53
e. Penetapan Program Dalam  menjalankan  kinerjanya,  divisi  penghimpunan  BAZNAS
memiliki  beberapa  program,  seperti  yang  disampaikan  oleh  Ahmad Kamaluddin selaku officer divisi penghimpunan BAZNAS
“Program yang ditetapkan diantaranya DBD Donatur Bawa Donatur dan  Opentable,  Kotak  Peduli  Yatim.  DBD  ini  dilaksanakan  dengan  cara
bekerjasama  dengan  para  donatur  BAZNAS  untuk  mengajak  rekan,  keluarga ataupun orang yang mereka kenal untuk menjadi donatur di BAZNAS, dengan
begitu  secara  tidak  langsung  para  donatur  telah  membantu  aktifitas penghimpunan  BAZNAS.  Kemudian  ada  juga  program  yang  dinamakan
opentable. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara membuka stand BAZNAS. Opentable ini biasanya dilaksanakan  di  tempat-tempat ramai, di  mall,  atau di
even-even  tertentu  yang  didalamnya  berkumpul  banyak  orang.  Kegiatan  ini memiliki  dua  tujuan  penting.  Pertama,  sosialisasi  zakat,  infak  dan  sedekah
dengan  membangun  brain  awareness  kepada  para  pengunjung  akan pentingnya  berbagi  dan  memberi.  Kedua,  penggalangan  dana  dari  para
pengunjung, dengan membuka layanan penyaluran dana zakat, infak, sedekah dan wakaf
”.
79
BAZNAS  menilai  kedua  program  ini  dirasa  paling  efektif  untuk  proses sosialisasi  dan  penggalangan  dana,  daripada  memasang  billbot  ataupun
spanduk-spanduk  dengan  cost  yang  sangat  tidak  efisien  dan  belum  tentu efektif.
f. Penetapan Biaya
Dalam  Wawancara  seorang  informan  sekaligus  sebagai  muzaki  yakni  Robby Alamsyah  mengatakan  dalam  konteks  untuk  penetapan  biaya  sebagai  berikut
“Untuk  penetapan  biaya  ini  Pada  tahun  2013  BAZNAS  menetapkan  target penggalangan dana sebesar Rp 100 M. dan target itu telah tercapai. Kemudian
pada  tahun  2014  BAZNAS  menargetkan  penggalangan  dana  sebesar  Rp  150 M,  dengan  target  biaya  untuk  aktifitas  penghimpunan  sebanyak  2,9  M.  dana
untuk kebutuhan tersebut diambil dari dana amil, yaitu 2,5 dari keseluruhan target dana zakat
”.
80
79
Wawancara pribadi dengan Ahmad Kamaluddin, Jakarta, 26 Agustus 2014
80
Wawancara pribadi dengan Robby Alamsyah,  Jakarta, 27 Agustus 2014
54
2. Pengorganisasian
a. Perumusan dan pembagian tugas kerja
Dalam perumusan dan pembagian tugas kerja, divisi penghimpunan membagi sub-sub  divisi  untuk  membantu  aktifitas  penghimpunan.  Sebagaimana  yang
telah diutarakan Manager divisi penghimpunan BAZNAS Mohan.
“Divisi  penghimpunan  BAZNAS  Membagi  perumusan  dan  tugas  kerja penghimpunan  yaitu:  Pertama,  Divisi  Penghimpunan  Public.  Divisi  ini
bertanggung  jawab  untuk  mengelola  setiap  aktifitas  penghimpunan  yang sasarannya  adalah  masyarakat  umum  di  perkotaan,  divisi  ini  bertanggung
jawab  atas  kelancaran  aktifitas  penghimpunan  publik.  Rincian  kerjanya meliputi  penanambahan  lokasi  penghimpunan,  penambahan  kotak  peduli,
menyebarkan KPY, membuat perizinan KPY dan  maintenance  relasi. Kedua, Divisi  Penghimpunan  Corporate.  Divisi  ini  bertanggung  jawab  untuk
melaksanakan  penghimpunan  ke  perusahaan-perusahaan,  divisi  bertanggung jawab  untuk  mendapatkan  dana  CSR  Corporate  Social  Responsibility,  dana
zakat entity, dana mutual benefit dari setiap perusahaan yang telah ditentukan untuk  aktifitas  penghimpunan,  agar  dana  tersebut  bisa  digunakan  untuk
kemanfaatan  umat.  Ketiga  Divisi  Media  Relation,  divisi  ini  berfungsi  untuk mensosialisasikan  pentingnya  zakat,  infak,  sedekah  dengan  mengajak  para
donatur  untuk  berbagi  dan  juga  menyadarkan  donatur  akan  pentingnya berbagi. Aktifitas ini gencar dilakukan di media-media sosial online dan juga
sarana-sarana  lainnya.  Diantara  tugas  pokoknya  yaitu  mensukseskan  promosi asrama-asrama  yatim  dan  menjaga  brand  image  semua  asrama  yatim  Mizan
Amanah.  Keempat  Divisi  CRM  Customer  Relation  Management,  divisi  ini bertugas untuk melakukan penindaklanjutan follow up kepada para donatur,
baik  dengan  memberitahukan  laporan  keuangan  ataupun  laporan  kegiatan kepada  para  donator  agar  kepercayaan  donatur  tetap  terjaga  dan  terus
menitipkan
amanah hartanya ke Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS”.
81
b. Pemberian Wewenang
Pola  perintah  dan  wewenang  di  divisi  penghimpunan  BAZNAS dilaksanakan  dengan  pola  strukturisasi  top  down,  sehingga  dalam  ruang
lingkup  penghimpunan  pemberian  wewenang  dan  pengambilan  keputusan
81
Wawancara pribadi dengan Mohan, Jakarta 18 Agustus 2014
55
dilaksanakan oleh setiap manager dalam divisi tersebut hal tersebut yang telah diucapkan  oleh  manager  divisi  penghimpunan,  Mohan.  Pola  pemberian
wewenang dapat tercermin dalam struktur organisasi. Sebagaimana dikatakan H.B. Siswanto bahwa “struktur organisasi menspesifikasi pembagian aktifitas
kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktifitas yang beraneka macam dihubungkan  sampai  batas  tertentu,  juga  menunjukkan  tingkat  spesialisasi
aktifitas kerja ”.
82
Berikut struktur organisasi divisi penghimpunan BAZNAS :
83
IDENTITAS JABATAN Nama Jabatan
: Manager Divisi Penghimpunan Pemegang Jabatan
: Mohan Divisi
: Penghimpunan Kedudukan dalam organisasi
1 Atasan Langsung    : Kepala Divisi 2 Bawahan Langsung : Officer Divisi Penghimpunan A. Kamaluddin
3. Penggerakan
a. Pembimbingan
Setiap  karyawan  di  divisi  penghimpunan  BAZNAS,  diberikan  arahan dan bimbingan oleh pemimpinnya agar melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
aturan  sebagaimana  yang  telah  diutarakan  officer  divisi  penghimpunan BAZNAS Ahmad Kamaluddin.
82
H.B. Siswanto, Pengantar Manajemen, cet ke-1. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, h. 85
83
Dokumentasi Divisi Penghimpunan BAZNAS
56
“yang  telah  disepakati  semua,  BAZNAS  sangat  memperhatikan attitude yang Islami, sehingga para karyawan selalu diarahkan untuk salat lima
waktu  berjama’ah  dan  menunjukkan  perilaku-perilaku  mulia  untuk memberikan teladan dan mendapat kepercayaan tinggi dari para
donator”.
84
Karena tujuan pengarahan itu sendiri tiada lain adalah untuk membina
kedisiplinan kerja, membudayakan prosedur standar dan menjamin kontinuitas perencanaan.
b. Pengkoordinasian
Officer  divisi  penghimpunan  BAZNAS  Ahmad  Kamaluddin menyampaikan.
“Pola koordinasi yang dilakukan oleh divisi penghimpunan BAZNAS berupa  meeting,  dan  juga  koordinasi  via  media  sosial  ataupun  telepon.
Koordinasi  dilaksanakan  di  kantor  dan  juga  ketika  di  lapangan.  Koordinasi selalu  dijaga  agar  tidak  terjadi  tumpah  tindih  tugas  dan  misunderstanding
antara karyawan di BAZNAS”.
85
c. Pengambilan Keputusan
Untuk  pengambilan  keputusan  itu  dilakukan  secara  musyawarah sebagaimana  yang  telah  diutarakan  officer  divisi  penghimpunan  BAZNAS
Ahmad Kamaluddin. “Proses  pengambilan  keputusan  dalam  proses  kerja  penghimpunan
dilakukan secara musyawarah mufakat, semua karyawan berhak berbicara dan memberikan  saran  terhadap  permasalahan  yang  dihadapi.  Bahkan  karena
aktifitas  penghimpunan  lebih  banyak  melibatkan  orang  yang  terjun  ke lapangan,  dan  langsung  bersentuhan  dengan  problem-problem  yang  mungkin
dihadapi,  oleh  karena  itu  BAZNAS  pun  memberikan  kewenangan  untuk sewaktu-waktu mengambil keputusan langsung ketika kondisi terdesak, karena
pihak  atas  mempercayakan  kepada  mereka,  bahwa  mereka  lebih  mengetahui
keadaan yang terjadi di lapangan”.
86
84
Wawancara pribadi dengan Ahmad Kamaluddin, Jakarta, 26 Agustus 2014
85
Wawancara pribadi dengan Ahmad Kamaluddin, Jakarta, 26 Agustus 2014
86
Wawancara pribadi dengan Ahmad Kamaluddin, Jakarta, 26 Agustus 2014
57
4. Pengawasan
a. Menetapkan standar Standar  yang  diterapkan  oleh  divisi  penghimpunan  BAZNAS  officer
divisi penghimpunan BAZNAS Ahmad Kamaluddin. “Bahwa Standar yang ditetapkan oleh divisi penghimpunan BAZNAS
untuk  aktifitas  karyawan  adalah  sikap  Islami,  berakhlakul  karimah  dan  bisa dipercayai  oleh  Muzaki.  Kemudian  standar  laporan  keuangan  harus  sesuai
dengan  PSAK  109  yang  akuntabel  dan  dapat  dipertanggungjawabkan.  Oleh karena  itu  laporan  keuangan  BAZNAS  tahun  2012  yang  telah  diperiksa  oleh
audit independen mendapat predikat wajar tanpa pengecualian.
b. Pemeriksaan dan penelitian
Dalam  rangka  memeriksa  tugas  kerja  penghimpunan,  divisi penghimpunan
BAZNAS melakukan
pengontrolan melalui
laporan pertanggung  jawaban  yang  dilaksanakan  dalam  laporan  harian,  bulanan,
kuartal dan tahunan, sehingga bisa dilihat hasil capaian ataupun kendala yang dihadapi.
c. Evaluasi
Dalam  proses evaluasi,  divisi  penghimpunan BAZNAS melaksanakan kegiatan  pelaporan  LPJ  bulanan  dan  tahunan  seperti  yang  diutarakan  oleh
officer divisi penghimpunan BAZNAS Ahmad Kamaluddin. “Menurut  saya  Kinerja  karyawan  bisa  dievaluasi  secara  rutin  dalam
jangka  waktu  satu  bulan.  Kemudian  dibahas  bersama  mengenai  kendala- kendala  yang  dihadapi  untuk  dicarikan  solusi  dalam  menyelesaikan  masalah
tersebut.  Selanjutnya  evaluasi  tahunan  dilaksanakan  untuk  mengukur pencapaian-pencapain  dari  target  yang  telah  ditetapkan,  apakah  mencapai
target  atau  tidak,  apa  kendala  terbesar  yang  dihadapi,  dan  apa  yang  bisa diambil  dari  peristiwa  selama  satu  tahun  itu,  untuk  dijadikan  bekal  dan