22
��� = ����� ����
����� ������
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian ini merupakan replikasi dengan modifikasi dari penelitian Islahuzzaman 2013 yang berjudul “The Correlations Between Banking Ratio
BR, Return On Asset ROA, Capital Adequacy Ratio CAR with Going Concern in Audit Opinion Explanatory Paragraph
” pada 2
nd
International Conference of Management, Economics and Finance ICMEF 2013
Proceeding . Penelitian Islahuzzaman ini bertujuan untuk memampukan pelaku
bisnis untuk mempertahankan peran mereka sebagai perusahaan keuangan dan menjadi pertimbangan auditor dalam memberikan opini audit going-concern
dengan mengumpulkan bukti empiris mengenai hubungan antara banking ratio
, return on assets, dan capital adequacy ratio dengan opini audit going concern
pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Sampel penelitian ini berjumlah 18 bank yang terdaftar di BEI dari tahun 2005 sampai 2009.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Banking Ratio BR berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap opini audit going concern. Return On Asset ROA tidak berpengaruh negatif dan signifikan terhadap opini audit going concern. Capital Adequacy
Ratio CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap opini audit going
concern . BR, ROA, dan CAR secara simultan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap opini audit going concern.
23
Siregar 2013 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas Dan Solvabilitas Bank Terhadap Opini Audit Pada
Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh rasio likuiditas, profitabilitas, dan
solvabilitas terhadap opini audit going-concern pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Sampel penelitian in berjumlah 39 perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI selama 2007 hingga 2009. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi logistik dengan kesimpulan rasio
solvabilitas yang menggunakan capital adequacy ratio CAR sebagai indikator secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap opini
audit going-concern dan rasio profitabilitas dengan menggunakan return on assets
ROA sebagai indikator secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap opini audit going-concern.
Christary dan Haris 2011 melakukan penelitian berjudul “The Financial and Non Financial Determinants Of Going Concern Opinion of Indonesia’s
Listed Banks in 2004-2008 .” Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
faktor-faktor yang menentukan pemberian opini audit going concern pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2004 hingga 2008.
Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio solvabilitas yang menggunakan capital adequacy
ratio CAR dan rasio profitabilitas yang menggunakan return on asset ROA
tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern.
24
Rahman dan Siregar 2012 melakukan penelitian yang berjudul “Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going
Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia.” Penelitian ini bertujuan menyediakan investigasi terhadap penerimaan opini audit going concern yang dapat dilakukan dengan meneliti
kondisi internal perusahaan seperti kualitas audit, kondisi keuangan perusahaan, opini tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan, ukuran
perusahaan, dan debt to equity ratio. Sampel penelitian berjumlah 185 amatan dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun
2006 sampai 2010. Regresi logistik digunakan untuk mengukur faktor-faktor yang diprediksi mempengaruhi kemungkinan penerimaan opini audit going
concern . Hasil penelitian ini menemukan indikasi bahwa debt to equity ratio
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern
. Muthahiroh dan Chayonowati 2013 melakukan penelitian yang berjudul
“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Opini Audit Going Concern
Oleh Auditor Pada Auditee.” Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menyediakan bukti empiris pengaruh litigasi, audit tenure,
reputasi auditor, disclosure, ukuran perusahaan, opini audit sebelumnya dan audit lag dalam pemberian opini going concern oleh auditor. Penelitian in
menggunakan 450 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dari tahun 2006 hingga 2011. Analisis data dilakukan dengan
regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio
25
DER memiliki pengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern
.
2.3. Kerangka Konseptual