Penentuan besar kecilnya sampel sangat dipengaruhi oleh rancangan dan ketersediaan subjek dari penelitian tersebut. Semakin banyak sampel yang digunakan
maka semakin baik dan representatif hasil yang diperoleh. Apabila besar populasi kurang dari 1000, maka dapat menggunakan rumus berikut ini Nursalam, 2008.
Keterangan:
n
= perkiraan jumlah sampel N
= perkiraan besar populasi 47 pasien
d
= tingkat signifikansi 10 Pada survei awal diperoleh data bahwa jumlah populasi pasien yang
diindikasikan laparotomi di ruang inap RSUD Dr. Pirngadi Medan ruang bedah sentral pada sebulan terakhir adalah 47 pasien, sehingga dengan menggunakan rumus diatas
dengan tingkat signifikansi adalah 10 maka diperlukan jumlah sampel sebanyak 32 sampel.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap RSUD Dr. Pirngadi Medan pada tanggal 4 Oktober sampai dengan 4 Nopember 2013. Pemilihan lokasi ini karena rumah
sakit tersebut merupakan rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujukan dari daerah lain yang ada di Sumatera Utara sehingga memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah
sampel yang dibutuhkan pada penelitian ini.
4. Pertimbangan Etik
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari bagian pendidikan Fakultas Keperawatan USU, dan mendapatkan izin dari Direktur RSUD Dr. Pirngadi
Medan atau Komite Etik Rumah Sakit.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya peniliti mulai mengumpulkan data dan memberikan lembar persetujuan informed conset kepada responden yang diteliti. Sebelum mengajukan
pertanyaan kepada responden dan menandatangani persetujuan, peneliti terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada responden tentang tujuan, manfaat, dan
prosedur pengisian kuesioner, serta dampak yang mungkin terjadi selama dan setelah proses pengumpulan data. Selain itu peneliti juga menjelaskan kepada responden dan
keluarga responden bahwa responden berhak menolak dan mengundurkan diri pada saat proses pengisian kuesioner, dan peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati
hak-hak responden tanpa ada tekanan fisik maupun psikologis. Penelitian ini tidak mengakibatkan kerugianresiko bagi responden, untuk
menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data kuesioner yang diisi oleh responden dan lembar tersebut
hanya diberi nomor kode tertentu. Oleh karena itu dengan pertimbangan etik diatas
maka penelitian ini hanya akan dilakukan pada pasien yang bersedia menjadi responden. 5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini teriri dua bagian, yaitu
a. Bagian pertama
Merupakan kuesioner yang berisikan data demografi dan intensitas nyeri yang dialami oleh pasien. Data demografi berhubungan dengan umur, jenis kelamin, agama,
pendidikan, pekerjaan, status, suku, pemeriksaan fisik, diagnosa penyakit dan pemeriksaan penunjang. Pengkajian intensitas nyeri meliputi intensitas nyeri yang
dirasakan oleh pasien dengan menggunakan skala intensitas nyeri PNRS Pain Numerik Rating Scale
Universitas Sumatera Utara
b. Bagian kedua
Merupakan lembar observasi langsung peneliti yang menggambarkan perilaku nyeri pasien yang diindikasikan laparotomi. Behavioral Pain Scale yang diadopsi
dari Mateo dan Dresziechek 1992, ketika sedang merasakan nyeri. Pengkajian prilaku nyeri meliputi restlessness kegelisahan, tense muscles ketegangan otot,
frowning or grimacing mengerutkan dahi atau meringis, dan patient sounds suara pasien. Interval perilaku nyeri pasien laparotomi dibagi menjadi empat
tingkatan prilaku nyeri yang diadopsi dari University Health System Pain
Management Pocket Reference University Health System, 2013. Pembagian
kategori tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Interval Perilaku Nyeri Pasien Laparotomi
Skala Nyeri Tingkatan Perilaku Nyeri
Tidak nyeri 1- 4
Nyeri Ringan 5-8
Nyeri Sedang 9-12
Nyeri berat
Universitas Sumatera Utara
6. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara : a. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, b. Kemudian mengirimkan permohonan izin kepada Direktur RSUD Dr. Pirngadi
Medan atau Komite Etik Rumah Sakit, c. Setelah mendapatkan izin yang diperoleh dari rumah sakit barulah peneliti
melakukan pengumpulan data penelitian, d. Dalam pengumpulan data akan diberikan penjelasan terlebih dahulu kepada calon
responden tentang tujuan penelitian serta menanyakan kesediaan calon
responden, e. Calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani surat persetujuan
dan atau menyetujui secara lisan, f. Peneliti mengisi lembar kuesioner, untuk kuesioner data demografi peneliti
mengisi sendiri lembar tersebut dengan melihat status responden malalui buku rekam medik calon responden. Sedangkan untuk pengkajian intensitas nyeri
responden mengisi sendiri. Lembar observasi perilaku nyeri juga diisi langsung oleh peneliti, dengan mengobservasi langsung perilaku pasien diindikasikan
laparotomi selama lebih kurang 10 menit untuk setiap responden selama penelitian ini berlangsung. Setiap responden diamati perilaku nyeri yang
diperlihatkan sesuai dengan Behavioral Pain Scale g. Setelah peneliti selesai mengisi lembar observasi perilaku nyeri maka seluruh data
dikumpulkan kembali untuk diperiksa kelengkapanya dan dianalisa.
Universitas Sumatera Utara
7. Analisa Data
Setelah semua data terkumpul maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahap, yaitu:
a. Editing yaitu memeriksa kelengkapan identitas dan data responden serta
memastikan semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk, b.
Coding yaitu memberi kode atau angka tertentu pada lembar kuesioner untuk mempermudah mengadakan tabulasi dan analisa data,
c. Processing yaitu memasukkan data dari lembar kuesioner ke dalam
program komputer, d.
Cleaning yaitu mengecek kembali data yang telah dimasukkan untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak,
e. Tabulating yaitu menganalisa data secara deskriptif.
f. Proses tabulating dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer, untuk
data demografi akan ditampilkan dalam bentuk persentase dan tidak akan dianalisa lebih lanjut. Analisa yang digunakan untuk intensitas nyeri dan
protokol observasi perilaku nyeri adalah analisa data secara deskriptif untuk mengetahui frekuensi, mean dan standar deviasi yang bertujuan untuk
menjelaskan atau menggambarkan intensitas nyeri dan perilaku nyeri pasien yang diindikasikan laparotomi di ruang inap RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai intensitas nyeri dan perilaku nyeri pasien yang diindikasikan laparotomi di Ruang
Rawat Inap RSUD dr.Pirngadi Medan. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 2013 sampai dengan 4 Nopember Desember 2013 dengan
jumlah responden sebanyak 32 orang.
1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini dibagi atas 3 bagian yaitu menguraikan karakteristik demografi responden, intensitas nyeri dan perilaku nyeri pada pasien yang
diindikasikan laparotomi 1.1 Karakteristik Demografi
Penelitian ini melibatkan 32 responden yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Berdasarkan tingkat usia, responden berada pada rentang usia remaja
awal hingga manula. Sebagian besar responden berada pada rentang usia remaja akhir 31,2 dan dewasa awal 31,2. Lebih dari setengah responden 56,2
adalah laki-laki. Agama islam dianut oleh seperdua 50,0 responden dan ditinjau dari tingkat pendidikan, kurang dari setengah responden 43,7
berpendidikan SMA. Responden sebagian besar adalah wiraswasta 43,8 dan tidak bekerja 43,8, dengan setengah responden 50,0 berstatus menikah.
Kurang dari setengah responden 43,8 adalah bersuku jawa dan bila ditinjau dari diagnosa penyakit, apendisitis perforasi merupakan penyakit yang terbanyak
Universitas Sumatera Utara