YANG TELAH HILANG DARIKU

YANG TELAH HILANG DARIKU

Tatkala ajal telah mendekati kehidupan Umar bin Abdul Aziz, beliau menangis. Dikatakan pada beliau, ―Apa yang membuat anda menangis, wahai amirul mukminin? Terangkanlah!

Melalui anda, Allah swt telah menghidupkan sunnah dan menegakkan keadilan.

Beliau masih saja menangis sambil berkata, ―Bukankah sekarang

akan diminta

142 Al-Manamat, karya Ibnu Abi ad-Dunya (120), Ar-Ruh, karya Ibnu al-Qayyim (h 26)

143 Jami‘ al-Ulum wa al-Hikam, (h136) 143 Jami‘ al-Ulum wa al-Hikam, (h136)

akan?‖ Beliau kemudian menangis lagi. 144 Dan Umar bin Abdul Aziz tidak pernah berhenti

mengucapkan bait berikut: Tidak ada kebaikan sedikitpun dalam urusan seseorang yang tidak memiliki bagian dari Allah swt di tempat yang telah dijanjikan. 145

AKU MENGERTI DIRIKU DAN DOSA-DOSAKU Dari Abdullah bin Mifdhal at-Tamimi, ia berkata,

―Khatbah terakhir yang dilakukan oleh Umar bin Abdul Aziz, setelah menaiki mimbar dan memuji Allah swt, beliau

berkata, ―Sesungguhnya apa yang ada di tangan kalian adalah perisai dari orang-orang perusak. Perisai itu akan

ditingalkan oleh orang-orang yang akan datang, sebagaimana orang-orang terdahulu pernah meninggalkannya. Apakah kalian tidak melihat bahwa di setiap siang dan malam kalian mengangkat jenazah manusia berpulang menuju Allah. Kemudian kalian tinggalkan jenazah itu di dalam perut bumi. Seorang diri tanpa sanak saudara dan rekan. Demi Tuhan aku mengatakan ini kepada kalian, aku tidak mengenal seorangpun seperti aku mengenal diriku sendiri. Kemudian beliau mengangkat lengannya dan mengusapkan pakaiannya di matanya.

144 Al-Aqibah fi Dzikr al-maut (h 126) 145 Mukhtashar Sya‘bul Iman (h 32)

Beliau menangis seraya menuruni mimbar. Sejak itu beliau tidak pernah keluar hingga jenazahnya diarak ke kubur. 146

AKU ORANG YANG PALING BANYAK DOSA Dalam sebuah riwayat dari Ya‘kub bin Abdurahman dari

ayahnya, dia berkata, ―Umar bin Abdul Aziz berkhotbah, dan khotbah terakhir yang beliau ucapkan setelah memuji Allah adalah: ―Sesungguhnya kalian tidak diciptakan sia-sia. Kalian tidak dibiarkan terlunta-lunta. Sesungguhnya telah

diberikan kepada kalian sebuah ketetapan untuk mengatur urusan di antara kalian dan untuk membedakan (antara hak dan batil) di antara kalian. Merugilah orang yang keluar dari rahmat Allah. Haram baginya surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Adakah kalian tidak mengetahui bahwa tak ada seorangpun yang terlindungi di hari kelak selain orang yang waspada dan takut kepada-Nya di hari ini. Serta orang yang berani menukar sesuatu yang fana‟ (cepat habis) dengan yang kekal (bertahan), yang sedikit dengan yang banyak, yang berani merubah ketakutan orang menjadi aman. Apakah kalian tidak melihat bahwa kalian tengah berada dalam golongan orang-orang yang binasa? Keadaan yang akan menuruni generasi setelah kamu, hingga kalian kembali ke hadapan Tuhanmu? Kemudian setiap hari nanti kalian akan mengusung jenazah di waktu pagi dan petang hari. Sungguh waktu itu telah habis masanya, telah hilang nyawanya, hingga kalian menguburkannya di dalam perut bumi. Kalian meninggalkannya seorang diri dalam liang lahat, tanpa teman dan kawan, terpisah dari orang-orang yang dicintai, berbaring di dalam tanah, siap dihadapkan pada perhitungan dengan Tuhan, hanya bisa bergantung dengan amalannya, tidak

146 Hilat al-Awliya (5/266) 146 Hilat al-Awliya (5/266)

Demi Allah! Aku mengucapkan semua ini, betapa aku tidak mengetahui ada dosa seseoarang yang lebih banyak dari dosa- dosaku. Aku memohon ampun kepada Allah. Dan siapapun dari kalian yang menyampaikan keperluannya kepadaku, yang mana kepunyaan kami tidak cukup baginya, maka sungguh aku berharap dia bersedia untuk memulai bersamaku, hingga kehidupanku dan kehidupannya menjadi satu. Demi Allah! Sekiranya aku mengharapkan kenikmatan hidup selain daripada ini, niscaya lidahku tiada berguna, sementara aku mengetahui apa penyebabnya. Akan tetapi telah ada kitab dari Allah swt sebagai penjelasan yang sangat jelas. Juga telah ada bersama kita sunnah Rasulullah yang teramat bijak. Di dalamnya terdapat petunjuk untuk berbuat taatm serta terdapat larangan berbuat maksiat.

Kemudian Umar bin Abdul Aziz mengangkat lengan pakaiannya dan menangis. Semua orang yang mendengarkan khotbahnya

airmata menangis bersamanya. 147