Kependudukan Wilayah Kabupaten Karo Perekonomian Wilayah Kabupaten Karo

2. Kependudukan Wilayah Kabupaten Karo

Penduduk sebagai subyek dan sekaligus obyek perencanaan merupakan bagian dari faktor sosial yang selalu berubah. Salah satu aspek penting yang harus diketahui ialah perkembangan jumlah penduduk. Perkembangan jumlah penduduk pada Wilayah Perencanaan menunjukkan trend yang meningkat. Rata-rata pertumbuhan penduduk Provinsi Sumatera Utara dari tahun 1985 – 2007 sebesar 1,61. KabupatenKota yang memiliki pertumbuhan penduduk tertinggi terdapat pada Kota Tanjung Balai sebesar 6,98, sedangkan yang memiliki kepadatan penduduk terendah yaitu Kabupaten Asahan sebesar -5,03. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk Provinsi Sumatera Utara, pertumbuhan penduduk Kabupaten Karo masih lebih rendah. Ditinjau dari pertumbuhan penduduk Kabupaten Karo, dapat terlihat kondisi yang sangat dinamis. Selama 10 tahun terakhir terakhir 2000-2010 rata- rata pertumbuhan penduduk yang positif terdiri dari 14 kecamatan, sedangkan pertumbuhan penduduk yang negatif terdiri dari 3 kecamatan. Rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten Karo selama 10 tahun terakhir adalah 0,95. Untuk perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Karo berdasarkan data dari tahun 2000-2010, memperlihatkan perkembangan penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dari tahun 2000 perkembangan jumlah penduduk sampai tahun 2010 sebanyak 80.394 jiwa. Universitas Sumatera Utara

3. Perekonomian Wilayah Kabupaten Karo

Produk Domestik Regional Bruto PDRB baik Provinsi Sumatera Utara maupun Kabupaten Karo terus meningkat dari tahun ke tahun. Sektor yang memberikan kontribusi lebih tinggi pada PDRB Sumatera Utara adalah sektor tersier perdagangan, hotel restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, asuransi, usaha persewaan, bangunan dan tanah, jasa perusahaan serta jasa-jasa dimana pada tahun 2009 mencapai 43.792,66 milyar. Sedangkan sektor yang paling rendah adalah sektor primer pertanian serta pertanian dan penggalian sampai pada tahun 2009 mencapai 25.085,20 milyar. Jika dilihat dari kontribusi Kabupaten Karo terhadap perkembangan PDRB Sumatera Utara, diketahui bahwa rata-rata kontribusi Kabupaten Karo dari tahun 2006 – 2009 adalah sebesar 2,93.Sebagaimana diketahui bahwa PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang dapat memberikan petunjuk sejauhmana perkembangan ekonomi dan struktur ekonomi suatu daerah. Struktur ekonomi suatu wilayah sangat ditentukan oleh besarnya peranan sektor-sektor ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa. Struktur yang terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-masing sektor menggambarkan ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi dari masing- masing sektor.Struktur ekonomi suatu wilayah akan menentukan arah pengembangan wilayah tersebut. Struktur perekonomian dapat memberikan karakteristik yang berbeda pada wilayah tersebut. Kabupaten Karo merupakan salah satu wilayah yang berkembang karena sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari besarnya kontribusi yang diberikan oleh Universitas Sumatera Utara sektor tersebut terhadap pendapatan Kabupaten Karo. Sementara sektor listrik, gas dan air bersih serta pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi yang sangat kecil. PDRB Kabupaten Karo menurut lapangan usaha atas harga konstan pada tahun 2010 sebesar Rp 3.019,38 milyar. Dari PDRB tersebut diketahui bahwa sektor pendukung utama perekonomian Kabupaten Karo adalah sektor pertanian. sebesar Rp 1.770,60 milyar pada tahun 2008. Sedangkan persentase kontribusi yang terkecil adalah sektor listrik, gas dan air minum sebesar Rp 9,12 milyar. Kontribusi PDRB Kabupaten Karo tahun 2002 - 2010 setiap sektor selalu mengalami perubahan dari tahun ke tahun, terkadang mengalami penurunan namun di tahun berikutnya terjadi peningkatan yang cukup signifikan terhadap struktur ekonomi Kabupaten Karo. Sektor yang mengalami penurunan secara signifikan adalah sektor pertanian dimana pada tahun 2010 memberikan kontribusi sebesar 58,64. Kontribusi sektor pertanian selalu mengalami penurunan setiap tahun yaitu dari 66,20 pada tahun 2002 menjadi 58,64 pada tahun 2010. Sebaliknya sektor perdagangan, hotel dan restoran, jasa-jasa serta pengangkutan dan komunikasi selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Meskipun sektor pertanian merupakan sektor pemberi kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Karo, akan tetapi kontribusi yang diberikan dari tahun ke tahun semakin rendah, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi trend penurunan dalam sektor pertanian ini. Kondisi ini diakibatkan oleh berbagai faktor antara lain disebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian dan berkurangnya minat masyarakat untuk Universitas Sumatera Utara berusaha di sektor pertanian dan juga terjadinya alih profesi, dan lain-lain. Di sisi lain, sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami peningkatan sebesar 14,25 pada tahun 2008, disusul sektor jasa-jasa sebesar 11,11 pada tahun 2010.

4. Potensi Sumber Daya Alam