Laporan keuangan diidentifikasi dan dibedakan secara jelas 23 Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan hanya berlaku

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.02 PSAP 01 - 8 20. Di samping menyajikan laporan keuangan pokok, suatu entitas 1 pelaporan diperkenankan menyajikan Laporan Kinerja Keuangan berbasis akrual 2 dan Laporan Perubahan Ekuitas. 3 21. Entitas pelaporan mengungkapkan informasi tentang ketaatan 4 terhadap anggaran. 5 STRUKTUR DAN ISI 6 Pendahuluan 7 22. Pernyataan Standar ini mensyaratkan adanya pengungkapan 8 tertentu pada lembar muka on the face laporan keuangan, mensyaratkan 9 pengungkapan pos-pos lainnya dalam lembar muka laporan keuangan atau 10 dalam Catatan atas Laporan Keuangan, dan merekomendasikan format sebagai 11 lampiran standar ini yang dapat diikuti oleh suatu entitas pelaporan sesuai 12 dengan situasi masing-masing. 13 23. Pernyataan Standar ini menggunakan istilah pengungkapan 14 dalam arti yang seluas-luasnya, meliputi pos-pos yang disajikan dalam setiap 15 lembar muka laporan keuangan maupun dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 16 Pengungkapan yang disyaratkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi 17 Pemerintahan lainnya disajikan sesuai dengan ketentuan dalam standar tersebut. 18 Kecuali ada standar yang mengatur sebaliknya, pengungkapan yang demikian 19 dibuat pada lembar muka laporan keuangan yang relevan atau dalam Catatan 20 atas Laporan Keuangan. 21 Identifikasi Laporan Keuangan 22

24. Laporan keuangan diidentifikasi dan dibedakan secara jelas 23

dari informasi lainnya dalam dokumen terbitan yang sama. 24

25. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan hanya berlaku

25 untuk laporan keuangan dan tidak untuk informasi lain yang disajikan 26 dalam suatu laporan tahunan atau dokumen lainnya. Oleh karena itu, 27 penting bagi pengguna untuk dapat membedakan informasi yang disajikan 28 menurut Standar Akuntansi Pemerintahan dari informasi lain, namun bukan 29 merupakan subyek yang diatur dalam Pernyataan Standar ini. 30 26. Setiap komponen laporan keuangan harus diidentifikasi secara 31 jelas. Di samping itu, informasi berikut harus dikemukakan secara jelas dan 32 diulang pada setiap halaman laporan bilamana perlu untuk memperoleh 33 pemahaman yang memadai atas informasi yang disajikan: 34 a nama entitas pelaporan atau sarana identifikasi lainnya; 35 b cakupan laporan keuangan, apakah satu entitas tunggal atau konsolidasian 36 dari beberapa entitas pelaporan; 37 c tanggal pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, yang 38 sesuai dengan komponen-komponen laporan keuangan; 39 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.02 PSAP 01 - 9 d mata uang pelaporan; dan 1 e tingkat ketepatan yang digunakan dalam penyajian angka-angka pada 2 laporan keuangan. 3 27. Persyaratan dalam paragraf 26 dapat dipenuhi dengan penyajian 4 judul dan judul kolom yang singkat pada setiap halaman laporan keuangan. 5 Berbagai pertimbangan digunakan untuk pengaturan tentang penomoran 6 halaman, referensi, dan susunan lampiran sehingga dapat mempermudah 7 pengguna dalam memahami laporan keuangan. 8 28. Laporan keuangan seringkali lebih mudah dimengerti bilamana 9 informasi disajikan dalam ribuan atau jutaan rupiah. Penyajian demikian ini dapat 10 diterima sepanjang tingkat ketepatan dalam penyajian angka-angka 11 diungkapkan dan informasi yang relevan tidak hilang. 12 Periode Pelaporan 13

29. Laporan keuangan disajikan sekurang-kurangnya sekali 14