komponen yang berbeda dari kebiasaan belajar dan kebiasaan belajar keseluruhan.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar salah satu faktornya ditentukan oleh benar atau salah dalam cara-cara belajarnya sehingga membentuk
sikap kebiasaan belajar. Adapun cara-cara belajar yang baik dan benar akan dapat membentuk suatu kebiasaan belajar yang baik. Dalam mempelajari sesuatu siswa
mempunyai cara atau kebiasaan belajar sendiri. Siswa yang mempunyai kebiasaan belajar yang baik akan mendapatkan hasil belajar yang baik pula, sedangkan siswa
yang mempunyai kebiasaan belajar yang kurang baik maka akan mendapatkan kesulitan dalam pengaturan belajarnya sehingga akhirnya juga akan
mempengaruhi hasil belajarnya. Hasil belajar siswa merupakan suatu bentuk informasi tentang perkembangan atau keberhasilan siswa dalam melaksanakan
kegiatan belajar di sekolah. Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam diri siswa maupun faktor dari luar diri siswa. Salah satu faktor
yang memengaruhi hasil belajar siswa yaitu kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar siswa berkaitan erat dengan hasil belajar. Hal ini ditunjukkan dengan hasil belajar
yang tercantum dalam nilai ulangan pada beberapan mata pelajaran yang belum optimal. Kesulitan belajar yang dialami siswa cenderung kurang memuaskan
karena belum terbentuknya metode atau cara belajar efektif.Dengan demikian terdapat hubungan antara kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa di kelas IV
SD Gugus Muwardi Kecamatan Kaliwungu.Adapun kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut:
2.4 HIPOTESIS PENELITIAN
Arikunto 2013:110 mengemukakan bahwa hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian.
Sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Sementara Sukardi 2008:42 menyebutkan hipotesis mempunyai fungsi memberikan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah atau research questions. Pendapat lain dari Sugiyono 2015: 96, hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis ini
Bagan 2.1 Kerangka Berfikir Hubungan Kebiasaan Belajar dan Hasil Belajar
Kebiasaan Belajar -
Kesigapan dalam belajar konsentrasi dan mengerjakan tugas
- Metode dalam belajar cara mengikuti
pelajaran, cara belajar individu kelompok, mempelajari buku teks, pembuatan jadwal
pelaksanaannya,
membaca membuat
catatan, mengulangi
bahan pelajaran,
menghadapi ujian Hasil Belajar
- Kognitif
- Afektif
- Psikomotor
Dalam penelitian
ini mengambil 3 mata pelajaran
yang di UN kan Bahasa Indonesia, Matematika, dan
IPA.
Ada atau tidak nya hubungan antara kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV
SDN Gugus Muwardi Kecamatan Kaliwungu
dikatakan sementara karena jawaban yang diperoleh berdasarkan teori-teori yang relevan, belum teruji kebenarannya. Hipotesis pada dasarnya belum menunjukkan
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Gugus Muwardi Kecamatan
Kaliwungu.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dan termasuk metode penelitian korelasi. Menurut Sukardi 2008:166, penelitian korelasi merupakan
suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antar variabel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan belajar dan hasil belajar siswa kelas IV SD. Pada penelitian ini peneliti tidak
memberikan perlakuan, peneliti hanya ingin mengetahui hubungan dari variabel X dan Y dan nantinya diharapkan dapat mengubah kondisi siswa menjadi lebih baik.
Rancangan untuk penelitian ini adalah dengan menyebar angket.
Keterangan: X : Variabel bebas kebiasaan belajar
Y : Variabel terikat hasil belajar Sugiyono, 2015:66
X Y
56