Menciptakan lingkungan penyimpanan Memilih material yang dipakai dalam ruang Penyimpanan

42 Dengan demikian kerusakan buku tidak dapat dihindari dan hal tersebut menyebabkan kerugian yang tidak sedikit terutama bila terjadi pada buku-buku berharga atau langka. Kebiasaan membaca dengan cara melipat buku juga termasuk kedala kategori ini. Hal ini sesuai dengan pernyataan I 3 sebagai berikut. “Pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen kerusakan oleh faktor manusia ini merupakan yang paling dominan”.

4.4 Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen

4.4.1 Menciptakan lingkungan penyimpanan

Yang d imaksud dengan lingkungan penyimpanan bahan pustaka adalah gedung, ruangan, dan peralatan yang ada dalam suatu ruangan perpustakaan. Pemeliharaan dan penjagaan bahan pustaka, melainkan menyangkut gedung perpustakaan, ruang baca, ruang penyimpanan dan peralatan yang ada di dalamnya. Pemeliharaan lingkungan yang disebut juga dengan konservasi preventif adalah usaha untuk menciptakan kondisi lingkungan yang baik ideal bagi bahan pustaka agar tidak terjadi kerusakan pada bahan pustaka tersebut. Konservasi preventif ini harus sudah dimulai sejak pembangunan suatu gedung perpustakaan masih dalam perencanaan, antara lain dalam memilih lokasi, pemilihan bahan bangunan, pemasangan alat pendinginan dan mengatur pencahayaan. Idealnya lokasi suatu perpustakaan tidak boleh berada di daerah kawasan industri atau daerah yang padat kendaraan yang bermotor, karena industri dan kendaraan bermotor tersebut akan mengeluarkan gas-gas pencemar seperti gas SO dan NO yang berbahaya bagi bahan pustaka. Namun demikian, karena perpustakaan juga harus terletak di daerah yang mudah dijangkau oleh masyarakat pemakai jasa perpustakaan maka pada umumnya perpustakaan berada di pusat kota. Hal ini sesuai dengan pernyataan I 3 sebagai berikut. 43 “ Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen termasuk berada di kawasan yang banyak dilalui kenderaan umum. Jarak antara jalan raya dengan lokasi gedung berjarak kurang lebih 30 meter sehingga menurut penulis polusi udara tidak sampai mengganggu bahan pustaka”.

4.4.2 Memilih material yang dipakai dalam ruang Penyimpanan

Setiap bahan pustaka harus disimpan dalam suatu tempat seperti rak, lemari yang sesuai. Setiap raklaci harus sedikit lebih besar daripada bahan-bahan yang akan disimpan dengan sedikit menyisihkan ruang untuk sirkulasi udara, dan dirancang sedemikian rupa sehingga diperkirakan tidak menyebabkan kerusakan pada jilidan atau lembaran-lembaran bahan pustaka. Mengenai bahan-bahan tempat penyimpanan bahan pustaka ini. Rak-rak buku sebaiknya terbuat dari logam. Juga harus menghindari penggunaan kayu kecuali kayu jati, karena kayu tersebut mengundang serangga dan mengeluarkan asam organik yang berbahaya bagi bahan pustaka. Hal ini sesuai dengan pernyataan I 4 sebagai berikut. “Dalam hal ini Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen telah melaksanakannya dengan baik. Rak dan lemari buku telah disesuaikan dengan ukuran bahan pustaka yang disimpan. Peta-peta dihamparkan dalam rak yang sesuai dengan ukurannya. Dan pemilihan materi tempat penyimpanan bahan pustaka Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen masih menggunakan rak yang terbuat dari kayu jati”.

4.4.3 Mencegah kerusakan karena pengaruh cahaya