Kemiringan Lereng

Peta 6. Kemiringan Lereng

commit to user

Pembentukan tanah yang ada di DAS Walikan dipengaruhi oleh geologi setempat. Tanah yang ada di DAS Walikan terdiri dari 3 macam tanah yaitu

a. Latosol Coklat Kemerahan Tanah latosol menurut Darmawijaya (1997:297) meliputi tanah-tanah

yang telah mengalami pelapukan intensif dan perkembangan tanah lanjut, sehingga terjadi pelindian unsur basa, bahan organik dan silika, dengan meninggalkan sesquioxid sebagai sisa berwarna merah. Tanah ini menurut Hardjowigeno, (1987:180) umumnya mempunyai kadar liat lebih dari 60 %, struktur tanah remah sampai gumpal, gembur, warna tanah seragam dengan batas- batas horison yang kabur, solum dalam (> 150 cm), kejenuhan basa kurang dari

50 %, dan umumnya mempunyai epipedon umbrik dan horison kambik.

Macam tanah latosol coklat kemerahan yang ada di DAS Walikan berasal dari bahan induk basa berupa andesit yang berasal dari Gunung Jobolarangan, Gunung Sidoramping, Gunung puncak dalam, Gunung Kukusan dan Gunung Ngampiyungan.

Macam tanah ini mengalami pelapukan pelindian yang lebih muda, sehingga batas horisonnya kabur. Luas macam tanah ini adalah 3.762,037 Ha atau 167,184 % dan merupakan macam tanah terluas di DAS Walikan. Daerahnya meliputi Jatisobo, Jatipuro, Jatipurwo, Jatoroyo, Jatisawit, Petung, Jatiyoso, dan Wonorejo.

Berikut ini profil tanah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif 425 cm yang ada di Desa Jatipuro, Kecamatan Jatipuro :

commit to user

Gambar 28. Profil Tanah Latosol Coklat Kemerahan di Desa Jatipuro, Kecamatan Jatipuro (Foto diambil 25 Januari 2012)

b. Asosiasi Litosol dan Mediteran Coklat Kemerahan Asosiasi tanah merupakan satuan tanah dengan syarat ada minimal dua

jenis tanah yang luasnya tidak ada 70 % dan batas di lapangan dapat dibedakan. Macam tanah ini sebagian besar terdapat di Kecamatan Wonogiri meliputi Sonoharjo, Manjung dan Giriwarno dengan luas sekitar 992,404 Ha atau 17,723%.

Tanah litosol merupakan golongan tanah yang belum mengalami diferensiasi profil membentuk horison, sehingga masih dianggap lapisan (Darmawijaya, 1997:287). Tanah ini dicirikan dengan kedalaman tanahnya yang dangkal dan profil belum memperlihatkan horison-horison dengan sifat-sifat dan ciri-ciri batuan induk.

Ciri-ciri yang bisa diamati pada macam tanah ini secara umum di lokasi penelitian adalah kedalaman efektif sekitar 40-115 cm dan terletak 218-610 m dpal. Berikut adalah gambar profil tanah Asosiasi litosol dan mediteran coklat kemerahan di Desa Sonoharjo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.

commit to user

Gambar 29. Profil Tanah Asosiasi Litosol dan Mediteran Coklat Kemerahan di Desa Sonoharjo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri (Foto diambil 26 Januari 2012)

c. Komplek Andosol Coklat dan Andosol Coklat Kekuningan Satuan tanah ini dicirikan dengan tidak ada tanah yang luasnya > 70 %,

terdapat lebih satu nama tanah, dan batas di lapangan tidak dapat dilihat dengan jelas. Tanah andosol adalah tanah yang berwarna hitam kelam, sangat sarang (very porous), mengandung bahan organik dan dan lempung (clay) tipe amorf, terutama alofan serta sedikit silika, alumina atau hidroxida-besi (Darmawijaya, 1997:319). Andosol merupakan tanah yang mengandung bahan organik jauh lebih banyak daripada tanah non-vulkanik dalam keadaan lingkungan yang serupa. Hal ini disebabkan karena dekomposisi bahan organik dalam andosol terhambat oleh hidroxida alumunium yang amorf (Kosaka et al, 1962 dalam Darmawijaya, 1997:329).

Tanah andosol yang dijumpai di lokasi penelitian umumnya berwarna hitam kelam, coklat sampai coklat kekuningan, struktur remah atau granuler, sangat gembur, tidak lekat (non-sticky), tidak liat (non-plastic). Pembentukan tanah andosol di lokasi penelitian dipengaruhi oleh pelapukan batuan andesit yang

commit to user

Gunung Kukusan dan Gunung Ngampiyungan.

Gambar 30. Singkapan Tanah Andosol di Desa Beruk, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar (Foto diambil 23 Januari 2012)

Luas satuan tanah ini di Lokasi penelitian adalah 845.199 Ha atau 15,094 % dari luas lahan DAS Walikan. Persebaran tanah ini berada di Desa Wonorejo dan Desa Beruk Kabupaten Karanganyar. Persebaran macam tanah lokasi penelitian dapat dilihat pada Peta Tanah DAS Walikan Kabupaten Karanganyar dan Wonogiri Tahun 2012 berikut ini.

Data tanah diperoleh dari BAPEDA Kabupaten Karanganyar dan Wonogiri. Peta tanah yang tersedia adalah peta tanah tinjau dengan skala 1 : 250.000. Persebaran tanah di lokasi penelitian dapat dilihat pada Peta 7. Peta Tanah DAS Walikan Kabupaten Karanganyar dan Wonogiri Tahun 2012.

commit to user