I.5. Kerangka Teori
Dalam penelitian ilmiah, teori berperan sebagai landasan berpikir untuk mendukung pemecahan permasalahan dengan jelas dan sistematis. Hal ini sesuai
dengan pengertian teori itu sendiri, yaitu serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis
dengan cara merumuskan hubungan antara konsep Singarimbun, 2006:37.
Adapun teori-teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah:
I.5.1. Komunikasi Massa
Kata komunikasi atau communication dalam Bahasa Inggris berasal dari Kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau
communicare yang berarti “membuat sama” to make common. Istilah pertama communis adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata
komunikasi yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan
dianut secara sama Mulyana, 2005:41. Komunikasi memiliki peranan penting di dalam kehidupan sehari-hari.
Hubungan antarmanusia terjadi dengan melakukan komunikasi baik itu secara lisan, tulisan, maupun gerakan-gerakan.
Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu. Komunikasi itu juga
sebagai penyampaian pesan berupa lambang, suara, gambar, dan lain-lain dari suatu sumber kepada sasaran audience dengan menggunakan saluran tertentu
Suprapto, 2006:3.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan definisi di atas, ketika kegiatan komunikasi itu dilakukan melalui saluran tertentu yaitu dengan media massa, dan ditujukan kepada
sejumlah khalayak maka dapat diartikan komunikasi massa. Komunikasi Massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan
yang dihasilkan, pembacapendengar, penonton yang akan coba diraihnya dan efeknya terhadap mereka Nurudin, 2004:1.
I.5.2. Kebutuhan dan Motif Penggunaan Media
Penggunaan media massa didorong oleh motif-motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dipuaskan oleh media massa. Pada saat yang sama,
kebutuhan ini dapat dipuaskan oleh sumber-sumber lain selain media massa. Kita ingin mencari kesenangan, media massa dapat memberikan hiburan, kita
mengalami goncangan batin, media massa memberikan kesempatan untuk melarikan diri dari kenyataan. Kita kesepian, media massa berfungsi sebagai
sahabat. Tentu saja, hiburan, ketenangan, dan persahabatan dapat juga diperoleh dari sumber-sumber lain, seperti kawan, hobi atau tempat ibadah Rakhmat,
1991:205. Semua tingkah laku manusia didorong oleh motif-motif tertentu, demikian
halnya dengan penggunaan media. Kita menggunakan media karena didorong oleh motif-motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dipuaskan oleh media
massa. Pada saat yang sama, kebutuhan ini dapat dipuaskan oleh sumber-sumber lain selain media massa. Ketika ingin mencari kesenangan, media massa dapat
memberikan hiburan. Ketika mengalami goncangan batin, media massa dapat memberikan kesempatan untuk melarikan diri dari kenyataan. Ketika kesepian,
media massa dapat berfungsi sebagai sahabat.
Universitas Sumatera Utara
Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual dikategorisasikan:
1. Kebutuhan Kognitif Cognitive Needs Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan
Pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran dan
dorongan untuk penyelidikan. 2. Kebutuhan Afektif Affective Needs
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.
3. Kebutuhan Pribadi Secara Integratif Personal Integratve Needs Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan,
stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri.
4. Kebutuhan Sosial Secara Integratif Social Integrative Needs Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga,
teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat berafiliasi. 5. Kebutuhan Pelepasan Escapist Needs
Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat keanekaragaman.
Dengan adanya kebutuhan-kebutuhan dari diri khalayak, membuat khalayak menjadi produktif dalam mengkonsumsi media. Sehingga khalayak
akan memilih media yang diinginkannya Effendy, 2003:294.
Universitas Sumatera Utara
I.5.3. Teknologi Informasi