bangsa- Bangsa, penundaan hak-hak dan hak istimewa keanggotaan, pemecatan anggota-anggota, hal-hal yang bertalian dengan penyelenggaraan sistem perwalian, dan hal- hal anggaran belannya. Hak Suara. Pasal 18, ayat 2.” Terkait prosedur pengambilan keputusan dalam majelis umum dilakukan dalam sidang rutin tahunan maupun siding-sidang khusus yang dinilai mendesak oleh 92 Lihat Piagam PBB. 45 Sekertaris Jenderal atau atas permintaan dari Dewan keamanan maupun dari permintaan oleh sebagian besar negara-negara anggota PBB. Hal ini diatur dalam pasal 10 Piagam PBB.

B. Hak dan Kewajiban Anggota PBB