26
2.3 Kerangka Pemikiran
Overreacion dapat terjadi pada investor karena dalam pengambilan
keputusan untuk membeli atau menjual saham, investor menggunakan emosi, pengalaman, dan instuisi mereka Dinawan, 2007. Hal-hal seperti ini dapat
membuat seseorang menjadi tidak rasional saat dituntut untuk membuat keputusan atas informasi tertentu dalam kondisi yang penuh dengan ketidakpastian.
Pada penelitian ini, penulis mencoba meneliti bagaimana perilaku harga saham- saham yang terdaftar di indeks LQ-45, setelah mengalami penurunan besar dalam
satu hari perdagangan. Peneliti meneliti apakah saham-saham tersebut mengalami price reversal
atau tidak. Digunakannya periode pengamatan t=-5 sebelum peristiwa perubahan besar harga saham adalah untuk menghindari bias akibat
dramatic event lain. Sedangkan alasan digunakan periode t=20 setelah
perubahan besar harga saham adalah untuk mengetahui adanya pembalikan yang terjadi, karena jika periode terlalu pendek akan sulit mengidentifikasi pembalikan.
Hal ini juga mempertimbangkan kondisi pasar modal yang masih dalam tahap berkembang .Periode pengamatan ini mengikuti periode pengamatan yang
digunakan oleh Bremer Sweeney 1991 dan Pane 2008. Peneliti melakukan pengujian atas pergerakan harga saham dalam jangka pendek t+1 hingga t+3 dan
pergerakan saham dalam jangka yang lebih panjang t+4 hingga t+20 sesudah penurunan besar terjadi.
Pada penelitian ini, peneliti menghitung abnormal return dari masing- masing saham dengan menggunakan metode Market Adjusted Model seperti yang
dikemukakan oleh DeBondt dan Thaler 1985. Jika abnormal return setelah
Universitas Sumatera Utara
27 perubahan besar harga saham signifikan dan mengalami perubahan kearah yang
berlawanan naikturun,
maka berarti
terdapat pembalikan
harga Kusumawardhani, 2001.
Setelah didapat hasil analisis yang membuktikan apakah pasar saham Indonesia, khususnya LQ-45, mengalami price reversal atau tidak, fenomena
tersebut akan diuji lebih lanjut berdasarkan klasifikasi industri yang ada dengan mengacu pada penelitian Benou Richie 2003.
Setelah sampel dikelompokkan berdasarkan klasifikasi industri ekstraktif, manufaktur, jasa peneliti menghitung AAR dan CAR masing-masing industri.
Selanjutnya dilakukan analisis regresi crosssection menggunakan ordinary least square
OLS.
Universitas Sumatera Utara
28
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
2.4 Hipotesis Penelitian