1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini banyak sekali perusahaan-perusahaan baru yang didirikan, perusahaan-perusahaan tersebut bergerak menurut kegiatannya masing-masing
yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari semua jenis kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan, semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh laba dan melangsungkan hidup dengan menciptakan barang atau jasa maupun dengan
menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan beberapa variabel yang diperlukan yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Dimana yang menjadi variabel terikat dari penelitian ini adalah rasio profitabilitas yaitu Rentabilitas Ekonomis ROE sedangkan yang menjadi
variabel bebasnya yaitu inventory turnover, current ratio dan total asset turnover. ROE return on equity merupakan salah satu rasio profitabilitas atau
dinamakan dengan rentabilitas ekonomis yaitu rasio yang mengukur efesiensi keseluruhan perusahaan dalam mengelola total investasinya dalam aktiva dan
dalam menghasilkan pengembalian kepada pemegang saham Lyn M. Frases, 2008:223. Perkembangan pada persaingan yang sangat ketat, menyebabkan
keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya efesiensi keuangan. Oleh karena itu laporan keuangan di setiap perusahaan sangat
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2
diperlukan oleh pemimpin dalam sebuah perusahaan untuk dijadikan sebagai alat pengambilan keputusan lebih lanjut untuk masa yang akan datang.
Semakin besar ROE menunjukkan efesiensi perusahaan sangat baik, karena return
semakin besar. Efesiensi suatu perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan melihat laporan keuangan yang ada. Dimana laporan keuangan dapat dianalisis
dengan menggunakan rasio keuangan. Dengan rasio ini dapat menghubungkan unsur-unsur rencana dan perhitungan laba rugi sehingga dapat menilai efektivitas
dan efesiensi suatu perusahaan. Sehingga memungkinkan manajer keuangan dan pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi kondisi keuangan untuk
menunjukkan sehat atau tidaknya suatu perusahaan. Perputaran persediaan inventory turnover
menunjukkan ukuran kecukupan persediaan dan seberapa efesien persediaan itu dikelola kembali selama satu
periode akuntansi Djarwanto, 2001:135. Persediaan merupakan aktiva yang paling aktif dalam operasi untuk usaha manufaktur besar maupun kecil.
Persediaan merupakan investasi yang dibuat untuk tujuan memperoleh pengembalian melalui penjualan kepada pelanggan, oleh karena itu pengalokasian
dana pada persediaan haruslah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kesalahan dalam penetapan persediaan akan berpengaruh langsung terhadap keuntungan
perusahaan. Jika persediaan tidak cukup maka volume penjualan akan turun dibawah tingkat yang seharusnya dapat tercapai. Laju perputaran persediaan yang
tinggi menunjukkan rendahnya jumlah persediaan yang ada diperusahaan karena kemungkinan besar perusahaan akan sering kehabisan persediaan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
3
Current ratio rasio lancar merupakan ukuran fundamental likuiditas
perusahaan dan sering juga disebut sebagai rasio modal kerja working capital. Current ratio dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat
keamanan margin of safety satu perusahaan. Current ratio dihitung dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total kewajiban lancar. Semakin
besar rasio ini menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Dari hasil perhitungan, apabila rasio ini rendah
berarti perusahaan memiliki kemampuan yang rendah dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Namun apabila rasio ini terlalu tinggi juga tidak baik karena
mungkin disebabkan adanya kas yang menganggur atau tidak dikelola dengan baik. Sehingga current ratio digunakan sebagai variabel untuk menguji
pengaruhnya terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan. Aktiva lancar pada perusahaan manufaktur biasa menggunakan lebih dari
separuh total aktivanya. Tingkat aktiva lancar yang berlebih dapat dengan mudah membuat perusahaan merealisasi pengembalian atas ekuitas ROE yang rendah.
Akan tetapi, perusahaan dengan jumlah aktiva lancar yang terlalu sedikit dapat mengalami kekurangan dan kesulitan dalam mempertahankan operasi yang lancar
Horne dan Wachowicz, 2009:308. Untuk mengetahui seberapa besar modal kerja yang dialokasikan perusahaan untuk operasi perusahaan, dapat digunakan
rasio lancar atau yang lebih dikenal dengan current ratio. Total asset turnover
total perputaran aktiva merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam
menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. Semakin tinggi penggunaan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4
asset dan semakin cepat pengembalian dana dalam bentuk kas Abdul Halim, 2007. Total asset turnover sendiri merupakan rasio antara penjualan dengan total
aktiva yang mengukur efesiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Total asset turnover diukur dari volume penjualan, dengan volume penjualan yang baik
perusahaan mampu memperoleh laba yang maksimal. Semakin besar rasio ini maka semakin baik bagi perusahaan karena aktiva dapat lebih cepat berputar dan
menghasilkan laba sehingga rentabilitas bertambah. Dalam penelitian sebelumnya, Aminatuzzahra 2010 melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh CR, Debt to Equity Ratio, TATO Terhadap ROE pada Perusahaan Manufaktur Go-Public di BEI Periode 2005-2009”. Hasil penelitian
menyatakan bahwa data CR, DER, TATO secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap ROE perusahaan manufaktur di BEI periode 2005-2009 pada
level of significant kurang dari 5 masing-masing sebesar 0.000. Sementara
secara simultan CR, DER, TATO terbukti signifikan berpengaruh terhadap ROE perusahaan manufaktur di BEI pada level kurang dari 5 yaitu sebesar 0.000.
kemampuan prediksi dari keempat variabel tersebut terhadap ROE sebesar 97.9 sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya Adjusted Rsquare sebesar 97.9
sedangkan sisanya 2.1 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan kedalam model penelitian.
R.M Riadi 2006 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio Aktivitas terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Perusahaan Plastics and Glass
Product yang Go Public di Bursa Efek Jakarta Selama Tahun 2002-2005”. Hasil penelitian menyatakan bahwa data perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap,
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
5
perputaran total aktiva secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap Rentabilitas Ekonomi pada perusahaan plastic and glass product yang go public di
BEJ dan sedangkan secara parsial data perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap dan perputaran total aktiva berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas
Ekonomi. Ratna Dwi Imawati 2011 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Current Ratio, Total Asset Turnover, dan Debt to Asset Ratio terhadap Rentabilitas Ekonomi koperasi wanita di Kota Malang”. Penelitian ini
menggunakan CR, TATO dan Debt to Asset Ratio sebagai variabel independennya sedangkan ROE sebagai variabel dependennya. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa CR dan TATO berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi ROE, sedangkan Debt to Asset Ratio berpengaruh negatif
signifikan terhadap rentabilitas ekonomi ROE. Hasil penelitian ini belum menunjukkan konsistensi antara penelitian satu
dengan penelitian yang lainnya, lokasi maupun tahun yang dibuat. Maka penulis berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi rentabilitas ekonomis di perusahaan manufaktur, dengan alat ukur sebagai berikut : Inventory Turnover IT, Current Ratio dan Total Asset Turnover
TATO. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis tertarik
akan menuangkannya dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Inventory Turnover, Current Ratio, Total Asset Turnover terhadap Rentabilitas
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
6
Ekonomis pada Perusahaan Manufaktur Real Estate dan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012”.
1.2 Perumusan Masalah