26
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :
H
1
H
2
H
3
Ha
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Keterangan : X : Variabel Bebas, yaitu inventory turnover, current ratio, total asset
turnover. Y : Variabel Terikat, yaitu Rentabilitas Ekonomis.
: Arah Hubungan Berdasarkan kerangka konseptual, dapat diketahui bahwa variabel independen
dalam penelitian ini adalah Inventory Turnover IT, Current Ratio CR, Total Asset Turnover
TATO sedangkan variabel dependennya adalah rentabilitas ekonomis yaitu Return On Equity ROE.
Inventory Turnover X
1
Current Ratio
X
2
Total Asset Turnover
X
3
Rentabilitas Ekonomis
Y
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
27
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya, Kasmir 2008: 172.
Rasio ini terbagi atas receivable turnover, days of receivable, inventory turnover, days of inventory, total asset turnover, dan sebainya
. Namun dalam penelitian ini variable independen yang digunakan adalah rasio perputaran persediaan
inventory turnover dan rasio perputaran total aktiva total asset turnover. Rasio perputaran persediaan inventory turnover adalah rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan dalam memutarkan barang dagangannya. Rasio perputaran persediaan ini dapat dihitung dari rasio antara harga pokok penjualan
terhadap persediaan rata-rata. Perputaran persediaan merupakan salah satu ukuran efesiensi perusahaan dalam penggunaan aktiva terutama aktiva lancar. Semakin
cepat perputaran persediaan maka akan semakin efesien penggunaan persediaan dalam suatu perusahaan. Maka dapat ditarik hipotesis inventory turnover IT
mempunyai pengaruh persial terhadap Return On Equity ROE. Sedangkan Rasio perputaran total aktiva Total Asset Turnover merupakan rasio antara jumlah
aktiva yang digunakan dengan jumlah yang diperoleh selama periode tertentu. Rasio ini merupakan ukuran seberapa jauh aktiva yang telah dipergunakan dalam
kegiatan atau menunjukkan berapa kali aktiva berputar dalam periode tertentu. Total asset turnover dipengaruhi oleh besar kecilnya pejualan dan total aktiva,
baik lancar maupun aktiva tetap. Karena itu, TATO dapat diperbesar dengan menambah aktiva pada satu sisi dan pada sisi lain diusahakan agar penjualan
dapat meningkat relatif lebih besar dari peningkatan aktiva. Dengan demikian
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
28
dapat ditarik hipotesis bahwa total asset turnover mempunyai pengaruh persial terhadap Return On Equity ROE.
Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban utang jangka pendek, Kasmir
2008:133. Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan adalah carrent ratio, quick ratio atau acid test ratio, cash ratio, dan sebagainya.
Namun dalam penelitian ini variable independen yang digunakan adalah rasio lancar carrent
ratio, yang mana rasio lancar current ratio merupakan salah satu rasio likuiditas, yaitu rasio yang bertujuan untuk mengukur kemampuan suatu
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi current ratio suatu perusahaan berarti semakin kecil resiko kegagalan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Akibatnya resiko yang akan ditanggung pemegang saham akan semakin kecil. Maka dapat ditarik hipotesis
Current Ratio mempunyai pengaruh persial terhadap Return On Equity ROE. Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan, Kasmir 2008:196. Jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah profit margin, laba per lembar saham,
return on invesment dan return on equity. Variabel dependen yang di gunakan
dalam penelitian ini adalah rasio ROE. Return on equity adalah rasio yang mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
Rasio Inventory Turnover IT, Current Ratio CR, Total Asset Turnover TATO dan ROE memiliki hubungan yang tidak bisa diabaikan, dimana rasio
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
29
tersebut memiliki hubungan yang saling mempengaruhi satu dan lainnya, hal itu dikarenakan perusahaan memerlukan peningkatan profitabilitas agar dapat
bertahan hidup jangka panjang dan nantinya berpengaruh pada nilai perusahaannya. Di antaranya tentang besar kecilnya nilai yang dikeluarkan
perusahaan untuk kebutuhan sosial dan lingkungan perusahaan, penggunaan aktiva dan kewajiban utang dalam Inventory Turnover IT, Current Ratio CR,
Total Asset Turnover TATO.
2.4 Hipotesis