perubahan permintaan. Pengeluaran pemerintah naik, mempengaruhi pendapatan naik berdampak pada harga naik, karena permintaan naik, dan sebaliknya pengeluaran
pemerintah turun, menyebabkan pendapatan turun dan mempengaruhi turunnya harga karena permintaan turun.
Penelitian ini memasukkan variabel dummy reformasi desentralisasi fiskal, yakni Sebelum reformasi desentralisasi fiskal pengeluaran pemerintah daerah relatif rendah
dibandingkan sesudah reformasi desentralisasi fiskal, artinya ada peningkatan aliran dana masuk ke daerah capital inflow menyebabkan peningkatan jumlah uang beredar JUB yang
berpotensi inflasi.
2.4. Hipotesis
Penelitian ini merumuskan hipotesis sebagai berikut; 1.
Belanja pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap inflasi. 2.
Belanja operasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap inflasi. 3.
Belanja modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap inflasi. 4.
Sebelum reformasi desentralisasi fiskal pengeluaran pemerintah daerah relatif rendah dibandingkan sesudah reformasi desentralisasi fiskal, artinya ada peningkatan aliran
dana masuk ke daerah capital inflow menyebabkan peningkatan jumlah uang beredar JUB yang berpotensi terjadinya inflasi. Pernyataan ini maka hipotesis
dirumuskan sebagai berikut; terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat inflasi sebelum dan sesudah reformasi desentralisasi fiskal.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional Variabel
Variabel – variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah variabel kebijakan fiskal regional dari sisi pengeluaran yakni belanja pegawai BPG, belanja operasional BOP,
belanja modalInvestasi BMO, dan dummy reformasi desentralisasi fiskal DRFO, sebagai variabel independen dan inflasi sebagai variabel dependen. Variabel dependen adalah tipe
variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen, sedangkan variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain.
Indriantoro, Supomo 1999. Dalam penelitian ini definisi operasional masing-masing variabel, sebagai berikut:
a. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum di KabupatenKota se NTT
pada tahun 2001-2008. Dalam penelitian ini inflasi diukur dalam persen. b.
Belanja pegawai BPG adalah pengeluaran konsumsi atau belanja langsung pemerintah daerah yang digunakan untuk membayar honorariumupah dalam melaksanakan program
dan kegiatan pemerintahan daerah di KabupatenKota se NTT t-t-1 pada tahun 2001- 2008. Dalam penelitian ini diukur dalam satuan milyard Rupiah.
c. Belanja operasional BOP adalah pengeluaran konsumsi atau belanja langsung
pemerintah daerah yang digunakan untuk pengadaan barang dan jasa yang nilai manfaat kurang dari 12 dua belas bulan danatau pemakaian jasa dalam melaksanakan program
dan kegiatan pemerintahan daerah di KabupatenKota se NTT t-t-1 pada tahun 2001- 2008. Dalam penelitian ini diukur dalam satuan milyard Rupiah