1. Penanganan dan pengangkutan bahan harus maksimal
2. Jarak antara mesin-mesin dan peralatan lainnya harus cukup luas
3. Setiap proses yang berbahaya dan sensitif harus diisolasi pelaksanaannya
4. Setiap mesin dan peralatan harus dilengkapi dengan alat pencegah
kebakaran 5.
Pengontrolan secara berkala dilakukan sehingga jaringan yang rusak atau sudah tua dapat segera diganti
6. Tanda-tanda gambar pengamanan harus dipasang pada setiap tempat yang
berbahaya 7.
Harus disediakan fasilitas pengungsian bila terjadi kebakaran Terdapat beberapa peraturan dasar keselamatan kerja yang harus
diperhatikan pada saat bekerja di pabrik kimia, yaitu Ari, 2010 : a.
Dilarang merokok dan makan b.
Tidak boleh minum minuman beralkohol
6.2.1. Keselamatan Kerja Umum
Untuk meningkatkan faktor keselamatan kerja dan menaikkan merangsang semangat kerja para karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas
rutin di pabrik, perlu diadakan ketentuan-ketentuan keselamatan kerja sesuai dengan daerah atau lokasi kerjanya dihubungkan dengan ketentuan-ketentuan
keselamatan kerja dari departemen tenaga kerja. Untuk melaksanakan ini perlu dibentuk badan keselamatan kerja yang
bertugas untuk Ari, 2010: 1.
Merencanakan langkah-langkah keselamatan kerja yang dititik beratkan pada pencegahan dan keberhasilan
Universitas Sumatera Utara
2. Membuat analisa-analisa yang mungkin terjadi pada seksi yang dapat
menyebabkan kecelakaan 3.
Menyelenggarakan usaha-usaha pencegahan dengan langsung atau tidak langsung
4. Menetapkan langkah-langkah preventative ataupun korektif dalam
lapangan keselamatan kerja Dalam mengusahakan tercapainya keselamatan kerja ini, hendaknya pada
setiap karyawan ditanamkan disiplin yang tinggi tentang : a.
Mematuhi setiap petunjuk dan ketentuan umum keselamatan kerja b.
Mengetahui bahaya-bahaya secara umum, sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan dapat dihindarkan
6.2.2. Keselamatan Kerja Khusus
Keselamatan kerja merupakan bagian dari kelangsungan produksi pada suatu pabrik. Keselamatan kerja perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan, cacat, maupun kematian pada saat melakukan tugas operasional pabrik.
Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan, antara lain adalah : 1.
Kondisi operasi yang tidak memenuhi standar 2.
Tata letak peralatan yang kurang baik 3.
Sifat-sifat dan racun yang ditimbulkan oleh bahan yang ditangani 4.
Faktor-faktor pribadi kerja, dan sebagainya Keseluruhan penyebab kemungkinan kecelakaan serta penanggulangannya
harus dikaji lebih dini agar diperoleh suasana kerja yang lebih aman. Disamping
Universitas Sumatera Utara
faktor utama penyebab kecelakaan di atas, maka faktor penerangan juga harus diperhatikan karena dapat memberikan kecelakaan apabila faktor penerangan ini
tidak memenuhi syarat yang ditentukan, terutama apabila pekerjaan yang dilakukan pada malam hari. Pemeliharaan alat serta pendaftaran secara periodik
dan kontinu kondisi alat sangat diperlukan dalam usaha mengurangi dan mencegah terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh faktor alat. Secara umum,
untuk mencegah atau mengurangi kecelakaan itu diperlukan suatu sistem penanggulangan bahaya. Yang dimaksud dengan sistem penanggulangan bahaya
adalah keamanan dan keselamatan kerja. Sistem keamanan dan keselamatan kerja yang dikeluarkan pemerintah
Departemen Tenaga Kerja dan Perindustrian, tahun 1970 adalah : 1.
Pencegahan terhadap bahaya keracunan Langkah-langkah pencegahan yang diambil :
a. Sirkulasi udara dan ruangan harus dapat berlangsung dengan
baik. b.
Operator maupun petugas yang bekerja disekitar zat yang beracun sebaiknya dilengkapi dengan masker oksigen, untuk
mencegah terhirupnya gas beracun. c.
Pekerja sebaiknya dilengkapi dengan pakaian khusus untuk pengamanan, seperti wear goggles untuk mencegah terjadinya
iritasi mata dan kulit d.
Para pekerja yang sampai mengalami keracunan hendaknya segera diberikan pertolongan pertama sebelum dibawa ke klinik
dan bila perlu dirawat di rumah sakit untuk penyembuhannya. 2.
Pencegahan terhadap bahaya kebakaran
Universitas Sumatera Utara
Seperti bahaya peledakan, maka bahaya kebakaran juga mutlak dihindarkan baik oleh terbakarnya zat yang ditangani maupun oleh
adanya gangguan listrik. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pencegahan bahaya kebakaran antara lain Ari, 2010 :
a. Menghindari kemungkinan terjadinya hubungan singkat pada
jaringan instalasi listrik, serta bahaya akibat sambaran petir. b.
Menghindari benturantumbukan logam yang dapat menimbulkan percikan api
c. Memasang alaram atau tanda bahaya kebakaran
d. Memasang alat-alat pemadam kebakaran di sekitar daerah
rawan terhadap bahaya kebakaran e.
Menyediakan alat pemadam kebakaran f.
Bagi petugas, pekerja maupun pengunjung tidak dibenarkan merokok, membawa macis atau korek api ketempat bahan yang
dapat menyebabkan terjadinya kebakaran.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII UTILITAS DAN SARANANYA
Utilitas dalam suatu pabrik adalah sarana penunjang utama dalam kelancaran operasi. Mengingat pentingnya utilitas ini, maka segala sarana dan
prasarananya haruslah direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan operasi pabrik. Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik
pembuatan noodle soap sodium palmitic dari asam palmitat dan natrium hidroksida dengan proses netralisasi ini meliputi:
1. Kebutuhan uap steam
2. Kebutuhan air
3. Kebutuhan bahan kimia
4. Kebutuhan listrik
5. Kebutuhan bahan bakar
7.1. Kebutuhan Uap Steam
Pada pengoperasian pabrik dibutuhkan uap sebagai media pemanas. Adapun kebutuhan uap pada pabrik pembuatan noodle soap sodium palmitic
dari asam palmitat dan natrium hidroksida dengan proses netralisasi ini adalah :
Tabel 7.1. Kebutuhan Uap
Nama Alat kgjam
Universitas Sumatera Utara