Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos 17 Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka 26 Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban 38

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.10 PSAP 09 - 4 U U M M U U M M 1 6. Karakterisitik utama kewajiban adalah bahwa pemerintah 2 mempunyai kewajiban sampai saat ini yang dalam penyelesaiannya 3 mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yang akan datang. 4 7. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan 5 tugas atau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu. Dalam konteks 6 pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber 7 pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas 8 pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga 9 terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah, 10 kewajiban kepada masyarakat luas yaitu kewajiban tunjangan, kompensasi, ganti 11 rugi, kelebihan setoran pajak dari wajib pajak, alokasirealokasi pendapatan ke 12 entitas lainnya, atau kewajiban dengan pemberi jasa lainnya. 13 8. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai 14 konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan. 15 K K L L A A S S I I F F I I K K A A S S I I K K E E W W A A J J I I B B A A N N 16

9. Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos 17

kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan 18 diselesaikan dalam waktu 12 dua belas bulan dan lebih dari 12 dua belas 19 bulan setelah tanggal pelaporan. 20 10. Informasi tentang tanggal jatuh tempo kewajiban keuangan 21 bermanfaat untuk menilai likuiditas dan solvabilitas suatu entitas pelaporan. 22 Informasi tentang tanggal penyelesaian kewajiban seperti utang ke pihak ketiga 23 dan utang bunga juga bermanfaat untuk mengetahui kewajiban diklasifikasikan 24 sebagai kewajiban jangka pendek atau jangka panjang. 25

11. Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka 26

pendek jika diharapkan dibayar dalam waktu 12 dua belas bulan setelah 27 tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai 28 kewajiban jangka panjang. 29 12. Kewajiban jangka pendek dapat dikategorikan dengan cara yang 30 sama seperti aset lancar. Beberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang 31 transfer pemerintah atau utang kepada pegawai merupakan suatu bagian yang 32 akan menyerap aset lancar dalam tahun pelaporan berikutnya. 33 13. Kewajiban jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh 34 tempo dalam waktu 12 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Misalnya 35 bunga pinjaman, utang jangka pendek dari pihak ketiga, utang Perhitungan Fihak 36 Ketiga PFK, dan bagian lancar utang jangka panjang. 37

14. Suatu entitas pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban 38

jangka panjangnya, meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan akan 39 diselesaikan dalam waktu 12 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan 40 jika: 41 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.10 PSAP 09 - 5 a jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 dua belas 1 bulan; dan 2 b entitas bermaksud untuk mendanai kembali refinance kewajiban 3 tersebut atas dasar jangka panjang; dan 4 c maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian 5 pendanaan kembali refinancing, atau adanya penjadwalan kembali 6 terhadap pembayaran, yang diselesaikan sebelum laporan keuangan 7 disetujui. 8 15. Jumlah setiap kewajiban yang dikeluarkan dari kewajiban jangka 9 pendek sesuai dengan paragraf di atas, bersama-sama dengan informasi yang 10 mendukung penyajian ini, diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 11 16. Beberapa kewajiban yang jatuh tempo untuk dilunasi pada tahun 12 berikutnya mungkin diharapkan dapat didanai kembali refinancing atau 13 digulirkan roll over berdasarkan kebijakan entitas pelaporan dan diharapkan 14 tidak akan segera menyerap dana entitas. Kewajiban yang demikian 15 dipertimbangkan untuk menjadi suatu bagian dari pembiayaan jangka panjang 16 dan diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Namun dalam situasi di 17 mana kebijakan pendanaan kembali tidak berada pada entitas seperti dalam 18 kasus tidak adanya persetujuan pendanaan kembali, pendanaan kembali ini 19 tidak dapat dipertimbangkan secara otomatis dan kewajiban ini diklasifikasikan 20 sebagai pos jangka pendek kecuali penyelesaian atas perjanjian pendanaan 21 kembali sebelum persetujuan laporan keuangan membuktikan bahwa substansi 22 kewajiban pada tanggal pelaporan adalah jangka panjang. 23 17. Beberapa perjanjian pinjaman menyertakan persyaratan tertentu 24 covenant yang menyebabkan kewajiban jangka panjang menjadi kewajiban 25 jangka pendek payable on demand jika persyaratan tertentu yang terkait 26 dengan posisi keuangan peminjam dilanggar. Dalam keadaan demikian, 27 kewajiban dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang hanya jika: 28 a pemberi pinjaman telah menyetujui untuk tidak meminta pelunasan sebagai 29 konsekuensi adanya pelanggaran, dan 30 b terdapat jaminan bahwa tidak akan terjadi pelanggaran berikutnya dalam 31 waktu 12 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. 32 P P E E N N G G A A K K U U A A N N K K E E W W A A J J I I B B A A N N 33

18. Pelaporan keuangan untuk tujuan umum harus menyajikan 34