Dist Ga tribusi jumlah h pemotonga E an ternak ber rdasarkan la ama istirahat dan jenis ke lamin

ambar 1.Dist Ga tribusi jumlah h pemotonga E an ternak ber rdasarkan la ama istirahat dan jenis ke lamin

Berdasar rkan Gamba ar 1, lama is stirahat di R PH sangat b bervariasi, da ari 1 jam hin ngga 24 jam m. Secara fisiologi is ternak me empunyai ke emampuan u untuk mengat tasi cekaman n, namun ap pabila cekam man yang terjadi c cukup lama, m maka ternak k akan menga alami kendal la penyesuai ian fisiologis s. Pemotonga an ternak sapi tert tinggi pada l lama istiraha rsi at 1 jam sebe esar 28,1%, kemudian 2 jam sebanya ak 18,3%, se elama 24 jam seba anyak 18,1,% % dan 8 jam sebanyak 14 4,1%.

Lama is stirahat akan n mempenga aruhi kualita as daging po ostmortem, singkatnya w waktu istirah hat akan berdamp pak pada m masih terasan nya cekaman n yang didap patkan selam ma transport tasi sampai sebelum pemoton ngan dilaksa anakan. Sing gkatnya wakt tu istirahat a akan menye ebabkan cada angan glikog gen pada otot me engalami pe enurunan se ve cara drastis s. Cekaman berakibat pada penuru unan glikog gen otot, penurun nan bobot ba adan, penuru unan persenta ase karkas, k kekurangan oksigen, leb bam dan pen ngeluaran darah ya ang tidak opt timal saat pem motongan (G Grandin, 200 00).

Banyakn nya jumlah ternak yang g diistirahatk kan <4 jam, menunjukk an bahwa te ernak-ternak tersebut dipotong g dalam kea daan mende erita cekaman n. Ternak ya ang diistirah hatkan selam a 1 – 2 jam m tidaklah

ve

rsi

IK

Unive cuku

Tama terna pemo tiban mem pasok dan c peny trans

1. Di

Lama pasok jenis terdir bersi istira karak

Gamb Ranta

produ terjad perla akan trans

Stres yang mem terna otot, peng

Kead dan M yang berku yang korti (Lod

ersitas Jender up mengemba

angngapa be ak didatangk otong, pemer nya ternak mpercepat pro kan ternak te cenderung m

uplai menuj portasi pada

istribusi Lam

a istirahat di kan ternak d kelamin, da ri atas dua j fat khusus (p ahat yang leb kteristik lama

mbar 21.

ai pasokan t uksi daging di ketika pr

akuan saat tib berpengaru portasi, terna

s dapat didefi berasal da mpunyai kema ak akan men penurunan eluaran dara

daan stress se Mench, 2000

tinggi akan urang sehing berkualitas sol, keadaan dish, 2007).

ral Soedirman alikan/menu

erdasarkan pe kan pada m riksaan ante di RPH ya

oses pemoto erganggu ole

meniadakan i u ke RPH i ternak yang

ma Istirahat

i RPH Maka engan kebutu an status prod jalur, yakni pesanan). Be

bih singkat <

a istirahat ya

Distribusi jum ternak khusu

sehingga ter roses pemer

ba di tempa uh terhadap ak akan men

finisikan seba ari faktor in

ampuan untu ngalami kend bobot bad

ah yang tidak eringkali dih

0). Ternak ya n memiliki g gga proses r rendah. Glu n tekanan y

n, Purwokerto, urunkan ceka

enelitian yan malam hari

mortem sela akni menjel ongan tanpa

eh banyak fa istirahat ante

ikut member

g akan dipoto

t Sebelum P

assar dipenga

uhan, jalur ra duksi ternak

pasokan ter erdasarkan G < 2 jam, sed

ang lebih lam

mlah pemoto us sebelumny

rnak yang tel

riksaan kese

t pemotonga

kondisi fisio ngalami pemu

agai kondisi nternal dan

uk mengatasi

dala penyesu dan, penurun k optimal saa

hubungkan de

ang dipotong glikogen otot

rigormortis t ukoneogenesi

ang cukup

, September 2 aman yang d

ng dilakukan,

kemudian anjutnya dipo

lang pagi,

istirahat. K aktor dipihak emortem. Pe

rikan sumba ong.

Pemotongan

aruhi oleh be

antai pasok t k potong. Pad

rnak yang b Gambar 2 ran

dangkan jalu ma 10 – 12 ja

ongan ternak

ya telah mem lah sampai d

ehatan dilak an dan gangg

ologi yang uasaan, kelel

pada ternak

eksternal te

i stress, nam uaian fisiolo nan persent

at pemotonga

engan kenaik

g dalam kead t yang renda tidak berjala is berlangsun

lama, akan

015. ISBN 97 diderita. Mek

, yakni ternak

menjalani t otong tanpai

dan persedi Kebutuhan te

k lain sehing erlakukan sel

angsih yang

Menurut R

eberapa fakt ternak poton

da penelitian berasal dari p

ntai pasokan ur pasokan y

am.

k berdasarkan

miliki perjan di RPH tidak kukan oleh

guan-ganggu

mengganggu lahan, ketaku

yang dihasil ernak (Bore mun apabila s

ogis. Stress

tase karkas, an (Grdanin,

kan konsentr

daan cekama

ah, maka en an dengan s

ng dalam oto

diikuti deng

78-602-1004-0

kanisme ked

k yang beras transaksi an

istirahat yang

iaan ternak ernak potong gga membutu

lama proses

besar terhad

Rantai Pasok

tor, antara la

g, waktu pen n ini jalur ran

pedagang da n khusus mem

ang berasal

n lama istirah njian jualbeli

k diistirahatka

petugas RP uan lingkung

u integritras utan dan teka

lkan dari aks

ll, 2001). S stress yang te

berakibat pa

kekurangan 2000).

rasi hormon k

an dengan ko nergi untuk p

sempurna da

ot dan hati s gan degrada

09-8 datangan tern

sal dari daera ntara pedaga

g cukup. Ke potong ya

g yang tingg uhkan proses transportasi dap terjadiny

ain perbandin ngangkutan, j ntai pasok te

an pasokan miliki karakt

dari pedagan

hat dan ranta

i berdasarkan an lama. Pro PH. Proses t gan yang dia ternak. Sel anan.

si satu atau le Secara fisiol

erjadi cukup ada penurun

n oksigen,

kortisol plasm onsentrasi ko proses home

an menghasi sebagai respo asi glikogen

nak ke RPH

ah penyuplai ang dengan eterlambatan

ang terbatas gi sementara

s yang cepat dari daerah ya cekaman

ngan jumlah jenis ternak, ernak potong ternak yang teristik lama ng memiliki

aipasok n timbangan

oses istirahat transportasi, alami ternak

lama proses

ebih stressor logis ternak

lama, maka an glikogen lebam dan

ma (Moberg ortisol darah

eostatis akan lkan daging on hormonal dalam otot

Rantai pasokan ternak yang kedua yakni pasokan dari pedagang, dimana tidak ada perjanjian jual beli sebelumnya sehingga harus melewati transaksi antara pedagang dan pemotong. Proses transaksi yang lebih lama menyebabkan ternak secara tidak langsung mengalami istirahat. Semakin lama transaksi ternak berlangsung maka akan semakin lama juga ternak beristirahat. Pedagang yang cenderung memilih rantai pasok perjanjian timbangan umumnya dengan alasan perputaran uang yang harus berlangsung cepat.

KESIMPULAN

IK

Berdasarkanhasil dan pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Jumlah pemotongan terbesar adalah pada sapi betina sebesar 76,31% sedangkan sapi jantan sebesar 23,69%.

perdagangan umum. Ternak betina istrahat hanya 1,31 jam dan ternak jantan selama 1,72 jam N

2. Pemotongan ternak dengan lama istirahat yang tidak memadai (1-2 jam setelah tiba) mencapai 46,4%, lebih besar dibandingkan ternak yang cukup istirahat (8 dan 24 jam) sebesar 32,2%.

3. Istirahat hewan dari rantai pasok khusus lebih singkat jika dibandingkan rantai pasok melalui

pada rantai pasok khusus, lebih pendek dibandingkan dengan 12,06 jam untuk ternak betina dan 10,6 jam untuk ternak jantan pada rantai pasok dari pedagang atau sistem perdagangan umum.

DAFTAR PUSTAKA

transportation assessment The online version of this article , along with updated information R

Badan Pusat Statistik Kota Makassar. 2014. Makassar dalamAngka. Badan Pusat Statistik, Makassar. Borell, E. H. Von. 2001. The biology of stress dan its application to livestock housing dan

dan services , is located on the World Wide Web at : The biology of stress dan its application. Journal of animal science, 79(E-Supplement), E260–E267.