Deskrepsi Data Variabel Penelitian

4.2 Deskrepsi Data Variabel Penelitian

4.2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Santosa dan Rahayu (2005) menjelaskan PDRB merupakan penjumlahan dari semua barang dan jasa akhir (semua nilai tambah yang dihasilakn oleh daerah dalam periode waktu tertentu.

Menurut BPS Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah (added value) yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi/usaha di dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah, dalam jangka waktu tertentu

Sedangkan Tarigan (2006:18) menjelaskan bahwa Produk domestik regional bruto.adalah jumlah nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suati wilayah. Yang dimaksud nilai tambah bruto adalah nilai ekspor (output) dikurangi dengan biaya antara (inremediate cost).

PDRB merupakan salah satu indikator untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu daerah. dengan melihat PDRB kita bisa mengatahui apakah

Tabel 4.8 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Subosukawonosraten 2002-2010 (dalam juta)

Tahun Surakarta

Sragen Klaten

Sumber : BPS, data diolah dalam berbagai tahun

Dari tahun 2002-2010 seluruh kawasan Subosukawonosraten jumlah PDRB mengalami kenaikan. Jumlah PDRB tertinggi adalah Kabupaten Karanganyar yaitu 40.032.293,08 (dalam juta). Sedangkan jumlah PDRB terendah adalah Kabupaten Sragen yaitu 22.382.625,77 (dalam juta).

4.2.2 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

PAD adalah pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perudang-undangan. Santosa dan Rahayu (2005) menjelaskan PAD sebagai salah satu penerimaan daerah yang mencerminkan tingkat kemandirian daerah. semakin besar PAD maka menunjukkan bahwa daerah mampu melaksanakan desentralisasi fiskal dan ketergantungan terhadap pemerintah pusat berkurang.

Tabel 4.9 Pendapatan Asli Daerah Subosukawonosraten Tahun 2002- 2010(dalam juta)

Tahun Surakarta

Boyolali

Sukoharjo Karanganyar Wonogiri

Sragen Klaten

79627.35 58769.23 Sumber :BPS, data diolah dalam berbagai tahun

Dari tabel diatas bisa dilihat bahwa Kawasan Subosukawonosraten dari tahun 2002-2010 mengalami kenaikan. Total jumlah PAD tertinggi dari tahun 2002-2010 adalah Kota Surakarta 700157.30 (dalam juta). Sedangkan PAD terendah adalah Kabupaten Sukoharjo 332216.19 (dalam juta).

4.2.3 Dana Alokasi Umum (DAU)

Dalam UU No. 34 Tahun 2004 dijelaskan bahwa Dana Alokasi Umum adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Hasil penelitian Prakosa (2004) menyatakan bahwa belanja daerah dipengaruhi oleh jumlah DAU yang diterima dari pemerintah pusat. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ketergantunagn Pemerintah Kabupaten/Kota terhadap Pemerintah Pusat masih tinggi.

Tabel 4.10 Dana Alokasi Umum Subosukawonosraten Tahun 2002-2010 (dalam juta)

Tahun Surakarta

Sragen Klaten

Sumber :BPS, data diolah dalam berbagai tahun Pada tabel bisa dilihat bahwa dari tahun 2002-2010 DAU Kawasan Subosukawonosraten terus mengalami kenaikan. Jumlah tertinggi DAU dari tahun 2002-2010 Kawasan Subosukawonosraten adalah Kabupaten Klaten yaitu 5017105.15 (dalam juta). Sedangkan DAU terendah Kota Surakarta yaitu 2921358.37 (dalam juta).

4.2.4 Dana Bagi Hasil (DBH)

Menurut UU No. 34 Tahun 2004 Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka presentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Dana bagi hasil yang diterima daerah cenderung semakin besar ketika emerintah daerah bisa mengoptimalkan penerimaan dari pajak dan sumber daya alam yang dimiliki.

Tabel 4.11 Dana Bagi Hasil Subosukawonosraten Tahun 2002-2010 (dalam juta)

Sumber : BPS, data diolah dalam berbagai tahun Pada tabel bisa dilihat bahwa dari tahu 2002-2010 Dana Bagi Hasil

Kawasan Subosukawonosraten mengalami kenaikan. Dana Bagi Hasil tertinggi dari tahun 2002-2010 Kawasan Subosukawonosraten adalah Kota Surakarta yaitu 411439.47 (dalam juta). Sedangkan Dana Bagi Hasil terendah adalah Kabupaten Wonogiri yaitu 241363.81 (dalam juta).

4.2.5 Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah penduduk yang berusia lima belas tahun keatas yang bekerja selama seminggu yang lalu, baik yang bekerja maupun yang mencari pekerjaan (BPS).

Dalam penelitian Pujiati menjelaskan bahwa tenaga kerja merupakan faktor penting dalam memperepat pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar akan menambah jumlah tenaga produktif. Bertambahnya tenaga produktif akan meningkatkan output sehingga memacu pertumbuhan ekonomi.

Tahun Surakarta

Sragen Klaten

2002

20037.37

12079.25

17649.10

17345.57

11750.81

11704.82 12714.08 2003

23271.99

16378.11

38309.59

16525.84

16575.00

17181.28 22665.80 2004

34651.05

19384.91

25074.69

21608.77

13512.00

18611.37 25146.16 2005

34487.39

23131.63

27790.00

25391.75

21560.00

39536.84 27372.17 2006

38242.50

27101.50

26383.27

26383.27

27413.00

25452.93 28458.24 2007

47021.42

32408.58

32217.82

34760.20

30893.00

31261.06 34053.52 2008

57489.71

34917.44

38986.91

37350.59

36282.00

32867.54 44129.56 2009

74088.72

40653.37

43301.74

48442.14

38553.00

36400.82 42885.84 2010

82149.32

46610.54

54082.82

45181.58

44825.00

36664.06 49198.52

Tabel 4.12 Jumlah Tenaga kerja Subosukawonosraten tahun 2002-2010

Sumber : BPS, data diolah dalam berbagai tahun Pada tabel bisa dilihat bahwa perkembangan jumlah tenaga kerja Kawasan

Subosukawonosraten mengalami fluktuasi dari tahun 2002-2010. Jumlah tenaga kerja terbanyak dari tahun 2002-2010 Kawasan Subosukawonosraten adalah Kabupaten Klaten yaitu 5451392 jiwa. Sedangkan jumlah tenaga kerja terendah adalah Kota Surakarta yaitu 2329671 jiwa.