Penelitiaan Terdahulu

2.3 Penelitiaan Terdahulu

Penelitian terkait analisis pertumbuhan ekonomi era desentralisasi fiskal telah banyak dilakukan oleh peneliti. Beberapa diantaranya sebagai berikut :

Pujiati, Amin telah melakukan penelitian tentang analisi pertumbuhan ekonomi di Karesidenan Surakarta era desentralisasi fiskal. Metode penelitian yang digunakan adalah model ekonometrika dengan menggunakan data panel antar kabupaten tahun 2002-2006, dengan teknik estimasi GLS (Generalized Least Square) dengan menggunakan Fixed Effects model untuk mengestimasi persamaan regresi. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) menunjukkan tanda positif dan signifikan secara statistic pada derajat kepercayaan 1 persen untuk semua kabupaten/kota. Dana Bagi Hasil (DBH) menunjukkan tanda yang positif dan signifikan secara statistic pada derajat kepercayaan 1 persen untuk semua kabupaten/kota. Dana Alokasi Umum(DAU) menunjukkan tanda yang negatif dan signifikan secara statistic pada derjat kepercayaan 1 persen untuk semua kabupaten/kota. Tenaga Kerja menunjukkan Pujiati, Amin telah melakukan penelitian tentang analisi pertumbuhan ekonomi di Karesidenan Surakarta era desentralisasi fiskal. Metode penelitian yang digunakan adalah model ekonometrika dengan menggunakan data panel antar kabupaten tahun 2002-2006, dengan teknik estimasi GLS (Generalized Least Square) dengan menggunakan Fixed Effects model untuk mengestimasi persamaan regresi. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) menunjukkan tanda positif dan signifikan secara statistic pada derajat kepercayaan 1 persen untuk semua kabupaten/kota. Dana Bagi Hasil (DBH) menunjukkan tanda yang positif dan signifikan secara statistic pada derajat kepercayaan 1 persen untuk semua kabupaten/kota. Dana Alokasi Umum(DAU) menunjukkan tanda yang negatif dan signifikan secara statistic pada derjat kepercayaan 1 persen untuk semua kabupaten/kota. Tenaga Kerja menunjukkan

Abrar, Muhammad (2010) telah melakukan penelitian tentang Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh. Metode pnenlitian yang digunakan adalah model analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan satu variabel bebas dan satu variael tak bebas. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa model regresi linear untuk melihat hubungan PAD dan PDRB kurang relevan. Koefisien determinasi

hanya 30,7

persen dan nilai β sebesar 0,059 baru signifikan pada saat α = 15 persen atau toleransi kesalahan untuk koefisien estimasi mencapai 15 persen sedangkan secara

statistic tingkat kesalahan yang bias ditoleransi hanya 10 persen. Dengan menggunkana model kuadratik hasil perhitungan menunjukkan ahwa model ini dapat menunjukkan hubungan antara PAD dan PDRB. Dengankoefisien detrminasi 85,5 persen dan tingkat kesalahan yang bias ditoleransi untuk koefisien estimasi mencapai 0,8 persen. Pengaruh belanja modal pembangunan terhadap pertumbuhan ekonomi dihitung dengan model regresi dan lebih baik jika menggunakan fungsi kuadrat. Dengan koefisien determinasi 82,6 persen dengan tingkat toleransi untuk koefisien hanya 1,3 persen.

Wahyuni dan Adi,Priyo Hari (2009) telah melakuka penelitian tentang analisis pertumbuhan dan kontribusi dana bagi hasil terhadap pendapatan daerah (studi pada Kabupaten/Kota se Jawa-Bali). Metode penelitian yang digunakan tingkat pertumbuah DBH terhadap pendapatan daerah dengan menggunakan sekunder yaitu data realisasi APBD pemerintah kabupaten dan kota untuk periode 2001-2005. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa DBH pajak selalu mengalami Wahyuni dan Adi,Priyo Hari (2009) telah melakuka penelitian tentang analisis pertumbuhan dan kontribusi dana bagi hasil terhadap pendapatan daerah (studi pada Kabupaten/Kota se Jawa-Bali). Metode penelitian yang digunakan tingkat pertumbuah DBH terhadap pendapatan daerah dengan menggunakan sekunder yaitu data realisasi APBD pemerintah kabupaten dan kota untuk periode 2001-2005. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa DBH pajak selalu mengalami

Adi, Priyo Hari (2006) melakukan penelitian tentang Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Belanja Pembangunan dan Pendaptan Asli Daerah studi pada Kabupaten dan Kota se Jawa-Bali. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis jalur (Path Analysis) dengan menggunakan data realisasi APBD Kaupaten/Kota se Jawa-Bali tahun 1993-2003. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah mempunyai dampak yang signifikan terhadap peningkatan PAD. Sayangnya pertumbuhan ekonomi pemda kabupaten dan kota masih kecil, akibatnya penerimaan PAD-nya pun kecil. Dalam penelitian ini penerimaan yang menjadi andalan terhadap PAD adalah retriusi dan pajak daerah. Belanja pembangunan memberikan dampak yang positif dan signifikan terhadap PAD maupun pertumbuhan ekonomi.

Sawitri, (2005) melakukan penelitian tentang dampak defisit anggaran terhadap pertumbuhan ekonomi. Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model Generalized Evaluation Estimator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan fiskal dari sisi permintaan melalui defisit anggaran belanja dalam situasi krisis pada akhir-akhir ini tidak banyak mengatasi masalah karena bertambahnya permintaan yang tidak mendapat respon dari penawaran. Hal ini tidak akan memperbaiki perekonomian. Namun demikian, stimulus fiskal dapat dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan hanya pada unsure permintaan yang Sawitri, (2005) melakukan penelitian tentang dampak defisit anggaran terhadap pertumbuhan ekonomi. Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model Generalized Evaluation Estimator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan fiskal dari sisi permintaan melalui defisit anggaran belanja dalam situasi krisis pada akhir-akhir ini tidak banyak mengatasi masalah karena bertambahnya permintaan yang tidak mendapat respon dari penawaran. Hal ini tidak akan memperbaiki perekonomian. Namun demikian, stimulus fiskal dapat dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan hanya pada unsure permintaan yang

Waluyo, Joko (2007) telah melakukan penelitian dampak desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan antar daerah di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan antar daerah. Metode penelitian yang digunakan adalah model ekonometrika persamaan simultan dengan menggunakan data panel antar propinsi tahun 2001- 2005. Teknik estimasi yang digunakan adalah Two Stage Least Square (TSLS). Evaluasi terhadap kualitas model dilakukan dengan menggunakan RMSE, MAE, MAPE, dan TIC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desentralisasi fiskal berdampak meningkatkan pertumbuhan relative lebih tinggi di daerah pusat bisnis dan daerah yang kaya sumber daya alam daripada daerah bukan pusat bisnis dan miskin sumber daya alam. Mekanisme transfer PKPD selama ini (UU No. 33 tahun 2000) lebih menguntungkan bagi daerah yan kaya sumber daya alam melalui mekanisme bagi hasil SDA. Alokasi dana bagi hasil SDA untuk investasi sektor kunci dalam perekonomian akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Mekanisme DBHP lebih menguntungkan daerah kota yang merupakan pusat bisnis dan industry, karena basis pajak daerahnya lebih tinggi. Sedangkan daerah-daerah yang msikin SDA dan bukan pusat bisnis dan industry mengandalkan penerimaan daerahnya dari DAU, dan DAK. Disamping itu desentralisasi fiskal akan berdampak mengurangi ketimpangan pendapatan antardaerah terutama antar daerah-daerah di Pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa dan antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan Kawasan Timur

Indonesia(KTI). Hal ini disebabkan oleh mekanisme equalizing transfer melalui danaPKPD akan mengurangi pembangunan yang bersifat jawa sentries. Tidak banyaknya SDA(minyak, gas dan kehutanan) yang terdapat di Pulau Jawa berdampak terhadap penerimaan dana bagi hasil SDA Pulau Jawa relatif lebih kecil daripada daerah kaya SDA diluar pulau Jawa. Walaupun diimbangi dengan lebih baiknya penerimaan dana bagi hasil pajak dan adanya DAU dan DAK.

Nasution dan Nina Andriany dkk telah melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh desentralisasi fiskal dan pendapatan asli daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh desentralisasi fiskal dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini merupakan jenis penelitian assosiatif casual. Sampel dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 23 kabupaten/kota. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Desentralisasi Fiskal dan Pendapatan Asli Daerah secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Keuangan Pemerintah Daerah. Secara parsial menunjukkan hanya variabel Desentralisasi fiskal yang tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.