Variasi Menu Makanan Cara Penyajian Makanan

a. Variasi Menu Makanan

Kesesuaian makanan yang diberikan kepada pasien rawat inap dengan penyakit yang dideritanya penting diperhatikan. Oleh karena itu prosedur merancang diit dan pemberian terapi diit sesuai dengan kondisi pasien dalam upaya mempercepat penyembuhannya. Jenis menu ditetapkan oleh ahli gizi, sedangkan jenis diit ditetapkan oleh petugas gizi ruangan dengan mempertimbangkan hasil pemeriksaan dan data laboratorium pasien yang bersangkutan Khotimah, 2004. Hasil penelitian Tanaka 1998, menyimpulkan bahwa pasien rawat inap dewasa di RSU Tangerang beranggapan bahwa siklus menu sepuluh hari dianggap masih kurang bervariasi. Maka disarankan perlu diperhatikan adalah memperbanyak variasi menu makanan, sehingga pasien dapat memilih jenis makanan yang mereka sukai secara lebih leluasa.

b. Cara Penyajian Makanan

Distribusi atau penyajian adalah serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan pasien yang dilayani makanan biasa ataupun makanan khusus. Hal ini bertujuan supaya pasien mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku. Di rumah sakit terdapat 3 sistem penyaluran makanan yang biasa dilaksanakan di rumah sakit yaitu sistem yang dipusatkan sentralisasi sitem yang tidak dipusatkan desenteralisasi dan kombinasi antara sentralisasi dan desentralisasi Depkes RI, 2006. Keuntungan dari sentralisasi adalah: a tenaga lebih hemat, sehingga lebih menghemat biaya dan pengawasan, b pengawasan dapat dilakukan dengan mudah Universitas Sumatera Utara dan diteliti., c makanan dapat disampaikan langsung ke pasien dengan sedikit kemungkinan kesalahan pemberian, d ruangan pasien terhindar dari keributan pada waktu pembagian makanan serta bau masakan, e pekerjaan dapat dilakukan lebih cepat Depkes RI, 2006. Kelemahan dari sentralisasi adalah: a memerlukan tempat, peralatan dan perlengkapan makanan yang lebih banyak tempat harus luas, kereta pemanas mempunyai rak, b adanya tambahan biaya untuk peralatan, perlengkapan serta pemeliharaan, c makanan sampai ke pasien sudah agak dingin, d makanan mungkin sudah tercampur serta kurang menarik, akibat perjalanan dari dapur utama ke dapur ruangan Depkes RI, 2006. Keuntungan cara desentraliasi: a tidak memerlukan tempat yang luas, peralatan makan yang ada di dapur ruangan tidak banyak, b makanan dapat dihangatkan kembali sebelum dihidangkan ke pasien, c makanan dapat disajikan lebih rapi dan baik serta dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan pasien Depkes RI, 2006. Masalah penyajian makanan pada orang sakit lebih kompleks dibandingan orang sehat, karena nafsu makan yang rendah, perubahan kondisi mental pasien yang berubah akibat penyakit yang dideritanya, aktifitas fisik yang menurun dan reaksi obat-obatan disamping sebagian besar pasien harus menjalani diet Depkes RI, 2006. Universitas Sumatera Utara

c. Ketepatan Waktu Menghidangkan Makanan