3.4.2 Pengambilan sampel uji
Dari 1 batch diambil sebanyak 10 tube, dihitung bobot masing-masing krim dan diperoleh bobot rata-ratanya yaitu sebesar: 1000,35 mg dan 1000,33 mg.
3.4.3 Larutan standar
Ditimbang seksama sebanyak 25 mg betametason valerat, masukkan kedalam labu tentukur 50 ml, dimasukkan ± 35 ml metanol-asam asetat glasial
1000 : 1 lalu dilarutkan dengan ultrasonic selama 15 menit, ditambahkan lagi pelarutnya hingga garis tanda sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 500
µgml. Kemudian dipipet sebanyak 1,0 ml, masukkan kedalam labu tentukur 25 ml, dan dicukupkan hingga garis tanda sehingga diperoleh larutan dengan
konsentrasi 20 µgml, lalu kocok, disaring larutan dengan saringan millipore 0,45 µm dan dimasukkan kedalam botol vial. Kemudian diinjeksikan sebanyak 20 µl
kesistem KCKT. Dilakukan sebanyak 6 kali pengulangan.
3.4.4 Larutan uji
Ditimbang seksama sebanyak 1 gr krim, masukkan kedalam beaker glass 100 ml, dimasukkan ± 35 ml metanol-asam asetat glasial 1000 : 1, lalu
dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan larutkan dengan ultrasonic selama 15 menit. Kemudian ditambahkan lagi pelarutnya hingga garis tanda sehingga
diperoleh larutan dengan konsentrasi 20 µgml, lalu kocok, disaring larutan dengan saringan millipore 0,45 µm dan masukkan ke dalam botol vial. Kemudian
diinjekkan sebanyak 20 µl kesistem KCKT.
3.4.5 Larutan fase gerak
Fase gerak: asetonitril–akuabides 60 : 40, saring dan bebas gaskan.
3.5 Pengukuran
Larutan standar dan larutan uji diukur dengan KCKT dengan parameter yaitu fase gerak: Asetonitril–akuabides 60 : 40, fase diam: Kolom Bondapack
C18 3,9 x 300 mm dengan panjang gelombang: 254 nm, volume injeksi: 20 µl dan flow rate: 1,5 mlmenit.
3.6 Perhitungan
Kadar betametason valerat dalam krim betametason dihitung berdasarkan : Kadar
=
�� ��
x
���
25 1
∗50
x
��� 100
x
50 ��
x
1000 1
x 100
Ket : As = Luas area larutan standar
Au = Luas area larutan uji
BWS = Bobot betametason valerate yang ditimbang mg KWS = Kadar betametason valerate
Bu = Bobot sampel yang ditimbang mg
1 = Kandungan betametason valerat per gram krim
251x50= Faktor pengenceran larutan standar 50
= Faktor pengenceran larutan uji 1000 = Dalam 1 gram massa krim
3.7 Cara Kerja Penetapan Kadar
Tahapan kerja penetapan kadar yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1.
Hidupkan Power Detector 2489, Manual Injector dan Pompa 1525. 2.
Hidupkan komputer higga kondisi standby.
3. Buka kran pada pump 1525 ke arah kanan, kemudian lakukan purging, set
flow rate flow 5 mlmenit. Lakukan purging selama 5 menit. Setelah selesai tutup krannya.
4. Set flow rate 1,5 dan komposisi fase gerak yaitu asetonitril-akuabides 60 :
40. 5.
Kemudian lakukan condisioning selama 20 menit. 6.
Setelah selesai, muncul panjang gelombang 254 nm. 7.
Buat 6 baris untuk betametason baku dan 2 baris untuk sampel duplo pada komputer.
8. Pilih inject only selected lines untuk injeck satu persatu, dan tampilkan
kromatogram mentah. 9.
Tunggu sampai pada layar monitor tertulis waiting for injection maka sampelstandar siap diinjeksikan.
10. Larutan standart diinjeksikan, setelah pic muncul kemudian diatur setting run
time 7 menit. 11.
Lakukan injeksi larutan standart sebanyak 6 kali. 12.
Kemudian injeksikan larutan uji sebanyak 2 kali duplo