Perawatan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen

33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perawatan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen

Bahan pustaka yang pada umumnya terbuat dari kertas pasti akan mengalami kerusakan. Begitu juga koleksi bahan pustaka yang tersedia pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen .Bahan pustaka yang rusak yaitu Bahan Pustaka koleksi tercetak seperti, buku, koleksi,referensi, koleksi berkala seperti, jurnal tabloid. Berdasarkan pencatatan buku agenda perawatan, bahan pustaka yang rusak dari bulan januari 2014 sampai bulan februari adalah 105 buku sedangkan dari bulan Februari sampai maret 2014 buku yang rusak adalah 165, jadi kerusakan bahan pustaka dari bulan januari sampai bulan maret 272 buku, kerusakan ini seperti halaman buku yang sudah mengendur, jilidan buku yang lepas, punggung buku yang robek, halaman buku yang hilang, halaman buku yang robek, barkot buku yang hilang, kantong buku yang robek atau hilang dan halaman buku yang kotor dan berminyak, serta lipatan-lipatan pada halaman buku. Untuk menanggulangi kerusakan-kerusakan terhadap bahan pustaka di Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen maka perlu di lakukan beberapa perawatan. Hal ini sesuai dengan pernyataan I 1 sebagai berikut. ” di lakukan beberapa perawatan demi kelangsungan ataupun ketahanan dari bahan pustaka tersebut. Serangga seperti silverfish, kecoa, kutu buku, rayap, ngengat dan sejenisnya adalah binatang perusak bahan pustaka, terlebih-lebih karena iklim di Indonesia sesuai untuk tempat berkembang biak binatang tersebut, sehingga perlu perhatian khusus. 34 Bila dibiarkan bahan pustaka akan mengalami kerusakan yang cukup parah, bahkan mungkin tidak bisa diperbaiki kembali. Untuk itu perlu adanya langkah-langkah tindakan pengobatan maupun pembasmian terhadap perusak atau musuh-musuh bahan pustaka tersebut, dan salah satu diantaranya dengan cara fumigasi. fumigasi adalah “suatu tindakan pengasapan yang bertujuan mencegah, mengobati, dan mensterilkan bahan pustaka”. Mencegah dimaksudkan supaya kerusakan lebih lanjut dapat dihindari. Mengobati artinya mematikan atau membunuh serangga, kuman dan sejenisnya yang telah menyerang dan merusak bahan pustaka, dan mensterilkan diartikan menetralisasi keadaan seperti menghilangkan bau busuk yang timbul dari bahan pustaka, menyegarkan udara ataupun bisa menimbulkan gangguan ataupun penyakit. Fumigasi bahan pustaka dapat di lakukan dalam ruang perpustakaan, gedung atau dalam ruangan yang sengaja dibuat untuk melakukan fumigasi. Bahan yang biasa dipergunakan sebagai methybromide. Cara fumigasi ini di lakukan yakni dengan memasukkan buku ke dalam lemari fumigasi, disusun secara berderet dalam keadaan menganga. Hal ini dimaksudkan agar bau kimia dapat meresap ke dalam celah-celah buku. Dengan demikian kuman-kuman terbunuh akibat dari bau kimia itu. Hal ini sesuai dengan pernyataan I 1 sebagai berikut. “Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen sampai pada saat ini belum memiliki lemari fumigasi, sehingga pembasmian hanya di lakukan melalui cara penggunaan kapur barus dan pengusir serangga lainnya’’ Berdasarkan Pendapat informan 1 di atas dapat di ketahui pelaksanaan fumigasi ini sangat penting di lakukan pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen untuk memperkecil frekuensi kerusakan yang diakibatkan oleh jamur atau serangga. Karena kalau hanya dengan penempatan anti serangga hasilnya tidak begitu memuaskan. Hal tersebut penulis ketahui karena masih banyak bahan pustaka yang rusak terserang hama tadi. 35

4.2 Perbaikan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Universitas HKBP Nommensen