Modal KEHIDUPAN MASYARAKAT PARSALAKAN SEBELUM TAHUN 1970

keuntungan, maka para petani salak mulai mempekerjakan pekerja-pekerja yang membantu mereka dalam memanen salak.Para pekerja tersebut digaji untuk menjaga kebun salak, memelihara kebun salak tersebut meskipun si petani salak juga datang memperhatikan pohon salaknya hingga memanen salak mereka.

3.3 Pembibitan

Pembibitan merupakan tahap awal dalam melakukan pengembangan tanaman. Bibit yang ditanam akan sangat mempengaruhi keadaan pertumbuhan tanaman dan produksi serta mutu buah yang akan dipanen. Tanaman salak dapat dikembangbiakkan melalui dua cara, yang pertama menggunakan biji dan yang kedua menggunakan tunas akar atau anakan. Umumnya perkembangbiakan tanaman salak di Parsalakan dilakukan dengan menggunakan biji meskipun ada juga yang dari tunas akar atau anakan. Untuk tujuan pengembangan yang lebih komersil, penggunaan bibit dari tunas akar akan lebih menguntungkan. Sedangkan penanaman salak untuk tujuan konservasi, pengawetan alam, pembuatan hutan lindung akan lebih baik jika menggunakan bibit yang berasal dari biji. Kedua cara pengembangbiakan salak tersebut diatas masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelemahan dari penanaman menggunakan biji ini adalah sulitnya menentukan jumlah pohon salak betina maupun salak jantan yang ditanam.Jenis pohon salak jantan dan betina tidak dapat diketahui atau ditentukan dengan melihat bentuk tanaman atau bentuk bijinya. Disamping itu salak yang ditanam dari biji ini mutu buah yang dipanen nantinya belum tentu sama dengan mutu buah pohon induknya, bisa lebih baik juga bisa lebih buruk. Mengenai penentuan jenis salak betina dan jantan ini, menurut salah seorang petani salak, biji salak yang betina lebih banyak dari yang jantan.Selisihnya berkisar antara 30-40 yang jantan dan 60-70 yang betina dari 100 pohon.Pehitungan tersebut dapat dijelaskan melalui analisis biji salak.Buah salak ada yang berbiji 1, ada yang berbiji 2, ada yang berbiji 3, dan sangat jarang yang berbiji 4. Jumlah buah yang berbiji 1 dan 2 relatif sama tetapi jumlahnya lebih sedikit dari salak yang berbiji 3. Biasanya dalam satu tumpukan salak akan didapat peluang salak berbiji 1,2 dan 3 dari 10 buah adalah 2,3 dan 5. Jika biji buah yang berbiji 1 peluangnya menjadi betina dan jantan sama, dan buah yang berbiji 2 peluangnya menjadi jantan dan betina juga sama, serta buah yang berbiji 3, peluangnya menjadi jantan 1 dan betina 2, maka total akhir dari 10 buah yang menghasilkan 23 biji itu akan didapat 9 pohon salak yang jantan dan 14 pohon salak yang betina. Kelebihan lain dari penanaman salak dengan menggunakan biji ini adalah lebih mudah dan murah. Penanamannya dapat dilakukan langsung ke lapangan tanpa persemaian terutama untuk biji-biji yang perkecambahannya seragam.Jika ingin melakukan penyemaian untuk mendapatkan bibit dengan pertumbuhan yang seragam, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu persiapan tempat penyemaian, pemilihan biji, perkecambahan biji dan pengantongan bibit. Pemilihan tempat dan media untuk melakukan penyemaian akan sangat mempengaruhi keberhasilan perkecambahan biji. Siapkan tanah yang baik, gembur dan subur dan tidak mengandung bibit penyakit. Jangan menggunakan tanah bekas persemaian yang telah lalu atau bekas persemaian tanaman lain sejenis salak. Buah yang akan diambil bijinya untuk dijadikan bibit hendaknya yang cukup tua,biasanya ditandai dengan warna bijinya yang cokelat sampai coklat tua. Pilih biji yang bentuk bijinya ukuran normal.Biji-biji yang terpilih selanjutnya direndam dengan air selama 2-3 hari dan setiap hari airnya harus diganti.Kemudian biji-biji ini dicuci sampai bersih, jika tidak bersih, sisa asam dari daging buah dapat menghambat perkecambahan.Di samping itu dapat menjadi media tumbuh bagi jamur atau bakteri penyakit.Jamur dan bakteri ini dapat menyerang biji dan menyebabkan biji busuk dan menyebar ke biji-biji lain yang ada di sekitarnya. Perkecambahan biji dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama biji dikecambahkan di media tanah dan yang kedua dikecambahkan di tempat yang lembap. Pengecambahan biji pada media tanah pengerjaannya seperti yang umum dilakukan, yaitu menyiapkan tempat persemaian, kemudian biji disusun secara teratur, berbaris-baris pada tanah yang telah disiapkan, lalu ditutup dengan tanah yang gembur dan mulsa diatasnya.Mulsa 13 yang digunakan bisa daun kelapa, atau tebasan alang-alang atau merang padi. Dengan cara ini biji akan berkecambah sekitar 4 minggu. Perkecambahan dengan cara ini dianjurkan untuk bibit yang tumbuh tidak 13 Mulsa adalah bahan yang disebar di atas permukaan tanah pada suatu pertanaman berupa sisa-sisa tanaman, jerami,daun dan bahan organik serbuk gergaji, sekam dan plastic. Permukaan tanah yang ditutupi tersebut bertujuan untuk mengurangi air melalui penguapan atau menekan pertumbuhan rumput. segera akan dimasukkan ke dalam kantong plastik, polibag atau ditanam langsung ke kebun. Perkecambahan di tempat yang lembap dan gelap, caranya adalah dengan memasukkan biji ke dalam keranjang dari bamboo,rotan atau plastik, kemudian ditutup atasnya agar tercipta suasana yang gelap. Menurut masyarakat setempat cara pembibitan yang mereka kerjakan adalah dengan perkecambahan melalui media tanah, tetapi mereka juga memiliki keuntungan yang kedua yaitu, tanah yang ada juga lembap tidak kering. Hal tersebut dikarenakan curah hujan yang merata bahkan hampir-hampir lebih mengakibatkan kondisi tanah menjadi lembap.Selain karena lebih mudah dan tanpa mengeluarkan biaya yang banyak, perkecambahan melalui metode tersebut juga diselingi pepohonan yang menjadi penaung bagi buah salak tersebut, sehingga menciptakan kondisi yang gelap dan baik bagi pertumbuhan biji salak. Dengan keuntungan yang dimiliki tersebut, membuat perkecambahan biji dengan cara yang pertama tersebut akan lebih cepat dari yang seharusnya yaitu 4 minggu menjadi 3 minggu saja sudah berkecambah sepanjang 1-4 cm. Biji-biji yang sudah berkecambah ini sudah dapat langsung dipindahkan atau ditanam langsung ke lapangan atau ke dalam polibag. Untuk bibit yang masih lama ditanam ke lapangan sebaiknya dimasukkan ke polibag yang berukuran agak besar.Namun pengantongan bibit tidak menjadi suatu syarat utama dalam pembibitan.Yang paling penting adalah menyiapkan tempat untuk menanamkan bibit itu di kebun seperti penyiapan lahan, pupuk kandang, kompos, lubang tanam, dan kesuburan tanah tempat penanamannya. Selain penanaman salak dengan melalui biji, petani salak yang ada di Parsalakan juga biasanya melakukan pembibitan melalui tunas akar. Jika sebelumnya pembibitan melalui biji biasanya dilakukan seorang petani salak yang baru mempunyai lahan dan membukanya, sehingga membutuhkan biji-biji salak.Biji-biji tersebut biasanya diperoleh dari petani salak yang lainnya. Sedangkan penanaman salak melalui bibit tunas akar ini dilakukan oleh petani salak yang sebelumnya sudah mempunyai lahan yang dipenuhi oleh pohon salak, sehingga untuk mempermudah mereka dalam memperbanyak tanaman salaknya tidak perlu lagi menggunakan metode melalui perkecambahan biji, karena pastinya akan membutuhkan waktu yang lama dalm proses penanamannya. Selain itu, pembibitan melalui tunas akar ini sebaiknya diambil dari pohon induk yang unggul baik pertumbuhannya maupun buahnya. Pembibitan salak dengan tunas akar ini banyak memberikan keuntungan,