Potensi Tanaman Sorgum Sebagai Sumber Pakan Sapi L

3. Potensi Tanaman Sorgum Sebagai Sumber Pakan Sapi L

Tanaman sorgum atau “cantel” merupakan tanaman graminae yang tumbuh hingga mencapai tinggi 6 meter, berasal dari Afrika, memilikidaya adaptasi leuas dan tahan terhadap kekeringan. Secara fisiologis permukaan daunnya mengandaung lapisan lilin, sistem perakaran menyebar/ekstensif, fibrous/akar serabut dan cenderung membuat tanaman efisien dalam absorbsi dan pemanfaatan air.

Jenis yang dimakan manusia adalah Sorghum bicolor dan Sorghum vulgare. E

Sorgum banyak bermanfaat sebagai bahan pangan, pakan ternak dan bahan bakar alternatif. Kandungan nutrisinya cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai pengganti beras (Beti. dkk 1990).

Tabel 2. Kandungan gizi berbagai jenis bahan rsi

2,30 28 287 / 4,40 Beras 360 7 6,70 79 9,80 1 6 147 / 0,80 Jagung 361 9 4,50 72 13,50 ve 2,70 9 380 / 460 Kentang

Jenis Energi Protein Lemak

Ca (mg) P (mg)/Fe (kal)

(mg) Cantel 332 11 3,30 73 11,20

(g)

(g)

Hidrat (g)

11 56 / 0,70 Ubi kayu

19 --

33 40 / 0,70 Ubi jalar

1 6 40 / 0,70 Sumber: Beti dkk. (1990)

Budidaya sorgum dapat dilakukan di lahan marginal/lahan yang sering kekeringan (drought prone area), lahan masam (acid solid) dan lahan berkadar garam tinggi (saline soil). Dilahan marginal sorgum dapat tumbuh normal dan produktivitasnya tinggi. Sorgum tidak memerlukan banyak air seperti jagung dan padi dan sistim panennya dapat 2 – 3 x (ratun). Pada tahun 2012 di kecamatan Babat Kabupaten Lamongan Jawa Timur produksi sorgum mencapai 67 kw/ha dengan luas tanam 634

ha. Penanaman sorgum membutuhkan 5-10 ton pupuk kandang per hektar pada lahan siap tanam. Benih

serangan cendawan. Benih akan tumbuh bila tanah cukup lembab dan ini dijaga sampai tanaman umur IK

sorgum ditanam dalam lobang dengan jarak tanam 70 cm antar baris dan 10 cm dalam baris kemudian benih ditutup dengan abu. Sebaiknya ditanam pada musim hujan sehingga masa masak biji bertepatan dengan musim kemarau untuk menghindari kerusakan pada saat pembungaan dan menghindari

4 minggu setelah tanam hingga perlu diairi. Kebutuhan air untuk pertumbuhan sorgum lebih rendah dari jagung, barley dan gandum. Untuk menghasilkan 1 kg bahan kering sorgum membutuhkan air 332 kg selama pembudidayaan sedangkan jagung 368, barley 434 dan gandum 514 kg. Untuk N tanaman monokultur perlu benih 10 – 15 kg/ha sedangkan untuk tumpangsari, tergantung pada jarak tanam. Penanaman dengan cara tugal sedalam 4-5 cm diisi 5-12 biji/lubang. Untuk tanaman monokultur 4 biji/lubang dengan jarak tanam 75 x 40 cm dan 2 biji/lubang untuk jarak tanam 75 x 20

cm. Untuk tumpangsari (Strip cropping)/1 baris dengan jarak tanam 200 x 25 cm dan untuk > 2 baris O

pada saat biji masak secara fisiologis yaitu hilangnya cairan dan berganti tepung saat dihancurkan R

75 x 25 x 400 cm. Pupuk yang diberikan adalah Urea, TSP dan KCl dosisnya 100, 60, 60 kg/ha yang diberikan dalam 3 kali yaitu 1/3 saat tanam, 1/3 saat umur 3 minggu dan 1/3 saat umur 7 minggu yang diberikan pada larikan diantara baris tanaman dan kemudian ditutup dengan tanah. Sorgum dipanen

dengan jari. Untuk pengeringannya beberapa malai diikat jadi satu dan digantung terbalik dan setelah kering biji dirontok dan dikeringkan lebih lanjut hingga kadar air 14% untuk disimpan lama.

cairan manis, kemudian difermentasi dan selanjutnya dilakukan pemurnian untuk mendapatkan K

Pengembangan biji sorgum untuk pakan digunakan sebagai suplemen atau pengganti jagung keseluruhan didalam ransum, selain itu daun dan batang segarnya digunakan sebagai pakan. Batang dan daunnya juga dapat digunakan untuk membuat etanol, batangnya dihancurkan dan menghasilkan

bioetanol. Hasil penelitian P3GI Pasuruan sorgum dapat dipanen 2x /th dengan produksi 5 ton bulir/panen atau