waktu belajar; 13 belajarlah dengan teliti tabel-tabel, grafik-grafik, dan bahan ilustrasi lainnya; 14 biasakan membuat rangkuman dan kesimpulan; 15 buatlah
kepastian untuk melengkapi tugas belajar itu; 16 pelajari baik-baik pernyataan yang dikemukakan oleh pengarang, dan meneliti pendapat dari beberapa
pengarang; belajarlah dengan menggunakan kamus dengan sebaik-baiknya; 17 analisislah kebiasaan belajar yang dilakukan dan mencoba untuk memperbaiki
kelemahan-kelamahannya. Berdasarkan uraian tentang saran-saran untuk mencapai hasil belajar diatas
diharapkan agar siswa dapat mencapai hasil belajar dengan lebih baik lagi dari sebelumnya.
2.1.4 Hubungan Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar
Kebiasaan belajar merupakan salah satu kunci dalam mencapai hasil belajar. Menurut Galih 2012:5 bahwa seseorang yang ingin berhasil dalam belajarnya
hendaknya mempunyai sikap dan cara belajar yang baik. Cara cara belajar ini disebut dengan kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar seseorang akan menentukan
kebiasaan belajarnya. Apabila cara belajar siswa baik maka akan tercipta kebiasaan yang baik pula dan juga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.Kebiasaan belajar yang baik juga akan membantu siswa untuk menguasaipelajarannya, menguasai materi sehingga dapatmemperoleh hasil
belajar yang optimal. Sedangkan kebiasaan belajar yang tidak baik akan mempersulit siswa untuk memahami pelajarannya dan menghambat kemajuan
studi serta memperoleh hasil belajar yang tidak optimal dalam proses pembelajarannya di sekolah.
Dalam proses pembelajaran, belajar secara efisien juga perlu dibudayakan dalam diri siswa agar tercipta kebiasaan belajar yang baik. Menurut Gie dalam
Syah 2009:134, efisiensi belajar merupakan sebuah konsep yang mencerminkan perbandingan terbaik anatara usaha dengan hasilnya.Menurut Syah 2009:134,
ada dua macam efisiensi belajar dalam diri siswa, yaitu 1 efisiensi usaha belajar, suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efisien apabila hasil belajar yang
diinginkan dapat dicapai dengan usaha. Usaha dalam hal ini yaitu dengan membiasakan belajar dengan baik dengan membuat jadwal belajar secara teratur,
meluangkan tenaga dan pikiran, peralatan belajar yang diperlukan, dan lain-lain. Adapun kebiasaan belajar yang dimaksud yaitu siswa perlu melakukan
perencanaan dan kedisiplinan belajar, menerapkan prosedur belajar, keterampilan belajar serta strategi belajar sehingga hasil belajar siswa akan tercapai secara
optimal jika komponen-komponen tersebut dilaksanakan dengan baik. Kebiasaan belajar tersebut dinamakan kebiasaan belajar yang positif. Dengan kata lain jika
kebiasaan belajar siswa positif, dimungkinkan nilai dari hasil belajar akan maksimal dan sebaliknya apabila siswa cenderung memiliki kebiasaan yang
negatif atau kurang baik maka dimungkinkan nilai dari hasil belajar siswa tersebut akan kurang maksimal, 2 efisiensi hasil belajar, sebuah kegiatan
belajar dapat dikatakan efisien apabila dengan usaha belajar tertentu memberikan hasil belajar tinggi. Sehingga usaha membiasakan belajar secara teratur maka hasil
belajar yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar ada hubungannya dengan pencapaian hasil belajar siswa, karena kebiasaan belajar
merupakan salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi hasil belajar belajar siswa, apabila siswa mempunyai kebiasaan belajar yang baik maka akan
mendapatkan hasil belajar yang baik pula sebaliknya apabila kebiasaan belajar siswa tidak baik maka ia akan mendapatkan hasil belajar yang tidak baik pula.
Oleh karena hal tersebut, penanaman kebiasaan belajar yang baik perlu ditanamkan dalam diri siswa sehingga mereka dapat mencapai hasil belajar yang
maksimal. Kebiasaan belajar siswa perlu dikembangkan sedikit demi sedikit demi tercapainya hasil belajar yang optimal. Meskipun demikian, tidak semua siswa
dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan secara optimal. Pada umumnya, beberapa siswa memiliki anggapan tersendiri mengenai mata pelajaran yang
diterimanya baik itu anggapan positif berupa rasa senang saat menerima mata pelajaran tersebut, maupun anggapan negatif berupa rasa tidak senang,
timbulnya rasa cemas ataupun takut saat menerima mata pelajaran tersebut. Ada beberapa mata pelajaran yang dirasa sulit bagi siswa. Mata pelajaran
tersebut diantaranya yaitu Matematika, Bahasa Indonesia dan Sains IPA. Apabila siswa dapat mengembangkan kebiasaan belajar dengan baik maka
kesulitan-kesulitan belajar apapun dapat diselesaikan dengan baik dan juga dapat memperoleh hasil belajar yang diinginkan atau maksimal.
2.1.5 Karakteristik Siswa SD