II.5. Sikap
Sikap adalah konsep yang paling penting dalam psikologi sosial dan yang paling banyak didefinisikan. Ada yang menganggap sikap hanyalah sejenis motif
sosiogenis yang diperoleh melalui proses belajar Sherif, 1956:489. Adapula yang melihat sikap sebagai kesiapan saraf neural setting sebelum memberikan
respon Allport, 1924. Dari berbagai definisi kita dapat menyimpulkan beberapa hal. Pertama, sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan
merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu
terhadap objek sikap, berupa benda, orang, tempat, gagasan, situasi, atau kelompok Rakhmat, 1991:39.
Thurstone berpandangan bahwa sikap merupakan suatu tindakan afek, baik itu bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek
psikologis Dayakisni dan Hudaniah, 2003:1.
II.5.1. Komponen Sikap
Pada hakikatnya sikap merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen, dimana komponen-komponen tersebut menurut Allport dalam
Mar’at, 1981 ada tiga sikap, yaitu: 1. Komponen Kognitif
Komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan
terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang objek sikap tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. Komponen Afektif Komponen yang berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi,
sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.
3. Komponen Konatif Kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan
objek sikapnya. Dengan demikian sikap seseorang pada suatu objek sikap merupakan
manifestasi dari konstelasi ketiga komponen tersebut yang saling berinteraksi untuk memahami, merasakan dan berperilaku terhadap objek sikap. Ketiga
komponen itu saling berinterelasi dan konsisten satu dengan lainnya Dayakisni dan Hudaniah, 2003:96.
II.5.2. Karakteristik Sikap
Menurut Brigham 1991 ada beberapa ciri sifat karakteristik dasa dari sikap, yaitu:
1. Sikap disimpulkan dari cara-cara individu bertingkah laku 2. Sikap ditunjukkan mengarah kepada objek psikologis atau kategori
3. Sikap dipelajari 4. Sikap mempengaruhi perilaku. Mengukuhi suatu sikap yang mengarah pada
suatu objek memberikan satu alasan untuk berperilaku mengarah pada objek itu dengan suatu cara tertentu.
Universitas Sumatera Utara
II.5.3. Fungsi Sikap
Menurut Katz 1960 dalam Worchel, dkk., 2000 ada empat fungsi sikap: 1. Utilitarian function. Sikap memungkinkan seseorang untuk memperoleh atau
memaksimalkan ganjaran reward atau persetujuan dan meminimalkan hukuman. Dengan kata lain, sikap dapat berfungsi sebagai penyesuaian sosial,
misal seseorang dapat memperbaiki ekspresi dari sikapnya terhadap sesuatu objek tertentu untuk mendapatkan dukungan.
2. Knowledge function. Sikap membantu dalam memahami lingkungan sebagai skema dengan melengkapi ringkasan evaluasi tentang objek dan kelompok
objek atau segala sesuatu yang dijumpai di dunia ini. 3. Ego defensive function. Sikap melindungi diri, menutupi kesalahan, agresi,
dan sebagainya dalam rangka mempertahankan diri. Sikap ini mencerminkan kepribadian individu yang bersangkutan dan masalah-masalah yang belum
mendapatkan peyelesaian secara tidak wajar karena ia merasa takut kehilangan statusnya Brigham dalam Dayakisni dan Hudaniah, 2003:97.
II.5.4. Pembentukan dan Perubahan Sikap