Penguasaan Materi TINJAUAN PUSTAKA

penting untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep itu penting untuk membentuk prinsip-prinsip. Kemudian prinsip-prinsip itu penting di dalam pemecahan masalah atau di dalam kreativitas. Penguasaan materi pelajaran oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi. Menurut Thoha 1994: 1, evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Salah satu manfaat evaluasi bagi siswa adalah untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai pelajaran secara menyeluruh Arikunto, 2003: 25. Instrumen atau alat ukur yang bisa digunakan dalam evaluasi adalah tes. Menurut Arikunto 2003: 53 tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Sedangkan menurut Fathurrohman dan sutikno 2009: 174 Tes adalah pengukuran berupa pertanyaan perintah dan petunjuk yang ditujukan kapan testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu. Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa persen tujuan pembelajaran dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali pertemuan adalah postes atau tes akhir. Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru mengadakan tes awal atau pretes. Kegunaan tes ini ialah untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memperbaiki rencana pembelajaran. Dalam hal ini, hasil tes tersebut dijadikan umpan balik dalam meningkatkan mutu pembelajaran Daryanto, 1999: 195. Seorang siswa dikatakan telah menguasai materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru jika dia mampu menyelesaikan soal-soal tes yang diberikan dan mencapai target penguasaan materi yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru mengukur tingkat penguasaan materi dengan cara memberikan tes pada akhir pembelajaran. Melalui hasil tes tersebut maka dapat diketahui sejauh mana tingkat penguasaan materi siswa. Tingkat penguasaan materi oleh siswa dapat diketahui malalui pedoman penilaian. Bila nilai siswa ≥ 66 maka dikategorikan baik, bila 55 ≤ nilai siswa 66 maka dikategorikan cukup baik, dan bila nilai siswa 55 maka dikategorikan kurang baik Arikunto, 2001: 245.

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Pelajaran 20122013, yaitu pada bulan Mei bertempat di SMP Pangudi Luhur Kota Bandar Lampung.

B. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP Pangudi Luhur Kota Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20122013 yang terdiri dari tiga kelas. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa- siswi kelas VII C sebagai kelas eksperimen I dan VII A sebagai kelas eksperimen II yang dipilih dengan teknik purposive sampling.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimental semu kuasi eksperimen. Peneliti menggunakan secara utuh kelompok subyek yang telah ditentukan dan kelompok tersebut telah diorganisasikan dalam kelompok yaitu kelas-kelas. Peneliti memanipulasi perlakuan pada kedua kelas eksperimental. Desain eksperimental semu yang digunakan adalah desain pretest-posttest tak ekuivalen. Kelas eksperimen 1 diberi 39 perlakuan dengan model pembelajaran tipe STAD sedangkan kelas eksperimen 2 diberi perlakuan dengan model pembelajaran tipe Jigsaw. Kedua kelas diberi pretest dan posttest yang sama kemudian hasilnya dibandingkan. Struktur desain penelitian ini sebagai berikut: Kelas Pretest Perlakuan Posttest I O1 X1 O2 II O1 X2 O2 Gambar 3. Desain Penelitian pretes-postes kelompok tak ekuivalen dimodifikasi dari Hadjar, 1999: 335

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah: a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan ke FKIP untuk sekolah tempat diadakannya penelitian. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang diteliti. c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. d. Mengambil data berupa nilai akademik siswa semester ganjil yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kelompok. Keterangan = I: Kelas eksperimen 1; II: Kelas eksperimen 2; O 1 : Pretest; O 2 : Posttest; X1: Perlakuan STAD , X2: Perlakuan Jigsaw Hadjar, 1999: 335 . 40 e. Membentuk kelompok diskusi pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II yang bersifat heterogen berdasarkan nilai akademik siswa dan jenis kelamin. f. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Kelompok LKK untuk Jigsaw dan Lembar Kerja Siswa LKS untuk STAD. g. Membuat instrumen evaluasi yaitu soal pretest untuk pertemuan pertama, dan soal posttest untuk pertemuan kedua. h. Membuat lembar observasi aktivitas siswa. i. Membuat angket tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran STAD dan Jigsaw.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran yang menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk kelas eksperimen I dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk kelas eksperimen II. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Pretest diberikan sebelum pembelajaran dan posttest diberikan setelah pembelajaran di akhir pertemuan. Langkah-langkah pembelajaran dalam penelitian ini sebagai berikut : 1 Kelas Eksperimen I STAD

a. Pendahuluan

a Tes awal pada pertemuan pertama. b Guru membacakan tujuan pembelajaran. 41 c Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan pada pertemuan: 1 Pertama : Menanyakan kepada siswa: “Siapakah yang dirumahnya mempunyai kebun?” “Komponen apa sajakah yang ada dikebun?” 2 Kedua : Menanyakan kepada siswa: “Apakah kalian pernah memperhatikan kupu-kupu, selain terbang kupu-kupu hinggap pada bunga?” “Apa yang terjadi pada peristiwa itu?” “Apakah yang dilakukan kupu-kupu pada bunga merugikan? Mengapa?” “Apakah semua hewan seperti itu?” d Guru memberikan motivasi kepada siswa pada pertemuan: 1 Pertama : Memberikan informasi mengenai manfaat mempelajari komponen-komponen dan satuan-satuan dalam ekosistem. 2 Kedua : Memberikan informasi mengenai manfaat mempelajari tentang interaksi antar komponen ekosistem terhadap kehidupan.

b. Kegiatan Inti

a Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 5- 6 orang siswa pembagian kelompok dilakukan pada hari sebelumnya yang berdasarkan tingkat intelegensi dan jenis kelamin.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII SMP Surya Dharma 2 Bandar Lampung Semester Genap T

0 11 72

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012

3 23 43

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI BIOLOGI PADA MATERI POKOK KINGDOM PLANTAE (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Bina Mulya Bandar Lampung Semester Genap Tah

4 62 52

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS

0 4 67

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEA F LET DENGAN METODE DISKUSI TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 2 Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pela

0 6 56

PERBANDINGAN PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Eksperimental Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Pangudi Luhur Bandar Lampung Ta

0 8 70

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN METODE DISCOVERY TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20

2 23 109

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERTAHANAN TUBUH OLEH SISWA (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Bandar Sri

1 4 128

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI EKOSISTEM (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2

0 3 120

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 18 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 3 53