Langkah-langkah Manajemen Penghimpunan Manajemen Penghimpunan

27 b. Perumusan dan pembagian tugas kerja Dibagian ini ditentukan pembagian tugas kerja dalam pelaksanaan penghimpunan, pembagian tugas ini dimaksudkan agar tidak adanya tumpah tindih tugas, semua tugas terbagi habis dan tidak ada yang terbengkalai sehingga target penghimpunan yang telah ditetapkan dalam perencanaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. c. Pemberian wewenang Pada bagian ini para karyawan ataupun pekerja diberikan kejelasan wewenang, agar tidak terjadi miss communication dan miss understanding. Alur penggerakan penghimpunan dana ZIS Keterangan: Dalam proses penggerakan langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: a. Pembimbingan Pembimbingan adalah aktivitas manajemen yang berupa memerintah, menugaskan, memberi arah, memberi petunjuk kepada bawahan dalam menjalankan tugas sehingga dapat tercapai dengan efisien. b. Pengkoordinasian Ibnu Syamsi sebagaimana dikutip Hasanudin, mengatakan bahwa yang dimaksud dengan “pengkoordinasian adalah aktivitas dan fungsi manajemen yang dilakukan dengan jalan menghubungkan-hubungkan, memanunggalkan Pembimbingan Pengkoordinasian Pengambilan Keputusan 28 dan menyeleraskan orang-orang dan pekerjaan-pekerjaanya sehingga semuanya berlangsung tertib dan seirama menuju ke a rah tercapainya tujuan bersama”. 35 c. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan kegiatan manajemen yang terwujud dalam tindakan pemilihan diantara pelbagai kemungkinan untuk menyelesaikan persoalan dan pertentangan yang timbul dalam proses pengelolaan organisasi. 36 Alur pengawasan penghimpunan dana ZIS Keterangan: Kemudian dalam proses pengawasan langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: 35 Hasanudin, Manajemen Dakwah Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005, h. 30. 36 Hasanudin, Manajemen Dakwah, h. 31 Menetapkan standar Pemeriksaan dan penelitian Membandingkan antara pelaksanaan tugas dengan standar. Mengadakan tindakan perbaikan dan pembetulan terhadap penyimpangan- penyimpangan yang telah terjadi. 29 a. Menetapkan standar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan standar adalah ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan. 37 Adapun syarat-syarat standar yang baik adalah: 38 1 Validitas; kesahihan 2 Reliabilitas; handal, terpercaya 3 Sensitivitas; kepekaan, kemampuan untuk membedakan 4 Akseptabilitas; dapat diterima untuk digunakan 5 Practicable; dapat dipraktikan. b. Pemeriksaan dan penelitian Dalam pemeriksaan dan penelitian terhadap pelaksanaan kegiatan penghimpunan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan,yaitu: 1 Peninjauan pribadi manajer 2 Laporan secara lisan 3 Laporan tertulis 4 Laporan dengan penelitian terhadap hal-hal yang bersifat istimewa. 39 c. Membandingkan antara pelaksanaan tugas dengan standar. Dalam proses ini dapat diadakan penilaian apakah proses penghimpunan berjalan dengan baik atau sebaliknya telah terjadi penyimpangan-penyimpangan. Apabila ternyata proses penghimpunan berjalan dengan baik, artinya pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana dan 37 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1988, h. 858. 38 E.K. Mochtar Effendi, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam Jakarta: PT. Bhratara Karya Aksara, 1986, h. 154. 39 Abd.Rosyad Shaleh, Manajemen Da’wah Islam Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1977, h. 144-146. 30 hasilnya dapat mendekati atau bahkan mencapai target yang telah ditentukan. Hal itu bisa dijadikan contoh untuk pelaksanaan penghimpunan berikutnya. Tetapi apabila dalam prosesnya terdapat penyimpanganpenyimpangan dan hasilnya tidak dapat mencapai target yang telah ditentukan, maka manajer harus memfokuskan perhatiannya ke arah penyimpangan-penyimpangan yang telah terjadi. 40 d. Mengadakan tindakan perbaikan dan pembetulan terhadap penyimpangan- penyimpangan yang telah terjadi. Diantara penyebab terjadinya penyimpangan-penyimpangan yaitu: a. Kekurangmampuan pihak pelaksana. Solusi dari permasalahan ini dilakukan dengan training, penambahan atau penggantian tenaga pelaksana. b. Waktu dan biaya tidak cukup tersedia. Solusinya dengan tindakan perbaikan berupa penyesuaian waktu dan biaya dengan kepadatan volume pekerjaan. c. Ketidakmampuan manajerpemimpin dalam mengelola setiap elemen yang dibutuhkan. Solusinya dengan peningkatan kualitas manajemen melalui pelatihan, Training Development, dan Organization Development. 41 40 Abd.Rosyad Shaleh, Manaje men Da’wah Islam Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1977, h. 147 41 T. Hani Handoko, Manajemen Yogyakarta: BPFE, 1999, h. 365. 31

B. Pengertian Zakat, Infak dan Sedekah ZIS

1. Zakat Zakat berasal dari bentukan kata zaka yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Menurut terminology syariat istilah, zakat adalah nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat- syarat tertentu yang di wajibkan oleh Allah untuk di keluarkan dan di berikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula. Kaitan antara makna secara bahasa dan istilah ini berkaitan erat sekali, yaitu bahwa setiap harta yang sudah di keluarkan zakatnya akan menjadi suci, bersih, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang Adapun persyaratan harta yang wajib di zakatkan itu, antara lain sebagai berikut. Pertama, al-milk at-tam yag berarti harta itu di kuasai secara penuh dan di miliki secara sah, yang di dapat dari usaha, bekerja, warisan, atau pemberian yang ah, di mungkinkan untuk di pergunakan, I ambil manfaatnya, atau kemudian di simpan. Di luar itu, seperti hasil korupsi, kolusi suap, atau perbuatan tercela lainnya, tidak sah dan tak akan di terima zakatnya. Dalam hadits Imam Muslim, Rasulullah bersabda bahwa Allah SWT tidak akan menerima zakat atau sedekah dari harta yang ghulul di dpatkan dengan cara batil. Kedua, an-namaa adalah harta yang berkembang jika di usahakan atau memiliki potensi untuk berkembang misalnya harta perdagangan, peternakan, pertanian, deposito mudharabah, usaha bersama, obligasi, dan lain sebagainya. Ketiga, telah mencapai nisab, harta itu telah mencapai ukuran tertentu. Misalnya, untuk hasil pertanian telah mencapai 32 jumlah 653 kg, emas atau perak telah senilai 85 gram, perdagangan telah mencapai nilai 85 gram emas, peternakan sapi telah mencapai 30 ekor, dan sebagainya. Keempat, telah memebihi kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan minimal yang di perlukan seseorang dan keluarganya yang menjadi tanggungannya untuk kelangsungan hidupnya. Kelima, telah mencapai satu tahun haul untuk harta-harta tertentu, mialnya perdagangan. Akan tetapi untuk tanaman di keluarkan zakatnya pada saat memanennya. 42 2. Infak Infak beasal dari kata anafaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu harta untuk kepentingan sesuatu. Termasuk ke dalam pengertian ini, infak yang di keluarkan orang-orang kafir untuk kepetingan agamanya, Allah telah berfirman di dalam surat Al-Anfal: 36;                         Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi orang dari jalan Allah. mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan. Sedangkan menurut terminologi syariat, infak berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan atau pengjasilan untuk suatu 42 Achmad Subianto, Shadaqoh Infak dan Zakat Jakarta: Yayasan Bermula dari Kanan, 2004 h.33 33 kepentingan yang di perintahkan ajaran Islam. Jika zakat ada nisabnya, infak tidak mengenal nisab. Infak di keluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasila tinggi atau rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit.jika zakat harus di berikan pada mustahik tertentu 8 asnaf maka infak boleh di berikan kepada siapa pin juga, misaalnya untuk kedua orang tua, anak yatim, dan sebagainya. 43 3. Sedekah Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar orang yang suka bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Menerut terminologi syariat, pengertian sedekah sama dengan pengertian infak, termasuk juga hokum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja, jika infak berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut hal yang bersifat nonmaterial. Hadist riwayat Imam Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah menyatakan bahwa jika tidak mampu bersedekah dengan harta maka bembaca tasbih, memebaca takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami istri, dan melakukan kegiatan amar ma ’ruf nahi munkar adalah sedekah 44 . Sering kali kata-kata sedekah di pergunakan di dalam Al-Quran, tetapi maksud sesungguhnya adalah zakat, misalnya firman Allah dalam surat At- Taubah: 60 dan 103. Yang perlu diperhatikan, jika seseorang telah berzakat tetapi masih memiliki kelebihan harta, sangat di anjurkan sekali untuk berinfak 43 Dididn Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infak, dan Sedekah Jakarta: Gema Insani, 2008 h. 14 44 Dididn Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infak, dan Sedekah Jakarta: Gema Insani, 2008 h. 15 34 dan bersedekah. Berinfak adalah ciri utama orang yang bertakwa, telah dijelaskan di dalam Al-Quran surat Ali Imran: 134;                Artinya: yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.