57
4. Pengawasan
a. Menetapkan standar Standar yang diterapkan oleh divisi penghimpunan BAZNAS officer
divisi penghimpunan BAZNAS Ahmad Kamaluddin. “Bahwa Standar yang ditetapkan oleh divisi penghimpunan BAZNAS
untuk aktifitas karyawan adalah sikap Islami, berakhlakul karimah dan bisa dipercayai oleh Muzaki. Kemudian standar laporan keuangan harus sesuai
dengan PSAK 109 yang akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu laporan keuangan BAZNAS tahun 2012 yang telah diperiksa oleh
audit independen mendapat predikat wajar tanpa pengecualian.
b. Pemeriksaan dan penelitian
Dalam rangka memeriksa tugas kerja penghimpunan, divisi penghimpunan
BAZNAS melakukan
pengontrolan melalui
laporan pertanggung jawaban yang dilaksanakan dalam laporan harian, bulanan,
kuartal dan tahunan, sehingga bisa dilihat hasil capaian ataupun kendala yang dihadapi.
c. Evaluasi
Dalam proses evaluasi, divisi penghimpunan BAZNAS melaksanakan kegiatan pelaporan LPJ bulanan dan tahunan seperti yang diutarakan oleh
officer divisi penghimpunan BAZNAS Ahmad Kamaluddin. “Menurut saya Kinerja karyawan bisa dievaluasi secara rutin dalam
jangka waktu satu bulan. Kemudian dibahas bersama mengenai kendala- kendala yang dihadapi untuk dicarikan solusi dalam menyelesaikan masalah
tersebut. Selanjutnya evaluasi tahunan dilaksanakan untuk mengukur pencapaian-pencapain dari target yang telah ditetapkan, apakah mencapai
target atau tidak, apa kendala terbesar yang dihadapi, dan apa yang bisa diambil dari peristiwa selama satu tahun itu, untuk dijadikan bekal dan
58
pengalaman dalam menyusun dan merencanakan program di tahun selanjutnya”.
87
B. Analisis
Secara garis besar divisi penghimpunan Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS telah menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Meskipun ada
beberapa kekurangan di beberapa aspek yang perlu dibenahi dan diperbaiki. Berikut uraiannya:
1. Perencanaan
Dalam hal ini BAZNAS telah menentukan visi misi yang ingin mewujudkan badan zakat Nasional yang amanah, transparan dan
professional.Namun ada yang perlu dievaluasi mengenai pencapaian dan pelaksanaan dari visi misi itu sendiri. Dalam visi penghimpunan BAZNAS
disebutkan bahwa divisi ini bertanggung jawab memaksimalkan peran zakat dalam menanggulangi kemiskinan di Indonesia melalui sinergi dan
koordinasi dengan lembaga terkait Namun hal ini masih belum terlaksana secara maksimal karena berdasarkan keterangan wawancara dengan manajer
penghimpunan, SDM untuk mengelola dana zis di lembaga ini masih kurang, salah satu faktornya adalah kurangan sokongan dana dari BAZNAS oleh
karena itu segala aktifitas terbatas. Bahkan apabila kita melihat potensi zakat
di Indonesia, BAZNAS harus berani meningkatkan target penghimpunan dana. Karena
apabila lembaga kekurangan SDM dan membutuhkan itu untuk kelancaran
pengelolaan amanah umat, tidak ada cara lain kecuali meningkatkan target
penggalangan dana yang diperuntukkan untuk aktifitas
87
Wawancara pribadi dengan Ahmad Kamaluddin, Jakarta, 26 Agustus 2014