Metode pembuatan krim Krim

2.1.5 Pengemasan dan penyimpanan krim

Krim biasanya dikemas baik dalam botol atau dalam tube. Botol yang terbuat dari gelas maupun botol plastik juga dapat digunakan. Tube dibuat dari timah atau plastik, beberapa di antaranya diberi tambahan kemasan dengan alat bantu khusus. Botol dapat diisi dalam skala kecil oleh seorang ahli farmasi dengan mengemas sejumlah krim yang sudah ditimbang ke dalam botol dengan memakai spatula yang fleksibel dan menekannya ke bawah, sejajar melalui tepi botol guna menghindari kemungkinan terperangkapnya udara di dalam botol Ansel, 1989. Krim dalam tube lebih luas pemakaiannya daripada botol, disebabkan lebih mudah dan menyenangkan digunakan oleh pasien dan tidak mudah menimbulkan keracunan. Kebanyakan krim harus disimpan pada temperatur di bawah 30ºC untuk mencegah melembek apalagi dasar krimnya bersifat dapat mencair Ansel, 1989.

2.2 Obat Kulit Topikal Kortikosteroid

Obat kortikosteroid tersedia dalam bentuk salep dan krim. Krim merupakan sistem emulsi sediaan semipadat dengan penampilan tidak jernih, berbeda dengan salep yang tembus cahaya. Konsistensi dan sifat rheologisnya tergantung pada jenis emulsinya, apakah jenis air dalam minyak atau minyak dalam air, dan juga pada sifat zat padat dalam fase internal Lachman, dkk., 1994. Kortikosteroid mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein, lemak, juga mempengaruhi fungsi sistem kardiovaskular, ginjal, sistem syaraf dan organ lain. Karena fungsi kortikosteroid penting untuk kelangsungan hidup organisme, maka dikatakan bahwa korteks adrenal berfungsi homeostatik, artinya penting bagi organisme untuk dapat mempertahankan diri dalam menghadapi perubahan lingkungan Suherman dan Ascobat, 2007. Kortikosteroid merupakan obat-obat manjur terkuat dalam pengobatan gangguan kulit dan digunakan secara luas. Berkat efek antiradang dan antimitosisnya yang menghambat atau mencegah pembelahan sel dapat menyembuhkan dengan efektif bermacam-macam bentuk eksem dan dermatitis, psoriasis penyakit sisik, prurigo bintil-bintil gatal, berbagai rupa gatal-gatal, dan lain-lain. Akan tetapi tidak jarang gangguan khususnya eksem segera kambuh lagi, terutama bila digunakan fluorkortikoida dengan khasiat kuat Tan dan Rahardja, 2002.

2.3 Betametason

Betametason adalah obat kortikosteroid yang mengandung fluor, mempunyai daya kerja yang besar. Akan tetapi, penggunaan obat kortikosteroid yang mengandung fluor dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan pelebaran kapiler dan pembuluh nadi halus yang bersifat permanen sampai terjadi atropi kulit. Betametason dalam bentuk krim biasanya merupakan senyawa Betametason Valerat. Indikasi dari krim ini adalah alergi dan peradangan lokal. Pengobatan dilakukan dengan mengoleskan tipis pada kulit 2–3 kali sehari Sartono, 1996. Betametason kurang aktif secara topikal, tetapi dengan mengikat 5 rantai karbon valerat pada posisi hidroksil-17 menghasilkan suatu senyawa yang 300 kali lebih aktif dibandingkan dengan hidrokortison untuk pemakaian topikal Katzung, 2004.