Hasil dan Analisis Kuantitatif
4.3 Hasil dan Analisis Kuantitatif
4.3.1 Analisis Data Panel
4.3.1.1 Hasil Estimasi Data Panel
Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel PAD, DAU, DBH, TK sebaga turunan dari desentralisasi fiskal terhadap Pertumbuhan ekonomi yang di proksi ke PDRB. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data panel yaitu dengan menggabungkan data yang bersifat time series dengan cross section.
Seperti pendapat Widarjono (2007) yang menjelaskan bahwa dalam menganalisis data panel menggunakan tiga jenis estimasi, yaitu :
Tahun Surakarta
Boyolali
Sukoharjo Karanganyar Wonogiri
Sragen Klaten
2002
242688
510118
410798
420602 550412.00 441490.00 594101
2003
227212
517156
421822
442465 525489.00 493635.00 612229
2004
245575
485790
442954
439600
568055
465868 570087
2005
256532
529215
441216
468588
562662
456167 632685
2006
258420
532346
447876
426324
546542
456150 606790
2007
287450
573381
471155
465240
568927
504199 636135
2008
277675
536845
447875
451144
557492
476316 612644
2009
275546
542533
451417
455446
580035
494956 612172
2010
258573
527581
432526
483526
519702
483526 574549
Random Effect Methode (REM). Penelitian ini juga menggunakan tiga estimasi tersebut untuk menganilis data panel. Dari ketiga estimasi tersebut peneliti melakukan pemilihan model untuk menyimpulkan hasil penelitian yaitu dengan pengujian model yang terbaik.
Dalam penelitian ini menggunakan software Eviews 6, hasil dari perhitungan untuk pemilihan model terbaik adalah sebagai berikut :
Tabel 4.13 Hasil estimasi data panel Subosukowonosraten tahun 2002-2010
Variabel Dependen : Log PDRB Variabel
t statistik
Log PAD t statistik
Log DAU t statistik
Log DBH t statistik
Log TK t statistik
Surakarta Boyolali Sukoharjo Karanganyar Wonogiri Sragen Klaten
F statistik
Semua variabel signifikan pada tingkat level 5% ( t-tabel 1.645) Sumber : hasil olah data Eviews 6
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa hasil estimasi dengan menggunakan pendekatan PLS, FEM dan REM menunjukkan bahwa tidak seluruh variabel independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap
PDRB pada α = 5%. Diantaranya pada PLS variabel yang tidak berpengaruh positif adalah variabel PAD dan TK. Sedangkan variabel
yang tidadk signifikan adalah variabel DBH. Pada FEM semua variabel berpengaruh positif tetapi tidak semua signifikan, yaitu variabel PAD dan DBH.
Dilihat dari nilai koefisien dterminasi (goodness of fit test) menunjukkan bahwa model FEM adalah yang terbaik dengan nilai R- Square sebesar 0,98440 dibandingkan dengan R-square model PLS sebesar 0,452848 dan R-square REM sebesar 0,916124. Jadi pada model FEM variabel PAD, DBH, DAU dan TK mampu menjelaskan 98% variansi variabel PDRB. Sedangkan, sisanya 2% dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Pada model FEM nilai intersep pada masing-masing negara adalah, Surakarta sebesar 0.136363, Boyolali sebesar -0.009768, Sukoharjo sebesar 0.194763, Karanganyar sebesar 0.237280, Wonogiri sebesar - 0.335540, Sragen sebesar -0.375946 dan Klaten sebesar 0.152847. dengan demikian, pendekatan FEM menjelaskan adanya perbedaan PDRB dari Subosukawonosraten. Sedangkan nilai intersep model REM pada masing- masing daerah adalah, Surakarta sebesar 0.114847, Boyolali sebesar - 0.004299, Sukoharjo sebesar 0.192013, Karanganyar sebesar 0.235708,
Wonogiri sebesar -0.327215, Sragen sebesar -0.372896 dan Klaten sebesar 0.161842.
Sesuai dengan pendapat Widarjono (2007) bahwa dalam model FEM terdapat perbedaan intersep masing-masing wilayah, sehingga terdapat faktor yang berbeda-beda dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada masing-masing wilayah.
4.3.2 Hasil Uji Pemilihan Model
Dalam analisis data panel ada tiga teknik yang bisa digunakan yaitu model dengan Metode OLS (Common), Model Fixed Effect dan Model Random Effect. Maka akan di lakukan uji pemilihan model untuk memilik model yang terbaik.
4.3.2.1 Uji F
Uji ini digunakan untuk memilih antara metode OLS atau Fixed Effect. Dalam uji ini digunakan hipotesis yaitu : H0 : Model Common (restricted) H1 : Model Fixed Effect (unrestricted)
Dalam pengujian ini menggunakan rumus (Aisyah , 2007):
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh nilai F hitung yaitu sebesar 492,2148, sedangkan nilai dai F tabel dengan df for numerator = 4,
df for denumerator = 58, pada tingkat kepercayaan 5% adalah sebesar 2,53. Dapat diketahui bahwa F hitung lebih bear daripada F tabel. Dengan df for denumerator = 58, pada tingkat kepercayaan 5% adalah sebesar 2,53. Dapat diketahui bahwa F hitung lebih bear daripada F tabel. Dengan
4.3.2.2. Hausman Test
Dari hasil pemelihan model sebelumnya mendapatkan hasil bahwa model Fixed Effect lebih baik menganalisis penelitian ini. Kemudian untuk menentukan model mana yang lebih baik antara FEM dengan REM dilakukan dengan uji Hausman test. Dalam pengujian ini hipotesis yang digunakan adalah : Ho : Model Random Effect (REM) H1 : Model Fixed Effect (FEM)
Dalam penelitian ini pengujian Hausman test dilakukan dengan E views 6, yang hasilnya bisa dilihat pada tabel.
Tabel 4.14 Hasil Uji Hausman
Test Summary
Chi-Sq. Statistic
Chi-Sq. d.f.
Prob. Cross-section
random
4 0.0895 Sumber : Hasil Olah data Eviews 6
Dari hasil perhitungan uji Hausman test diatas diperoleh nilai chi square (x2) hitung sebesar 8.056858, sedangkan nilai chi square (x2) tabel dengan df = 4, pada tingkat kepercayaan 5% adalah sebesar 9.488. sehingga dapat diketahui bahwa chi square hitung jauh lebih kecil dibanding nilai chi square tabel, yang berarti menerima Ho. Dengan kata lain model data panel yang cocok untuk digunakan dalam mengestimasi penelitian ini adalah model data panel dengan pendekatan Random Effect.
4.3.3 Hasil Estimasi
Setelah dilakukan beberapa uji untuk memilih model yang lebih baik untuk penelitian ini, yang akhirnya model Random Effect yang terbaik untuksmenganalisis penelitian ini. Hasil ini didapat dengan membandingkan hasil estimasi pengaruh pelaksanaan desentralisasi fiskal kabupaten/kota di Subosukawonosraten dari tiga model yang berbeda, dilihat dari goodness of ftnya (R-square, t statistik, F statistik).
Hasil pengolahan data bisa dilihat pada tabel :
Tabel 4.15 Hasil estimasi dengan metode Random Effect
Dependent Variable: LOGPDRB? Variable
Coefficient
Std. Error
Sumber : Hasil olah data Eviews 6 Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa hasil estimasi dengan menggunakan pendekatan Random Effect menunjukan seluruh variabel Sumber : Hasil olah data Eviews 6 Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa hasil estimasi dengan menggunakan pendekatan Random Effect menunjukan seluruh variabel
Nilai R-Square yang dihasilkan dari estimasi Random Effect adalah 91 %. Hal ini berarti bahwa estimasi yang dilakukan dengan menggunakan Random Effect , variabel independen (PAD, DAU, DBH dan Tenaga kerja) dalam penelitian ini mampu menjelaskan 91% variansi variabel indpenden. Sedangkan sisanya 9% dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
4.3.4 Pengujian Kriteria Statistik
4.3.4.1 Uji t statistik (uji parsial )
Uji t digunakan untuk melihatkan pengaruh parsial masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent.
Tabel 4.16 Hasil Uji t statistik
Variabel dependen : Log PDRB Variabel
t-statistik
t-tabel Prob
Kesimpulan independen
df( α/2, n-k) df(0,025,58)
Signifikan Log DAU
Tidak signifikan Log DBH
Signifikan Log Tk
Tidak signifikan Sumber : hasil olah data e views 6
4.3.4.1.1 Variabel log PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Berdasarkan hasil estimasi data diperoleh nilai t hitung 3.547645 > t –tabel ±1.96, memiliki nilai signifikansi 0.0008 yang berarti di bawah α = 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho Berdasarkan hasil estimasi data diperoleh nilai t hitung 3.547645 > t –tabel ±1.96, memiliki nilai signifikansi 0.0008 yang berarti di bawah α = 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho
4.3.4.1.2 Variabel log DAU (Dana Alokasi Umum)
Berdasarkan hasil estimasi data diperoleh nilai t hitung 1.565097 < t tabel ±1.96 memiliki nilai signifikansi 0.1230 yang
berarti diatas α =5%. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan menolak Ha yang artinya variabel Dana Alokasi Umum tidak
mempunyai pengaruh signifikan secara statistik terhadap PDRB di Subosukawonosraten.
4.3.4.1.3 Variabel log DBH (Dana Bagi Hasil)
Berdasarkan hasil estimasi data diperoleh nilai t hitung 4.174570 > ±1.96 memiliki nilai signifikansi 0.0001 yang berarti
dibawah α = 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan menerima Ha yang artinya variabel Dana Bagi Hasil mempunyai
pengaruh signifikan secara statistik terhadap PDRB di Subosukawonosraten.
4.3.4.1.4 Variabel log TK (Tenaga Kerja)
Berdasarkan hasil estimasi data diperoleh t hitung 1.032000 < ± 1.96 memiliki nilai signifikansi 0.3064 yang berarti bahwa
diatas α = 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Menolak Ha yang artinya variabel Tenaga Kerja tidak mempunyai pengaruh signifikan secara statistik terhadap PDRB di Subosukawonosraten.
4.3.4.2 Uji F statistik
Uji F statistik merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Pengujian secara bersama-sama terhadap koefisien regresi variabel independen dengan menggunakan level of significant 5% diperoleh hasil sebagai berikut :
Berdasarkan hasil pengujian F statistik dari model Random effect pada derajar signifikansi 5% diperoleh nilai F-hitung 158.3734 > F-tabel 1.645. hal ini berarti bahwa dalam hasil estimasi data panel dengan pendekatan Random Effect menunjukkan bahwa paling tidak ada satu variabel bebas yang signifikan secara statistik berpengaruh terhadap terhadap PDRB di Subosukawonosraten.
Tabel 4.17 Hasil Uji F statistik
Variabel Dependen : log PDRB Variabel
F-statistik
F-tabel
Kesimpulan Independen
df(α, k-1, n-k) Df(5%, 3,59)
Log PAD, Log DAU 158.3734 2.76 Signifikan Log DBH, Log TK
Sumber : hasil olah data Eviews 6
4.3.4.3 Uji (Koefisien dterminasi)
Tujuan dilakukannya uji koefisien determinasi adalah untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variansi variabel terikat (dependen). Besarnya koefisien determinasi menujukkan pengaruh yang dijelaskan oleh variabel dependen.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan pendekatan Random Effect diperoleh nilai sebesar 0.916124 atau sekitar 91%. Dari hasil tersebut berarti bahwa 91% variabel PDRB dapat dijelaskan oleh variabel Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil dan Tenaga Kerja. Sedangkan sisanya 9% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model.
4.3.5 Uji Asumsi Klasik
4.3.5.1 Multikolonearitas
Gujarati, 2003 dalam Pujiati menyatakan dalam melakukan uji multikolinearitas dilakukan dengan pendeteksian atas nilai R-squared dan signifikansi dari variabel yang digunakan. Apabila didapatkan R-squared yang tinggi sementara terdapat sebagian besar atau semua variael yang secara parsial tidak signifikan, maka diduga terjadi multikolinearitas pada model tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan data panel sehingga masalah multikolinearitas secara teknis dapat dikurangi. Hal ini diperkuat dengan hasil estimasi model bahwa nilai R-squared yang tinggi yaitu sebesar 0.91. Sehingga dari hasil estimasi tersebut melihat R-squared yang tinggi model yang dipakai sudah terbebas dari multikolinearitas.
4.3.5.2 Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji pemilihan model, mengahasilkan bahwa model yang cocok untuk penelitian ini adalah model Random Effect, dimana model Random Effect disebut juga dengan metode GLS (generalized least square) . Pada metode ini memberikan pembobotan Berdasarkan hasil uji pemilihan model, mengahasilkan bahwa model yang cocok untuk penelitian ini adalah model Random Effect, dimana model Random Effect disebut juga dengan metode GLS (generalized least square) . Pada metode ini memberikan pembobotan
4.3.5.3 Autokorelasi
Dalam melakukan uji autokorelasi yang paling sederehana menggunakan uji Durin Watson. Nilai DW hitung yang mendekati 2 dianggap menunjukkan bahwa model terbebas dari autokorelasi (Gujarati, 2003 dalam Pujiati).
Dalam menentukan nilai uji Durbin Watson yaitu dl < d < du. Secara umum bisa diambil patokan 4-du(batas atas) dan 4-dl (batas bawah). Dalam penelitian ini nilai k=4 dan n=63 untuk p=0,05 maka nilai dl dan du pada tabel DW adalah sebesar dl =1.4607 dan du=1.7296 sedangkan nilai d atau Durbin Watson pada hasil estimasi sebesar 0.832133. Jadi dl < d < du atau 1.4609 > 0.832133<1.7296 maka niali d jatuh pada wilayah autokorelasi positif. Sehingga dalam penelitian ini terjadi autokorelasi.