Penelitian yang Relevan
B. Penelitian yang Relevan
Ariyanto, Dwi Priyo (2008) mengadakan pemetaan tanah kritis dan prediksi erosi tanah di Daerah Tangkapan Air Sempor, Kabupaten Kebumen dengan tujuan memprediksi tingkat kekritisan tanah dan tingkat erosi tanah di Daerah Tangkapan Air (DTA) Sempor serta memberikan saran mengenai pengelolaan sesuai kaidah konservasi tanah. Penelitian tersebut merupakan penelitian deskriptif eksploratif, dimana data diperoleh dari pengamatan lapangan dan analisis laboratorium.
Hasil penelitian berupa tingkat kekritisan lahan. Dimana dari luas total daerah penelitian 4.333,68 Ha terdapat tanah kritis seluas 1.373, 68 Ha (31,70%), semi kritis seluas 2.164,54 Ha (49,95%), potensial kritis dengan luas 440,46 Ha (10,16 Ha) dan sisanya sekitar 355,00 Ha (8,19%) berupa permukiman dan waduk diluar obyek penelitian. Prediksi Erosi Tanah di daerah penelitian dibagi menjadi
6 kelas, yaitu kelas erosi sangat rendah seluas 103,90 Ha (2,40%), kelas erosi rendah dengan luas 332,00 Ha (7,66%), kelas erosi sedang dengan luas 953,78 Ha (22,01%), kelas erosi tinggi seluas 247,53 Ha (5,71%), kelas erosi sangat tinggi seluas 2.108,50 Ha (48,65%), kelas erosi parah seluas 232,53 Ha (5,38%), dan sisanya diluar obyek penelitian.
Saran untuk memperbaiki tingkat kekritisan dan erosi antara lain dengan penghijauan, atau penanaman vegetasi dengan tanaman tahunan, perawatan vegetasi, memberikan bahan organic melaui pupuk organic atau penserasahan, pembuatan dan perawatan teras serta rorak tanah, sera penerapan system agroforestry.
Ariyanto (2009) melakukan pemodelan lahan kritis menggunakan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Penelitian tersebut bertujuan membandingkan dua buah metode penentun tingkat kekritisan lahan, metode RLPS (Departemen Kehutanan) dan metode Asdak. Selain itu juga mengkaji kekritisan lahan di DAS Dondang berdasarkan metode RLPS dan metode Asdak, serta menguji tingkat keakurasian hasil pemodelan metode RLPS dan Asdak dengan melakukan pengecekan lapangan.
commit to user
pemanfaatan aplikasi PJ dan SIG untuk melakukan pemodelan. Hasil penelitian pemodelan metode RLPS diketahui bahwa pada DAS Dondang sebagian besar kondisinya agak kritis dengan luas 20.794,8 ha (56,9%) disusul tidak kritis seluas (9.649,6 ha (26,4 %), potensial kritis seluas 4.899,0 ha (13,4%), dan kritis seluas 1.232,5 ha (3,4%). Menurut metode Asdak, Das Dondang sebagian besar kondisinya tidak kritis dengan luas 28.127,8 ha (76,9%), disusul agak kritis seluas 6.234,2 ha (17,04%), potensial kritis seluas 2.209 ha (6,04%), kritis seluas 4,4 ha (0,01%). Sebanyak 8.082,66 ha (22,1%) hasilnya sama sedangkan 28,493,14 ha (77,9%) tidak sama tingkat kekritisannya. Setelah dilakukan cek lapangan ternyata metode Asdak yang lebih baik.
Hidayat, Agung. 2010. Judul penelitian adalah Kajian Lahan Kritis untuk Arahan Rehabilitasi DAS Jlantah Hulu Kabupaten Karanganyar tahun 2010. Tujuan yang ingin dicapai adalah (1) mengetahui faktor-faktor fisik yang menyebabkan terjadinya lahan kritis, (2) mengetahui tingkat kekritisan lahan, (3) menyusun arahan rehabiltasi lahan krits yang sesuai di DAS Jlantah Hulu. Metode yang digunakan adalah deskriptif spasial dengan satuan lahan sebagai satuan analisisnya.
Hasil penelitian adalah (1) faktor-faktor fisik penyebab lahan kritis yaitu buruknya keadaan liputan lahan, kondisi kemiringan lereng yang didominasi oleh lereng-lereng curam, tingginya tingkat bahaya erosi, dan pengelolaan lahan yang kurang memperhatikan kaidah-kaidah konservasi dan rehabilitasi lahan, (2) tingkat kekritisan lahan terdiri dari (a) sangat kritis dengan luas 113,416 Ha (5,05%), (b) kritis dengan luas 232,261 Ha (10,33 %), (c) agak kritis dengan luas 560,530 Ha (24,94 %), (d) potensial kritis dengan luas 1.271,725 Ha (56,59 %), (e) tidak kritis dengan luas 69,510 Ha (3,09%), (3) Arahan rehabilitasi lahan dengan vegetatif berupa penanaman rumput, agroforestry, silvopastur, dan mulsa. Secara tenik diarahkan dengan pembuatan/penyempurnaan bentuk teras yang sudah ada, pembuatan sumur resapan, rorak, sumbat jurang dan saluran pembuangan air.
commit to user
No Peneliti
Judul
Tujuan
Metode Hasil
1. Dwi Priyo Ariyanto (Tesis, UGM:2008)
Pemetaan
Tanah
Kritis dan Prediksi Erosi
Tanah
di
Daerah Tangkapan Air
Sempor, Kabupaten Kebumen
tanah dan tingkat erosi tanah di Daerah Tangkapan Air (DTA) Sempor serta memberikan
saran
mengenai
pengelolaan sesuai kaidah konservasi tanah
Deskriptif Eksploratif
Sebaran tingkat Kekritisan Lahan, sebaran
tingkat erosi, dan saran pengelolaan
2. Ariyanto (Tesis, UGM:2009)
Pemodelan
Lahan
Kritis Menggunakan Penginderaan
Jauh
dan Sistem Informasi Geografis
membandingkan
dua
buah metode penentun tingkat kekritisan lahan, metode
RLPS
dan
metode Asdak, mengkaji kekritisan lahan di DAS Dondang
Pemodelan PJ dan SIG
Tingkat kekritisan DAS
Dondang menggunakan kedua metode dan tingkat keakurasian metode tersebut
3. Hidayat, Agung (Skripsi, UNS:2010)
Kajian Lahan Kritis untuk
Kabupaten Karanganyar tahun 2010 Kajian Lahan Kritis untuk Arahan Rehabilitasi
Kabupaten Karanganyar tahun 2010
menyebabkan terjadinya lahan kritis, mengetahui tingkat kekritisan lahan, menyusun
arahan
rehabiltasi lahan krits yang sesuai di DAS Jlantah Hulu
Deskripsi Spasial
Faktor fisik penyebab
lahan kritis,
tingkat kekritisan lahan dan
arahan rehabilitasi
commit to user
(Skripsi, UNS:2012)
Lahan dan Arahan Rehabilitasi
DAS
Walikan Kabupaten Karanganyar
kekritisan, dan arahan rehabilitasi lahan
Spasial