langsung yakni belanja pegawai, belanja operasional, dan belanja modal di KabupatenKota se NTT, tahun 2001-2008.
2. Data dari BPS Provinsi NTT yakni data inflasi di KabupatenKota se NTT, tahun 2001-
2008. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini, diperoleh dari beberapa sumber,
antara lain: 1.
Statistik Ekonomi – Keuangan Daerah, Bank Indonesia Kupang 2.
Statistik Keuangan Daerah, Perkembangan Realisasi APBD Provinsi dan KabupatenKota se Nusa Tenggara Timur.
3. Statistik NTT dalam Angka.
4. www.BPS.go.id
; www.bi.go.id
, dan www.bpk.go.id
3.5. Metode Analisis
3.5.1. Model Regresi Data Panel
Analisis data panel adalah suatu metode mengenai gabungan dari data antar waktu time series
dengan data antar individu cross section. Untuk menggambarkan data panel secara singkat, misalkan pada data cross section, nilai dari satu variabel atau lebih dikumpulkan
untuk beberapa unit sampel pada suatu waktu. Dalam data panel, unit cross section yang sama di survey dalam beberapa waktu Gujarati, 2003. Regresi dengan menggunakan data
panel memberikan beberapa keunggulan dibandingkan dengan pendekatan standar cross section
dan time series, diantaranya: 1.
Data panel dapat memberikan peneliti jumlah pengamatan yang besar, meningkatkan derajat kebebasan degree of freedom, data memiliki variabilitas yang besar dan
mengurangi kolinieritas antara variabel penjelas dimana dapat menghasilkan estimasi ekonometri yang efisien.
2. Data panel dapat memberikan informasi lebih banyak yang tidak dapat diberikan hanya
oleh data cross section atau time series saja. 3.
Data panel dapat memberikan penyelesaian yang lebih baik dalam inferensi perubahan dinamis dibandingkan data cross section.
Keunggulan dimiliki model data panel tersebut, ada beberapa permasalahan yang muncul dalam pemanfaatan data jenis panel yaitu permasalahan autokorelasi dan heterokedastisitas.
Sementara itu ada permasalahan baru yang muncul seperti korelasi silang cross-correlation antar unit individu pada periode yang sama.
3.5.2. Model Penelitian
Penelitian ini mengunakan analisis data panel untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen yakni belanja pegawai BPG, belanja operasional BOP, belanja
modalinvestasi BMO, dan dummy reformasi desentralisasi fiskal DRFO terhadap variabel dependen inflasi. Model fungsi yang digunakan untuk mengetahui inflasi di Provinsi NTT
yaitu: INFLASI = ƒ{BPG, BOP, BMO, DRFO}
3.1 Dalam bentuk persamaan menjadi:
Y it = 0 + 1 BPGit + 2 BOPit + 3 BMOit + 4 RFOit + Uit
3.2 dimana; INFLASI
= Inflasi.
BPG =
Belanja Pegawai BOP
= Belanja Opersional
BMO = Belanja
ModalInvestasi DRFO
= Dummy Reformasi Desentralisasi Fiskal
i =
cross section.
t =
time series.
= konstanta.
1,..., 4 =
koefisien. U
= error
term. Penggunaan variabel dummy dapat digunakan dummy tempat ataupun dummy tahun.
Dalam penelitian ini digunakan fixed effects model dengan dummy pada time series tahun, alasannya yaitu antara tahun 2001-2008 kemungkinan diduga mempunyai perbedaan
karakteristik yakni sebelum reformasi desentralisasi fiskal tahun 2001-2004 dan sesudah reformasi desentralisasi fiskal tahun 2005-2008 baik dari sisi penerimaan, pengeluaran, dan
proporsi aliran dana perimbangan, kewenangan, hak, kewajiban, dan sebagainya. Dalam penelitian ini tidak menggunakan random effect model REM karena jumlah observasi hanya
96 sedangkan untuk random effect model lebih sering digunakan untuk jumlah observasi lebih dari 1000 observasi Gujarati 2003.
3.5.3. Pengujian Asumsi Model Klasik