Dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan suatu 18 Pernyataan standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam 30

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.11 PSAP 10 - 1 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN 1 BERBASIS AKRUAL 2 PERNYATAAN NO. 10 3 KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN 4 AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, 5 DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN 6 Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah 7 paragraf standar, yang harus dibaca dalam konteks paragraf-paragraf 8 penjelasan yang ditulis dengan huruf biasa dan Kerangka Konseptual 9 Akuntansi Pemerintahan. 10 PENDAHULUAN 11 T T U U J J U U A A N N 12 1. Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan 13 akuntansi atas koreksi kesalahan akuntansi dan pelaporan laporan keuangan, 14 perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang 15 tidak dilanjutkan. 16 R R U U A A N N G G L L I I N N G G K K U U P P 17

2. Dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan suatu 18

entitas harus menerapkan Pernyataan Standar ini untuk melaporkan 19 pengaruh kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi 20 akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan dalam Laporan Realisasi 21 Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan 22 Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan 23 atas Laporan Keuangan. 24

3. Pernyataan standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam

25 menyusun laporan keuangan yang mencakup laporan keuangan semua 26 entitas akuntansi, termasuk Badan Layanan Umum, yang berada di bawah 27 pemerintah pusatdaerah. 28 DEFINISI 29

4. Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam 30

Pernyataan Standar dengan pengertian: 31 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.11 PSAP 10 - 2 Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi- 1 konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipakai oleh 2 suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan 3 keuangan. 4 Kesalahan adalah penyajian akunpos yang secara signifikan tidak sesuai 5 dengan yang seharusnya yang mempengaruhi laporan keuangan periode 6 berjalan atau periode sebelumnya. 7 Koreksi adalah tindakan pembetulan secara akuntansi agar akunpos yang 8 tersaji dalam laporan keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang 9 seharusnya. 10 Operasi tidak dilanjutkan adalah penghentian suatu misi atau tupoksi 11 tertentu yang berakibat pelepasan atau penghentian suatu fungsi, program, 12 atau kegiatan, sehingga aset, kewajiban, dan operasi dapat dihentikan tanpa 13 mengganggu fungsi, program, atau kegiatan yang lain. 14 Perubahan estimasi adalah revisi estimasi karena perubahan kondisi yang 15 mendasari estimasi tersebut, atau karena terdapat informasi baru, 16 pertambahan pengalaman dalam mengestimasi,atau perkembangan lain. 17 Pos adalah kumpulan akun sejenis yang ditampilkan pada lembar muka 18 laporan keuangan. 19 KOREKSI KESALAHAN 20 5. Kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan pada satu atau 21 beberapa periode sebelumnya mungkin baru ditemukan pada periode berjalan. 22 Kesalahan mungkin timbul karena keterlambatan penyampaian bukti transaksi 23 oleh pengguna anggaran, kesalahan perhitungan aritmatik, kesalahan 24 penerapan standar dan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta, 25 kecurangan atau kelalaian. 26 6. Dalam situasi tertentu, suatu kesalahan mempunyai pengaruh 27 signifikan bagi satu atau lebih laporan keuangan periode sebelumnya sehingga 28 laporan-laporan keuangan tersebut tidak dapat diandalkan lagi. 29

7. Dalam mengoreksi suatu kesalahan akuntansi, jumlah koreksi 30