Effect of Inventory Urnover, Current Ratio, Total asset Turnover of Economic Rentability in Manufacturing Industry Real Estate and Property Are Listed in Indonesia Stock Exchange Year 2010-2012.

(1)

SKRIPSI

PENGARUH INVENTORY TURNOVER, CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG

TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012.

OLEH

TIKA MANDA SARI 090503023

PROGRAM STUDI STRATA SATU AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2014


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH INVENTORY TURNOVER, CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP

RENTABILITAS EKONOMIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDUSTRI REAL

ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

2010-2012” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah. Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Januari 2014 Yang Membuat Pernyataan

TIKA MANDA SARI NIM. 090503023  


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Inventory Turnover, Current Ratio, Total Asset Turnover terhadap Rentabilitas Ekonomis pada Perusahaan Manufaktur Real Estate dan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Selama penulisan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, do’a dan bantuan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak terutama kedua orangtua tercinta, Alm. Rusman Dianto dan Ibunda Sari yang tidak henti memberikan perhatian. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada semua pihak, yaitu kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Azhar Maksum., M.Ec.Ac., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M, Ak., selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail M.M., Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Idhar Yahya MBA, Ak selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan masukan yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian skripsi ini.


(4)

5. Ibu Dra. Tapi Andasari, M.M.,Ak., selaku dosen pembaca yang telah membantu penulis melalui kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Kepada Nenek dan Kakek tercinta sami dan syamsudin,juga paklek dan buklek dan adik-adik aku yang tersayang Koko, Tria, April dan juga buah hati aku Anisha Dyah Pratama yang tidak pernah jenuh dan selalu sabar dalam memberikan do’a, dukungan, perhatian dan saran kepada penulis. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh Teman- teman angkatan 2009 seperti Hera, Yanti, Naumi, Desi, Pitri, Tiwi, Isti dan lainnya yang selalu mendukung penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini kedepannya sehingga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan peneliti selanjutnya.

Medan, Januari 2014 Penulis,

TIKA MANDA SARI NIM. 090503023

 

     


(5)

ABSTRAK

PENGARUH INVENTORY TURNOVER, CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDUSTRI REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

2010-2012.

Penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen, yaitu Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya, yaitu Rentabilitas Ekonomis (ROE). Adapun jenis penelitian ini adalah studi kausal. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2012.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur pada Bursa Efek Indonesia. Metode kuantitatif dilakukan dengan menggunakan teknik statistik dengan dengan mengolah data-data yang sudah ada untuk membuktikan hipotesis penelitian yang diajukan sebelumnya, yaitu faktor-faktor fundamental perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel. Dan alat analisis yang digunakan dengan menggunakan metode regresi linear berganda.

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata kunci : Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) dan Return On Equity (ROE).


(6)

ABSTRACT

EFFECT OF INVENTORY TURNOVER, CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER OF ECONOMIC RENTABILITY IN

MANUFACTURING INDUSTRY REAL ESTATE AND PROPERTY ARE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE YEAR 2010-2012.

Research conducted in the preparation of this paper aims to determine wheter the independent variables, the Inventory Turnover (IT). Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) a significant effect on the dependent variable, namely the Ekonomic Rentability (ROE). The type of research is a causal study. Sampling in this study is a manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2010-2012.

The data used in this study is secondary data obtained from the manufacturing company’s financial statetments on the Indonesia Stock Exchange. Quantitative methods performed using statistical techniques to process the data that already exist to prove the hyphotesis proposed earlier, the fundamental factors of manufacturing firms sampled. And analysis tools that are used by multiple linear regression method.

In this study it can be concluded that the independent variables together had no significant efeect on the economic rentability of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange.

Key words : Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) dan Return On Equity (ROE).

   


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRAC ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Tinajauan Teoritis ... 8

2.1.1 Rentabilitas Ekonomis ... 8

2.1.2 Inventory Turnover ... 11

2.1.3 Current Ratio ... 14

2.1.4 Total Asset Turnover ... 15

2.1.5 Ringkasan Dari Jurnal……… 17


(8)

2.3 Kerangka Konseptual ... 26

2.4 Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Batasan Operasional ... 31

3.3 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran ... 31

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

3.5 Jenis Data ... 36

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 36

3.7 Metode Analisis Data ... 36

3.8 Uji Asumsi Klasik ... 38

3.8.1 Uji Normalitas ... 38

3.8.2 Uji Multikolieritas ... 38

3.8.3 Uji Heterokedastisistas ... 39

3.8.4 Uji Autokorelasi ... 39

3.9 Pengujian Hipotesis ... 39

3.9.1 Adjusted R2 ... 39

3.9.2 Uji F ... 40

3.9.3 Uji t ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 43

4.2 Deskriptif Data Penelitian ... 52

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 54


(9)

4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 58

4.3.3 Uji Heterokedastisitas ... 60

4.3.4 Uji Autokorelasi ... 63

4.4 Analisis Regresi ... 65

4.5 Pengujian Hipotesis ... 67

4.5.1 Uji Koefesien Determinasi (R2) ... 67

4.5.2 Uji Signifikan Pengaruh Secara Simultan (Uji F) ... 69

4.5.3 Uji Pengaruh Secara Parsial (Uji t) ... 70

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

5.1 Kesimpulan ... 75

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 77

5.3 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 24

Tabel 3.1 Daftar Variabel dan Defenisi Operasional ... 33

Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Manufaktur Makanan Minuman yang Menjadi Sampel ... 35

Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur ... 44

Tabel 4.2 Data Variabel Penelitian Inventory Turnover ... 45

Tabel 4.3 Data Variabel Penelitian Current Ratio ... 47

Tabel 4.4 Data Variabel Penelitian Total Asset Turnover ... 49

Tabel 4.5 Data Variabel Penelitian ROE ... 51

Tabel 4.6 Statistic Descriptif ... 53

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 58

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolieritas1... 59

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolieritas2... 60

Tabel 4.10 Hasil Uji Glejser………... 62

Tabel 4.11 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson………….. 64

Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi ... 64

Tabel 4.13 Analisis Hasil Regresi Berganda……….. 66

Tabel 4.14 Uji Koefesien Determinasi (R2) ……….. 68

Tabel 4.15 Uji F ……….... 69


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 26

Gambar 4.1 Grafik Histogram ... 56

Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot ... 57

Gambar 4.3 Grafik Scatter-Plot ... 61


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran i Jadwal penelitian dan Daftar Perusahaan Manufaktur ... 80

Lampiran ii Data Variabel Penelitian ... 82

Lampiran iii Statistik Deskriptif ... 86

Lampiran iv Hasil Uji Normalitas ... 88

Lampiran v Hasil Uji Multikolieritas ... 88

Lampiran vi Hasil Uji Heterokedastisitas ... 89

Lampiran vii Hasil Uji Autokorelasi ... 90

Lampiran viii Hasil Uji Regresi ... 90

Lampiran ix Daftar F-Tabel ... 92

Lampiran x Daftar t-tabel ... 96


(13)

ABSTRAK

PENGARUH INVENTORY TURNOVER, CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDUSTRI REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

2010-2012.

Penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen, yaitu Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya, yaitu Rentabilitas Ekonomis (ROE). Adapun jenis penelitian ini adalah studi kausal. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2012.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur pada Bursa Efek Indonesia. Metode kuantitatif dilakukan dengan menggunakan teknik statistik dengan dengan mengolah data-data yang sudah ada untuk membuktikan hipotesis penelitian yang diajukan sebelumnya, yaitu faktor-faktor fundamental perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel. Dan alat analisis yang digunakan dengan menggunakan metode regresi linear berganda.

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata kunci : Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) dan Return On Equity (ROE).


(14)

ABSTRACT

EFFECT OF INVENTORY TURNOVER, CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER OF ECONOMIC RENTABILITY IN

MANUFACTURING INDUSTRY REAL ESTATE AND PROPERTY ARE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE YEAR 2010-2012.

Research conducted in the preparation of this paper aims to determine wheter the independent variables, the Inventory Turnover (IT). Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) a significant effect on the dependent variable, namely the Ekonomic Rentability (ROE). The type of research is a causal study. Sampling in this study is a manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2010-2012.

The data used in this study is secondary data obtained from the manufacturing company’s financial statetments on the Indonesia Stock Exchange. Quantitative methods performed using statistical techniques to process the data that already exist to prove the hyphotesis proposed earlier, the fundamental factors of manufacturing firms sampled. And analysis tools that are used by multiple linear regression method.

In this study it can be concluded that the independent variables together had no significant efeect on the economic rentability of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange.

Key words : Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) dan Return On Equity (ROE).

   


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dewasa ini banyak sekali perusahaan-perusahaan baru yang didirikan, perusahaan-perusahaan tersebut bergerak menurut kegiatannya masing-masing yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari semua jenis kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh laba dan melangsungkan hidup dengan menciptakan barang atau jasa maupun dengan menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan beberapa variabel yang diperlukan yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dimana yang menjadi variabel terikat dari penelitian ini adalah rasio profitabilitas yaitu Rentabilitas Ekonomis (ROE) sedangkan yang menjadi variabel bebasnya yaitu inventory turnover, current ratiodan total asset turnover.

ROE (return on equity) merupakan salah satu rasio profitabilitas atau dinamakan dengan rentabilitas ekonomis yaitu rasio yang mengukur efesiensi keseluruhan perusahaan dalam mengelola total investasinya dalam aktiva dan dalam menghasilkan pengembalian kepada pemegang saham (Lyn M. Frases, 2008:223). Perkembangan pada persaingan yang sangat ketat, menyebabkan keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya efesiensi keuangan. Oleh karena itu laporan keuangan di setiap perusahaan sangat


(16)

diperlukan oleh pemimpin dalam sebuah perusahaan untuk dijadikan sebagai alat pengambilan keputusan lebih lanjut untuk masa yang akan datang.

Semakin besar ROE menunjukkan efesiensi perusahaan sangat baik, karena return semakin besar. Efesiensi suatu perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan melihat laporan keuangan yang ada. Dimana laporan keuangan dapat dianalisis dengan menggunakan rasio keuangan. Dengan rasio ini dapat menghubungkan unsur-unsur rencana dan perhitungan laba rugi sehingga dapat menilai efektivitas dan efesiensi suatu perusahaan. Sehingga memungkinkan manajer keuangan dan pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi kondisi keuangan untuk menunjukkan sehat atau tidaknya suatu perusahaan.

Perputaran persediaan (inventory turnover) menunjukkan ukuran kecukupan persediaan dan seberapa efesien persediaan itu dikelola kembali selama satu periode akuntansi (Djarwanto, 2001:135). Persediaan merupakan aktiva yang paling aktif dalam operasi untuk usaha manufaktur besar maupun kecil. Persediaan merupakan investasi yang dibuat untuk tujuan memperoleh pengembalian melalui penjualan kepada pelanggan, oleh karena itu pengalokasian dana pada persediaan haruslah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kesalahan dalam penetapan persediaan akan berpengaruh langsung terhadap keuntungan perusahaan. Jika persediaan tidak cukup maka volume penjualan akan turun dibawah tingkat yang seharusnya dapat tercapai. Laju perputaran persediaan yang tinggi menunjukkan rendahnya jumlah persediaan yang ada diperusahaan karena kemungkinan besar perusahaan akan sering kehabisan persediaan.


(17)

Current ratio (rasio lancar) merupakan ukuran fundamental likuiditas perusahaan dan sering juga disebut sebagai rasio modal kerja (working capital). Current ratio dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) satu perusahaan. Current ratio dihitung dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total kewajiban lancar. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Dari hasil perhitungan, apabila rasio ini rendah berarti perusahaan memiliki kemampuan yang rendah dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Namun apabila rasio ini terlalu tinggi juga tidak baik karena mungkin disebabkan adanya kas yang menganggur atau tidak dikelola dengan baik. Sehingga current ratio digunakan sebagai variabel untuk menguji pengaruhnya terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan.

Aktiva lancar pada perusahaan manufaktur biasa menggunakan lebih dari separuh total aktivanya. Tingkat aktiva lancar yang berlebih dapat dengan mudah membuat perusahaan merealisasi pengembalian atas ekuitas (ROE) yang rendah. Akan tetapi, perusahaan dengan jumlah aktiva lancar yang terlalu sedikit dapat mengalami kekurangan dan kesulitan dalam mempertahankan operasi yang lancar (Horne dan Wachowicz, 2009:308). Untuk mengetahui seberapa besar modal kerja yang dialokasikan perusahaan untuk operasi perusahaan, dapat digunakan rasio lancar atau yang lebih dikenal dengan current ratio.

Total asset turnover (total perputaran aktiva) merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. Semakin tinggi penggunaan


(18)

asset dan semakin cepat pengembalian dana dalam bentuk kas (Abdul Halim, 2007). Total asset turnover sendiri merupakan rasio antara penjualan dengan total aktiva yang mengukur efesiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Total asset turnover diukur dari volume penjualan, dengan volume penjualan yang baik perusahaan mampu memperoleh laba yang maksimal. Semakin besar rasio ini maka semakin baik bagi perusahaan karena aktiva dapat lebih cepat berputar dan menghasilkan laba sehingga rentabilitas bertambah.

Dalam penelitian sebelumnya, Aminatuzzahra (2010) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh CR, Debt to Equity Ratio, TATO Terhadap ROE pada Perusahaan Manufaktur Go-Public di BEI Periode 2005-2009”. Hasil penelitian menyatakan bahwa data CR, DER, TATO secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap ROE perusahaan manufaktur di BEI periode 2005-2009 pada level of significant kurang dari 5% (masing-masing sebesar 0.000%). Sementara secara simultan CR, DER, TATO terbukti signifikan berpengaruh terhadap ROE perusahaan manufaktur di BEI pada level kurang dari 5% yaitu sebesar 0.000%. kemampuan prediksi dari keempat variabel tersebut terhadap ROE sebesar 97.9 sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya Adjusted Rsquare sebesar 97.9% sedangkan sisanya 2.1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan kedalam model penelitian.

R.M Riadi (2006) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio Aktivitas terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Perusahaan Plastics and Glass Product yang Go Public di Bursa Efek Jakarta Selama Tahun 2002-2005”. Hasil penelitian menyatakan bahwa data perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap,


(19)

perputaran total aktiva secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap Rentabilitas Ekonomi pada perusahaan plastic and glass product yang go public di BEJ dan sedangkan secara parsial data perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap dan perputaran total aktiva berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas Ekonomi.

Ratna Dwi Imawati (2011) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover, dan Debt to Asset Ratio terhadap Rentabilitas Ekonomi koperasi wanita di Kota Malang”. Penelitian ini menggunakan CR, TATO dan Debt to Asset Ratio sebagai variabel independennya sedangkan ROE sebagai variabel dependennya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CR dan TATO berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi (ROE), sedangkan Debt to Asset Ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap rentabilitas ekonomi (ROE).

Hasil penelitian ini belum menunjukkan konsistensi antara penelitian satu dengan penelitian yang lainnya, lokasi maupun tahun yang dibuat. Maka penulis berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi rentabilitas ekonomis di perusahaan manufaktur, dengan alat ukur sebagai berikut : Inventory Turnover (IT), Current Ratio dan Total Asset Turnover (TATO).

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis tertarik akan menuangkannya dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Inventory Turnover, Current Ratio, Total Asset Turnover terhadap Rentabilitas


(20)

Ekonomis pada Perusahaan Manufaktur Real Estate dan Properti yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

“Apakah Inventory Turnover, Current Ratio, Total Asset Turnover berpengaruh secara persial dan simultan terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan manufaktur Real Estate dan Properti di Bursa Efek Indonesia 2010-2012?”

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh Inventory Turnover, Current Ratio, Total Asset Turnover terhadap rentabilitas ekonomis (ROE) pada perusahaan manufaktur Real Estate dan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012.

1.3.2Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut :


(21)

1. Bagi Penulis

Penulis akan mendapat kepastian dan tambahan informasi yang sebelumnya belum diketahui secara pasti, khususnya hubungan inventory turnover, current ratio, total asset turnover terhadap rentabilitas ekonomis.

2. Bagi Pihak yang Berkepentingan

Bagi pihak yang berkepentingan diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan, khususnya hubungan inventory turnover, current ratio, total asset turnover terhadap rentabilitas ekonomis.

3. Bagi Pihak Lain

Bagi pihak lain sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya, khususnya penelitian yang berhubungan dengan pengaruh inventory turnover, current ratio, total asset turnover terhadap rentabilitas ekonomis sehingga hasilnya lebih baik dan dapat diterapkan secara operasional di lapangan.


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Tinjauan Teoritis

2.1.1 Rentabilitas Ekonomis

Untuk mengetahui kemajuan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan perusahaan tersebut. Adanya perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan tersebut dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam melakukan penilaian atau analisa terhadap perusahaan yang bersangkutan. Dalam menilai dan menganalisa posisi keuangan dan potensi ataupun kemajuan perusahaan, rentabilitas merupakan salah satu faktor yang dapat diketahui dan perlu untuk dipertimbangkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil suatu keputusan.

Rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba secara teratur. Rentabilitas sering digunakan untuk mengukur efesiensi modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi, oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan ukuran bahwa perusahaan tersebut rentable.

Untuk mendapatkan laba yang baik maka perusahaan harus meningkatkan efesiensi atas penggunaan modal yang dimiliki perusahaan, seperti yang dikemukakan oleh Riyanto (2001:29), yaitu “Rentabilitas adalah kemampuan


(23)

suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode waktu tertentu dan umumnya dirumuskan dengan L/M x 100%, dimana L adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu dan M adalah modal atau aktiva yang dihasilkan untuk menghasilkan laba tersebut”.

Sedangkan Rahardjo (2005:122) mengatakan bahwa “Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal yang tertanam didalamnya. Rentabilitas sering dikelompokkan dengan profitabilitas atau kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan”.

Modal yang dimiliki oleh perusahaan terdiri atas modal sendiri dan modal asing, sehubungan dengan adanya dua modal tersebut maka rentabilitas suatu perusahaan dapat dihitung dengan dua cara, yaitu :

1. Rentabilitas ekonomis menunjukkan persentase perbandingan antara laba operasi dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan. Yang dirumuskan sebagai berikut :

Laba Operasi

RE = X 100% Modal Asing + Modal Sendiri


(24)

Rentabilitas modal sendiri (return on equity) menunjukkan persentase perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik (laba setelah pajak) dengan modal sendiri. Yang dirumuskan sebagai berikut :

Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel rentabilitas ekonomis, maka perlu diketahui beberapa definisi rentabilitas ekonomis yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2006:118) bahwa “Rentabilitas ekonomis menunjukkan persentase perbandingan antara laba operasi (=EBIT) dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan (=Total Aktiva)”.

Rentabilitas ekonomis dipengaruhi beberapa faktor. Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya rentabilitas ekonomis :

1. Profit Margin yaitu perbandingan antara net operating income (laba operasi) dengan net sales (penjualan bersih) yang dinyatakan dalam persentase. Dimana semakin tinggi profit margin maka semakin tinggi rentabilitas ekonomis.

2. Turn Over of Operating Asset (tingkat perputaran aktiva usaha), yaitu kecepatan berputarnya operating asset (aktiva usaha) dalam suatu periode

Laba Bersih

RMS = X 100% Modal Sendiri


(25)

tertentu, yang diperoleh dengan membandingkan penjualan dengan total aktiva. Dimana semakin tinggi perputaran aktiva maka semakin tinggi rentabilitas ekonomis.

Berdasarkan pendapat para ahli yang telah diuraikan maka rentabilitas ekonomis dapat diformalisasikan sebagai berikut :

2.1.2 Inventory Turnover

Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang industri dan perdagangan tentunya memiliki persediaan. Persediaan merupakan komponen terpenting dalam perusahaan. Sebelum mengetahui defenisi perputaran persediaan, maka sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu segala sesuatu yang berhubungan dengan persediaan.

Persediaan mewakili barang-barang yang tersedia untuk dijual pada perusahaan dagang, sedangkan dalam perusahaan manufaktur persediaan mewakili barang yang diproduksi atau ditempatkan untuk produksi. Persediaan didefenisikan secara berbeda oleh beberapa ahli. Oleh karena itu, perlu kiranya memperhatikan beberapa defenisi yang dikemukakan oleh para ahli sehingga memberikan defenisi yang jelas tentang persediaan. Berikut ini adalah beberapa defenisi persediaan yang dikemukakan oleh beberapa para ahli :

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004:14.2) “ Persediaan adalah aktiva :       Laba Sebelum Bunga dan Pajak

RE = x 100% Total Aktiva


(26)

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan

c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa”.

Warren Reeve Fess (2006:452) mengatakan bahwa “ Persediaan (inventory) digunakan untuk mengindikasikan barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan, dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu”.

Skousen dan Stice (2006:571) mengatakan bahwa :

Persediaan (atau persediaan barang dagangan) ditujukan untuk barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam kasus perusahaan manufaktur, maka kata ini ditujukan untuk barang dalam proses produksi atau yang ditempatkan dalam kegiatan produksi. Kata Bahan Baku (raw material), Barang Dalam Proses (Work in Proces). Dan Barang Jadi (Finished Goods) untuk dijual ditujukan untuk persediaan di perusahaan manufaktur.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat dinyatakan bahwa persediaan itu meliputi persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadi maupun barang dagang. Dalam perusahaan industri persediaan berupa persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi sedangkan dalam perusahaan dagang persediaan hanya berupa barang dagang.

Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai perputaran persediaan, beberapa ahli telah mengemukakan pendapatnya tentang perputaran persediaan, diantaranya


(27)

Menurut Djarwanto (2001 : 135) mengatakan bahwa “Perputaran persediaan (inventory turnover) menunjukkan beberapa kali persediaan barang dijual dan diadakan kembali selama satu periode akuntansi”.

Menurut Sudjaja (2002:112) mengatakan bahwa “Perputaran persediaan mengukur aktifitas atau likuiditas dari persediaan perusahaan”.

Menurut Assauri (2004:203) mendefenisikan bahwa “Perputaran persediaan (inventory turnover) merupakan angka yang menunjukkan kecepatan penggantian persediaan dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun”.

Menurut Sugiyarso dan Winarni (2006:39) bahwa “Rasio perputaran persediaan mengukur berapa kali persediaan perusahaan telah dijual selama periode tertentu”.

Jika tidak diketahui data harga pokok penjualan maka perputaran persediaan dapat dihitung dari penjualan bersih. Dari beberapa defenisi yang telah diuraikan oleh para ahli, maka perputaran persediaan dapat dirumuskan sebagai berikut :

      Persediaan Awal + Persediaan Akhir Rata – rata Persediaan =

2

Harga Pokok Penjualan Perputaran Persediaan =


(28)

Inventory turnover atau tingkat perputaran persediaan mengukur kemampuan perusahaan dalam memutarkan barang yang dikeluarkannya. Semakin cepat perputaran persediaan maka akan semakin efesien penggunaan persediaan dalam suatu perusahaan.

2.1.3 Current Ratio

Didalam perusahaan industri atau komersial dan perusahaan penghasil jasa didalamnya bisa dipertimbangkan sebagai current ratio yang memuaskan. Angka dari current ratio ini hanya merupakan titik tolak untuk analisa lebih lanjut. Ada banyak faktor yang mempengaruhi ukuran current ratio. Perlu dianalisa lebih lanjut misalnya apakah surat-surat berharga yang dimiliki dapat segera diuangkan, bagaimana tingkat pengumpulan piutang, bagaimana tingkat perputaran persediaan.

Current ratio yang tinggi mungkin menunjukkan adanya uang kas yang berlebihan dibandingkan dengan tingkat kebutuhan atau adanya unsur aktiva lancar yang rendah likuiditasnya yang berlebih-lebihan. Current ratio yang tinggi tersebut memang baik dari sudut pandang kreditur, tetapi dari sudut pandang pemegang saham kurang menguntungkan karena aktiva lancar tidak didayagunakan dengan efektif.

Pengertian current ratio oleh beberapa para ahli, diantaranya :

Menurut Djarwanto (2001:129) bahwa “ current ratio merupakan ratio yang umum digunakan dalam analisa laporan keuangan yang memberikan ukuran kasar


(29)

tentang tingkat likuiditas perusahaan yang diperoleh dengan jalan membagi aktiva lancar (current asset) dengan hutang jangka pendek (current liabilities)”.

Menurut Amin Widjaja Tunggal (2000:154) bahwa “current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar”.

Menurut Lyn M.Fraser (2008:223) bahwa “current ratio merupakan ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan hutang ketika jatuh tempo”.

Dari beberapa defenisi yang telah diuraikan oleh para ahli, maka rasio lancar (current ratio) dapat dirumuskan sebagai berikut :

Current ratio merupakan salah satu rasio likuiditas, yaitu rasio yang bertujuan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi current ratio suatu perusahaan berarti semakin kecil rasio kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan rentabilitas ekonomisnya pun semakin tinggi.

2.1.4 Total Asset Turnover

Total asset turnover disebut juga dengan rasio aktivitas. Menurut Horne (2005) rasio aktivitas (activity ratio) “adalah rasio yang mengukur beberapa efektif perusahaan aktivanya”. Jika sebuah perusahaan memiliki terlalu banyak

Aktiva Lancar Current Ratio =


(30)

aktiva, maka biaya modalnya akan menjadi terlalu tinggi, sehingga keuntungannya akan tertekan. Dilain pihak, jika aktiva terlalu rendah penjualan yang menguntungkan juga akan hilang.

Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besar kelebihan dana yang tertanam pada aktiva tersebut. Kelebihan dana tersebut lebih baik ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif. Sebaliknya semakin tinggi tingkat aktivitas semakin baiklah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Menurut Brigham (2006), perputaran total aktiva secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

Total asset turnover merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan dengan jumlah yang diperoleh selama periode tertentu dari perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini maka semakin baik bagi perusahaan karena aktiva dapat lebih cepat berputar dan memperoleh laba sehingga rentabilitas pun bertambah.

Penjualan

TATO = Total Aktiva


(31)

2.1.5 Ringkasan Teori dari Jurnal

“The Impact of Financial Leverage to Profitability Study of

Non-Financial Companies Listed in Indonesia Stock Exchange.”

Utang adalah salah satu alat yang digunakan oleh banyak perusahaan untuk meningkatkan modal mereka dalam rangka untuk meningkatkan keuntungan. Namun, efektivitas utang untuk meningkatkan profitabilitas bervariasi antara perusahaan. Penggunaan yang tepat dari utang dapat meningkatkan return on equity ratio (ROE). Ini berarti bahwa manajemen perusahaan dapat menggunakan utang untuk meningkatkan keuntungan . Hal ini juga dapat menunjukkan kemampuan manajemen perusahaan untuk memaksimalkan operasi aktiva dalam menghasilkan laba. Namun, profitabilitas mungkin tidak hanya akan terpengaruh oleh utang.

Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi profitabilitas perusahaan diantaranya:

 Faktor internal

Dimana faktor internal ini merupakan cerminan dari keputusan operasi dan ukuran perusahaan.

 Faktor eksternal

Dimana faktor eksternal ini merupakan cerminan dari jenis industry bahwa perusahaan telah menjalankan aktivitas usahanya.


(32)

Profitabilitas dapat dipengaruhi oleh keputusan operasi ketika aset digunakan secara efektif untuk meningkatkan keuntungan. Namun, untuk meningkatkan aset untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan, perusahaan mungkin menggunakan leverage. Jenis leverage yang digunakan perusahaan adalah utang. Ketika utang digunakan untuk memperluas perusahaan dengan menambahkan aset lebih operasional, maka dapat menghasilkan arus kas lebih yang diharapkan dapat meningkatkan nilai dari rasio return on equity (ROE).

Ringkasan teori dari journal “EFFECT OF FINANCIAL MANAGEMENT PRACTICES AND CHARACTERISTICS ON PROFITABILITY: A STUDY ON BUSINESS ENTERPRISES IN JIMMA TOWN, ETHIOPIA”.

Kurangnya bukti empiris dari ekonomi kurang berkembang dan kurangnya pemeriksaan pengaruh praktek manajemen keuangan dan karakteristik keuangan terhadap profitabilitas kesenjangan besar dalam pengetahuan tentang manajemen keuangan . Oleh karena itu, sulit untuk meyakinkan praktisi bisnis dari perlunya perubahan dalam praktek sampai bukti efek dari praktek manajemen keuangan dan karakteristik terhadap profitabilitas yang disediakan dan hubungan antara dua variabel terbukti. Ada tiga bidang utama dari praktek manajemen keuangan antara lain:

 Akuntansi Keuangan Pelaporan dan Analisis : ini termasuk sifat dan tujuan catatan keuangan, pembukuan, akuntansi biaya dan penggunaan komputer dalam catatan keuangan menjaga, sifat, frekuensi dan tujuan pelaporan keuangan, audit analisis dan interpretasi kinerja keuangan.


(33)

 Penganggaran modal ( aset tetap ) Manajemen : Tidak seperti keputusan modal kerja, keputusan penganggaran modal melakukan dana untuk proyek-proyek modal jangka panjang atau aktiva tetap yang berdampak pada posisi strategis perusahaan.

 Perencanaan dan Pengendalian Keuangan ( Manajemen Akuntansi ) : ini termasuk tujuan dan target keuangan , analisis biaya - volume-laba , harga, penganggaran keuangan jangka pendek dan kontrol , dan pengelolaan pusat tanggung jawab.

Pengaruh Praktek Manajemen Keuangan di Profitabilitas

Pengaruh praktek manajemen keuangan terhadap profitabilitas ditemukan menjadi positif. Dimana bahwa pengelolaan keuangan membantu untuk meningkatkan posisi profitabilitas organisasi bisnis dengan bantuan perangkat kontrol keuangan yang kuat seperti kontrol anggaran, analisis rasio dan analisis CVP. Dalam studinya pada usaha kecil di Vietnam, menemukan bahwa efisiensi dalam praktek manajemen keuangan seperti sistem informasi akuntansi, pelaporan keuangan dan analisis, manajemen modal kerja, manajemen aset tetap dan perencanaan keuangan dan kinerja yang baik dalam karakteristik keuangan seperti kegiatan likuiditas dan bisnis memiliki dampak positif pada profitabilitas.

Pengaruh Efisiensi Akuntansi , Pelaporan dan Analisis Praktek

Studi ini menemukan bahwa , penggunaan sistem informasi akuntansi membantu pemilik atau manajer untuk merancang dan menerapkan rencana strategis yang akan memungkinkan bisnis mereka menguntungkan dalam jangka panjang. Dimana bahwa efisiensi dalam sistem informasi akuntansi dan pelaporan


(34)

keuangan dan analisis profitabilitas ditingkatkan . Efisiensi organisasi bisnis dalam hal ini didekati oleh waktu dan rekaman akurat dan meringkas transaksi bisnis , frekuensi penyusunan laporan keuangan dan analisis keuangan , tingkat komputerisasi sistem informasi akuntansi.

Pengaruh Penganggaran Modal ( manajemen Aktiva Tetap ) di Profitabilitas

Keputusan penganggaran modal sangat penting untuk keberhasilan setiap perusahaan. Dimana bahwa keputusan penganggaran modal sering melibatkan pengeluaran modal signifikan untuk pembelian aktiva tetap. . Selain itu , akuisisi aset ini sering datang dengan kewajiban finansial tahan lama dan berulang . Selanjutnya , penggunaan yang efisien dan pengendalian dan pengelolaan aset tetap yang diperoleh juga sama pentingnya . Proses akuisisi yang tepat , catatan tetap yang tepat , secara berkala mengevaluasi efisiensi dari aset tetap , perbaikan dan pemeliharaan rutin dan pembuangan aktiva tetap akan meningkatkan kinerja perusahaan.

Pengaruh Perencanaan Keuangan di Profitabilitas

Perusahaan biasanya menyiapkan berbagai macam rencana dan anggaran . Beberapa di antaranya termasuk rencana penjualan , rencana produksi , rencana biaya dan anggaran biaya dan laporan laba rugi dianggarkan dan neraca . Anggaran ini sangat penting untuk mengantisipasi masa depan di muka. Hal ini pada gilirannya akan membantu untuk meminimalkan risiko dan karena tradeoff antara risiko dan return , profitabilitas meningkat . Oleh karena itu , menyiapkan rencana keuangan rinci atau anggaran akan memiliki efek positif pada profitabilitas perusahaan.


(35)

Pengaruh Karakteristik Keuangan di Profitabilitas

Likuiditas diukur dengan current ratio , leverage diukur dengan rasio hutang dan kegiatan usaha diukur dengan rasio total asset turnover adalah karakteristik keuangan tiga independen yang digunakan dalam penelitian ini. Likuiditas diukur dengan menggunakan rasio lancar mengacu pada proporsi relatif dari aktiva lancar seperti kas , piutang dan persediaan dibandingkan dengan kewajiban lancar . Semakin besar proporsi relatif dari aset likuid , kurang risiko kehabisan uang tunai dan profitabilitas menurun, karena ini aset likuid menjadi menganggur dan tidak mendapatkan penghasilan apapun. Di sisi lain, ketika likuiditas perusahaan rendah, resikonya sangat tinggi dan profitabilitas akan meningkat karena tradeoff antara risiko dan profitabilitas.

Disini menunjukkan bahwa faktor manajemen keuangan adalah alat yang baik untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Temuan ini mengarah pada kesimpulan bahwa efisiensi praktek manajemen keuangan dan karakteristik dapat membawa keuntungan sekitar lebih tinggi. Oleh karena itu, organisasi bisnis dapat meningkatkan keuntungan dengan meningkatkan efisiensi praktek manajemen keuangan dan karakteristik.


(36)

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah tinjauan terdahulu yang diuraikan sebagai berikut:

 Ratna Puspitasari (2007) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh ratio likuiditas, rasio aktivitas dan rasio leverage terhadap rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri pada perusahaan makanan dan minuman yang go public di BEJ”. Penelitian ini menggunakan rasio likuiditas (current ratio), rasio aktivitas (TATO), rasio leverage (total debt to equity ratio dan debt ratio) sebagai variabel independennya sedangkan rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri sebagai varibel dependennya. Hasil penelitian ini menunjukkan menunjukkan bahwa rasio likuiditas (current ratio) dan Rasio aktivitas (TATO) berpengaruh positif signifikan terhadap rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri sedangkan, Rasio leverage (total debt to equity ratio dan debt ratio berpengaruh negative signifikan terhadap rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri.

 Ratna Dwi Imawati (2011) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover, dan Debt to Asset Ratio terhadap Rentabilitas Ekonomi koperasi wanita di Kota Malang”. Penelitian ini menggunakan CR, TATO dan Debt to Asset Ratio sebagai variabel independennya sedangkan ROE sebagai variabel dependennya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CR dan TATO berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi (ROE), sedangkan Debt to Asset Ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap rentabilitas ekonomi (ROE).


(37)

 Hernawati (2007) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh CR, TATO, Debt to total asset terhadap profitabilitas pada perusahaan barang konsumsi go public di BEJ pada tahun 2002-2003”. Pnenelitian ini menggunakan CR, TATO, dan Debt to total asset sebagai variabel independennya sedangkan ROE sebagai variabel dependenya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CR, TATO dan Debt to total asset berpengaruh secara simultan terhadap ROE sedangkan, Secara parsial hanya variabel current ratio yang berpengaruh terhadap ROE.

 Aminatuzzahra (2010) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh CR, Debt to Equity Ratio, TATO Terhadap ROE pada Perusahaan Manufaktur Go-Public di BEI Periode 2005-2009”. Penelitian ini menggunakan CR, Debt to Equity Ratio, dan TATO sebagai variabel independennya sedangkan ROE sebagai variabel dependennya. Hasil penelitian menyatakan bahwa data CR, DER, TATO secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap ROE perusahaan manufaktur di BEI periode 2005-2009, sementara secara simultan CR, DER, TATO terbukti signifikan berpengaruh terhadap ROE perusahaan manufaktur di BEI.  R.M Riadi (2006) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio

Aktivitas terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Perusahaan Plastics and Glass Product yang Go Public di Bursa Efek Jakarta Selama Tahun 2002-2005”. Penelitian ini menggunakan rasio aktivitas (perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, dan perputaran total aktiva sebagai variabel independennya sedangkan rentabilitas ekonomi (ROE) sebagai variabel


(38)

dependennya. Hasil penelitian menyatakan bahwa data perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap Rentabilitas Ekonomi pada perusahaan plastic and glass product yang go public di BEJ dan sedangkan secara parsial data perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap dan perputaran total aktiva berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas Ekonomi.

Tabel 2.1

Tinjauan Peneleitian Terdahulu

NO PENELITI JUDUL HASIL PENELITIAN

1. Ratna Puspitasari (2007)

Pengaruh ratio likuiditas, rasio aktivitas

dan rasio leverage terhadap rentabilitas

ekonomi dan rentabilitas modal sendiri pada perusahaan makanan dan minuman yang go public di BEJ

Hasil analisis data menunjukkan bahwa rasio likuiditas (current ratio) dan Rasio aktivitas (TATO) berpengaruh positif signifikan terhadap rentabilitas ekonomi dan

rentabilitas modal sendiri. Sedangkan, Rasio leverage (total debt to equity ratio dan debt ratio berpengaruh negative signifikan terhadap rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri.

2. Ratna Dwi

Imawati (2011)

Pengaruh current ratio, total asset turnover, dan debt to asset ratio terhadap rentabilitas ekonomi koperasi wanita dikota malang tahun 2010

Curent ratio cenderung dalam klasifikasi tidak efektif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis.

TATO cenderung dalam klasifikasi tidak ideal tetapi berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis.

Debt to asset ratio berpengaruh negative signifikan terhadap


(39)

rentabilitas ekonomis. 3. Hernawati

(2007)    

Pengaruh CR, TATO, Debt to total asset terhadap profitabilitas pada perusahaan barang konsumsi go public di BEJ pada tahun 2002-2003

       

Secara simultan CR, TATO dan Debt to total asset berpengaruh terhadap ROE. Sedangkan, Secara parsial hanya variabel current ratio yang berpengaruh terhadap ROE.

4. Aminatuzzahra (2010)

Pengaruh CR, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover terhadap ROE pada perusahaan Manufaktur Go-Public di BEI Periode 2005-2009.

Secara parsial CR, DER,

TATO berpengaruh signifikan positif terhadap

ROE sedangkan secara simultan CR, DER, TATO juga berpengaruh signifikan terhadap ROE.

5. R.M Riadi (2006)

Pengaruh Rasio Aktivitas (perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva) tterhadap Rentabilitas Ekonomis Plastic ang Glass Product yang Go Public di Bursa Efek Jakarta Selama Tahun 2002-2005.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio

aktivitas secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap ROE sedangkan,

Secara parsial rasio aktivitas berpengaruh signifikan terhadap ROE.


(40)

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :

H1

H2

H3

Ha

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Keterangan :

X : Variabel Bebas, yaitu inventory turnover, current ratio, total asset turnover.

Y : Variabel Terikat, yaitu Rentabilitas Ekonomis.

: Arah Hubungan

Berdasarkan kerangka konseptual, dapat diketahui bahwa variabel independen dalam penelitian ini adalah Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) sedangkan variabel dependennya adalah rentabilitas ekonomis yaitu Return On Equity (ROE).

Inventory Turnover ((X1) Current Ratio (X2) Total Asset Turnover (X3)

Rentabilitas

Ekonomis


(41)

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya, Kasmir (2008: 172). Rasio ini terbagi atas receivable turnover, days of receivable, inventory turnover, days of inventory, total asset turnover, dan sebainya. Namun dalam penelitian ini variable independen yang digunakan adalah rasio perputaran persediaan (inventory turnover) dan rasio perputaran total aktiva (total asset turnover). Rasio perputaran persediaan (inventory turnover) adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memutarkan barang dagangannya. Rasio perputaran persediaan ini dapat dihitung dari rasio antara harga pokok penjualan terhadap persediaan rata-rata. Perputaran persediaan merupakan salah satu ukuran efesiensi perusahaan dalam penggunaan aktiva terutama aktiva lancar. Semakin cepat perputaran persediaan maka akan semakin efesien penggunaan persediaan dalam suatu perusahaan. Maka dapat ditarik hipotesis inventory turnover (IT) mempunyai pengaruh persial terhadap Return On Equity (ROE). Sedangkan Rasio perputaran total aktiva (Total Asset Turnover) merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan dengan jumlah yang diperoleh selama periode tertentu. Rasio ini merupakan ukuran seberapa jauh aktiva yang telah dipergunakan dalam kegiatan atau menunjukkan berapa kali aktiva berputar dalam periode tertentu. Total asset turnover dipengaruhi oleh besar kecilnya pejualan dan total aktiva, baik lancar maupun aktiva tetap. Karena itu, TATO dapat diperbesar dengan menambah aktiva pada satu sisi dan pada sisi lain diusahakan agar penjualan dapat meningkat relatif lebih besar dari peningkatan aktiva. Dengan demikian


(42)

dapat ditarik hipotesis bahwa total asset turnover mempunyai pengaruh persial terhadap Return OnEquity (ROE).

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek, Kasmir (2008:133). Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan adalah carrent ratio, quick ratio atau acid test ratio, cash ratio, dan sebagainya. Namun dalam penelitian ini variable independen yang digunakan adalah rasio lancar (carrent ratio), yang mana rasio lancar (current ratio) merupakan salah satu rasio likuiditas, yaitu rasio yang bertujuan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi current ratio suatu perusahaan berarti semakin kecil resiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Akibatnya resiko yang akan ditanggung pemegang saham akan semakin kecil. Maka dapat ditarik hipotesis Current Ratio mempunyai pengaruh persial terhadap Return On Equity (ROE).

Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan, Kasmir (2008:196). Jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah profit margin, laba per lembar saham, return on invesment dan return on equity. Variabel dependen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah rasio ROE. Return on equity adalah rasio yang mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

Rasio Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) dan ROE memiliki hubungan yang tidak bisa diabaikan, dimana rasio


(43)

tersebut memiliki hubungan yang saling mempengaruhi satu dan lainnya, hal itu dikarenakan perusahaan memerlukan peningkatan profitabilitas agar dapat bertahan hidup jangka panjang dan nantinya berpengaruh pada nilai perusahaannya. Di antaranya tentang besar kecilnya nilai yang dikeluarkan perusahaan untuk kebutuhan sosial dan lingkungan perusahaan, penggunaan aktiva dan kewajiban (utang) dalam InventoryTurnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO).

2.4Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisis. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ha, yaitu ada pengaruh signifikan antara inventory turnover, current rasio, total asset turnover terhadap rentabilitas ekonomis.

Berdasarkan kajian masalah, tinjauan teoritis dan penelitian terdahulu maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H1 : Inventory Turnover (IT) berpengaruh persial terhadap Return On Equity (ROE)

H2 : Current Ratio (CR) berpengaruh persial terhadap Return On Equity (ROE)

H3 : Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh persial terhadap Return On Equity (ROE).


(44)

H4 : Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh simultan terhadap Return On Equity (ROE).


(45)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis kausal atau hubungan sebab akibat. Jenis penelitian kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar,2003:30).

3.2Batasan Operasional

Agar tujuan penelitian ini dapat tercapai maka peneliti membuat batasan penelitian. Adapun yang menjadi batasan dalam operasional ini adalah sebagai berikut :

1. Objek penelitian ini adalah industri manufaktur real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012 dan melaporkan laporan keuangan selama periode tersebut.

2. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

3.3Definisi Operasional

3.3.1 Variabel Independen (Variabel Bebas) (X)

Adapun yang dijadikan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

a. Inventory Turnover

Perputaran persediaan merupakan rasio antara harga pokok penjualan terhadap rata-rata persediaan. Perputaran persediaan merupakan rasio


(46)

antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Rata-rata persediaan dihitung dengan cara menjumlahkan persediaan awal dan persediaan akhir kemudian dibagi dua.

b. Current Ratio

Rasio lancar biasanya dipergunakan sebagai alat untuk mengukur keadaan likuiditas suatu perusahaan, dan juga merupakan petunjuk untuk

dapat mengetahui dan menduga sampai di manakah kiranya kita, apabila memberikan kredit berjangka pendek kepada seorang nasabah, dapat merasa aman atau tidak. Atau dengan kata lain current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya melalui jumlah aktiva lancarnya.

c. Total Asset Turnover

Rasio perputaran aktiva tetap dan perputaran total aktiva adalah dua pendekatan untuk menilai efektifitas manajemen untuk menghasilkan penjualan dari investasi aktiva. Perputaran aktiva tetap hanya mempertimbangkan investasi dalam property, bangunan dan peralatan perusahaan dan sangat penting bagi suatu perusahaan yang intensifitasnya kepada modal seperti manufaktur dengan investasi berat dalam aktiva berjangka panjang. Rasio yang rendah merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya.


(47)

3.3.2 Variabel Dependen (Variabel Terikat) (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Rentabilitas Ekonomis (ROE) yang menunjukkan persentase perbandingan antara jumlah laba operasi (=EBIT) dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan (=Total Aktiva).

Tabel 3.1

Variabel dan Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala

Ukur

Return On Equity (Y)

Rasio antara laba bersih terhadap ekuitas pemegang saham.

Laba Bersih

ROE = x 100%

Ekuitas

Rasio

Inventory Turnover (X1)

Perbandingan antara harga pokok penjualan dengan ratta-rata persediaan.

Harga Pokok Penjualan IT = Rata-rata persediaan Rasio Current Ratio (X2)

Perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Current Asset CR = Current Liability Rasio Total Asset Turnover (X3) Perbandingan antara penjualan dengan total aktiva.

Penjualan TATO =

Total Aktiva

Rasio

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2006:72) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Berdasarkan data yang diperoleh


(48)

dari Indonesian Capital Marcet Directory (ICMD), jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012 adalah 18 perusahaan.

Menurut Sugiyono (2005:56) “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut “. Jadi sampel merupakan

sebagian dari populasi untuk mewakili karakteristik populasi yang diambil untuk keperluan penelitian.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sample (sampel bertujuan) yang termasuk dalam non probability sampling. Menurut Sugiyono (2005:78) “ sampling purposive adalah teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu”. Jadi sampel yang diambil bukan berdasarkan random, melainkan dengan tujuan tertentu.

Adapun kriteria sampel yang digunakan, antara lain :

a. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur real estate dan property dan terdafatar di BEI pada tahun 2010-2012.

b. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki laba usaha positif pada tahun 2010-2012.

c. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang telah diaudit pada tahun 2010-2012.


(49)

Berdasarkan kriteria tersebut, maka perusahaan yang memiliki sampel dalam penelitian ini berjumlah 18 perusahaan dengan 3 tahun pengamatan. Adapun daftar sampel penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Daftar Perusahaan Manufaktur Real Estate dan Property yang Menjadi Sampel

NO. Nama Perusahaan Kode

KriteriaPenentuan

Sampel Sampel

1 2 3

1. PT Agung Podamoro LandTbk APLN    Sampel 1

2. PT Alam Sutera Reality Tbk ASRI    Sampel 2

3. PT Bekasi Asri Pemula Tbk BAPA    Sampel 3

4. PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP    Sample 4

5. PT Bhuawanatala Indah Permai Tbk BIPP  X

6. PT Bukit Darmo Property Tbk BKDP  X X

7. PT Sentul City Tbk BKSL    Sampel 5

8. PT Bumi Serpong Damai Tbk BSDE   X

9. PT Cowell Development Tbk COWL   X

10. PT Ciputra Development Tbk CTRP    Sampel 6

11. PT Ciputra Surya Tbk CTRS    Sampel 7

12. PT Duta Angganda Realty Tbk DART    Sampel 8

13. PT Intiland Development Tbk DILD   X

14. PT Duta Pertiwi Tbk DUTI    Sampel 9

15. PT Bakrieland Development Tbk ELTY   X

16. PT Megapolitan Development Tbk EMDE  X X

17. PT Pokuwon Jati Tbk PWON    Sampel 10

18. PT Goa Makassar Tourism Dev. Tbk GMTD    Sampel 11

19. PT Perdana Gapuora PrimaTbk GPRA    Sampel 12

20. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA    Sampel 13

21. PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI    Sampel 14

22. PT Metro Supermarket Realty Tbk MTSM    Sampel 15

23. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA    Sampel 16

24. PT Lippo Karawaci Tbk LPKR    Sample 17


(50)

3.5Jenis Data

Berdasarkan sumber data dalam penelitian ini, data yang diperoleh termasuk jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya atau dapat dikatakan bahwa data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengutipan data atau keterangan yang berhubungan dengan obyek yang diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

Dalam penelitian ini data-data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu berupa data pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka, seperti laporan keuangan serta faktor-faktor fundamental perusahaan (inventory turnover, current ratio, total asset turnover) yang semuanya bersumber dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD).

3.6Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan studi dokumentasi yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data sekunder berupa catatan-catatan, laporan keuangan, maupun informasi lainnya yang terkait dengan lingkup penelitian ini. Data penelitian ini diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD).

3.7Metode Analisis Data

Analis regresi digunakan untuk menguji pengaruh faktor-faktor fundamental, yaitu inventory turnover, current ratio, total asset turnover terhadap rentabilitas


(51)

ekonomis (ROE) dengan menggunakan regresi linear berganda dengan tingkat signifikan 5%. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah :

Dimana :

Y : Return on Equity (ROE)

a : Konstanta

X1 : Inventory Turnover

X2 : Current Ratio

X3 : Total Asset Turnover

b1,2,3 : besaran koefisien regresi dari masing-masing variabel

e : error

Besarnya konstanta dalam a, dan besarnya koefisien regresi masing-masing variabel independen yang ditunjukkan X1, X2 dan X3. Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya.


(52)

3.8 Uji Asumsi Klasik

Untuk menghasilkan suatu model yang baik, maka analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Kenapa uji asumsi klasik ini yang dipilih, karena pengujian tersebut dilakukan untuk menghindari atau mengurangi bias atau hasil penelitian yang diperoleh dan uji asumsi klasik ini merupakan prasyarat analisis regresi berganda. Yang mana pengujian asumsi klasik tersebut meliputi : uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi.

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005:1100).

Pengujian normalitas dilakukan dengan uji non-parametrik Kolmogorov-Smirnov, dimana data yang berdistribusi normal akan memiliki nilai yang lebih besar dari 0.5 selain itu uji normalitas juga dilihat melalui grafik histogram dan grafik normal plot.

3.8.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.


(53)

3.8.3Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2005:111) uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel pengganggu dari satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Suatu model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas

3.8.4 Uji Autokorelasi

Pada data time series sering ditemukan adanya masalah autokorelasi. Menurut Ghozali (2005:95) uji autokorelasi menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

3.9Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi berganda karena subvariabel dalam penelitian ini lebih dari satu. Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan apakah variabel independen yaitu inventory turnover, current ratio, total asset turnover berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu rentabilitas ekonomis (ROE).

3.9.1 Adjusted R2

Pengujian Adjusted R2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Adjusted R2 berkisar antara nol sampai dengan 1 (0 ≤ Adjusted R2 ≥ 1).


(54)

Hal ini berarti bila Adjusted R2 = 0 menunjukkan tidak ada berpengaruh antara variabel independen dan variabel dependen, bila Adjusted R2 semakin besar mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila Adjusted R2 semakin kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Sedabgkan nilai koefesien determinasi (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen adalah terbatas. Perhitungan koefesien deeterminasi ini diformulasikan sebagai berikut :

Keterangan :

R2 = Koefesien Determinasi

ESS = Explained Sum of Squared

TSS = Total Sum of Squared

3.9.2 Uji – F

Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai Fhitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

ESS R2=


(55)

Dimana :

N : Jumlah Sampel

K : Jumlah Variabel

Pengambilan kesimpulan sebagai berikut :

a. Bila Fhitung < Ftabel : maka variabel bebas secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Bila Fhitung > Ftabel : maka variabel bebas secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.9.3 Uji – t

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikan individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Tahap pengujian yang dilakukan :

1. Hipotesis dilakukan dengan formula nol secara statistik diuji dalam bentuk : a. Jika H0 : b1, b2, b3 > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial.

R2/(K-1) Fhitung =


(56)

b. Jika H0 : b1, b2, b3 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara

variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. 2. Derajat Keyakinan (level signifikan/α = 5%)

a. Apabila besarnya nilai sig t lebih besar dari tingkat α yang digunakan, maka hipotesis yang diajukan ditolak oleh data.

b. Apabila besarnya nilai sig t lebih kecil dari tingkat α yang digunakan, maka hipotesis yang diajukan didukung oleh data.


(57)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur

Dalam penelitian ini yang dijadikan obyek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan tahun 2010-2012. Alasan objek dari penelitian pada perusahaan manufaktur karena perusahaan tersebut hampir tidak terpengaruh oleh fluktuasi perekonomian. Perusahaan tersebut akan tetap eksis dan bertahan, disebabkan oleh produk yang dihasilkannya. Permintaan akan produk yang dihasilkan perusahaan manufaktur akan tetap stabil walaupun ada suatu penurunan tersebut tidak berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan dalam menghasilkan laba yang optimal.

Prosedur pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Dalam laporan keuangan tersedia untuk seluruh waktu pengamatan yang terdiri dari 3 tahun yaitu tahun 2010, 2011, 2012.

2. Kejelasan dan kelengkapan data dari tahun ke tahun.

3. Perusahaan yang termasuk dalam industri real estate & property dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan kriteria di atas perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini untuk setiap tahunnya berada pada perusahaan yang sama, hal ini terjadi karena kriteria semua perusahaan harus setiap tahun menghasilkan laba


(58)

yang positif atau tidak mengalami kerugian untuk setiap tahunnya. Berdasarkan kriteria diatas maka perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini sebanyak 18 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Berikut tabel nama dan kode perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dari penelitian ini :

Tabel 4.1

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur

No Kode Nama Perusahaan

1 APLN PT Agung Podamoro LandTbk 2 ASRI PT Alam Sutera Reality Tbk 3 BAPA PT Bekasi Asri Pemula Tbk 4 BCIP PT Bumi Citra Permai Tbk 5 BKSL PT Sentul City Tbk

6 CTRP PT Ciputra Development Tbk 7 CTRS PT Ciputra Surya Tbk

8 DART PT Duta Angganda Realty Tbk 9 DUTI PT Duta Pertiwi Tbk

10 PWON PT Pokuwon Jati Tbk

11 GMTD PT Goa Makassar Tourism DevelopmentTbk 12 GPRA PT Perdana Gapuora PrimaTbk

13 KIJA PT Kawasan Industri Jababeka Tbk 14 MAMI PT Mas Murni Indonesia Tbk 15 MTSM PT Metro Supermarket Realty Tbk 16 PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk 17 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk


(59)

Periode penelitian dimulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 sehingga data penelitian keseluruhan 18 sampel perusahaan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai data variabel penilitian yang dianalisis dalam penelitian ini :

1. Data Inventory Turnover (IT) perusahaan sampel

Tabel 4.2

Daftar Inventory Turnover (IT) Perusahaan Sampel N

O. Nama Perusahaan Kode

Tahun 2010 2011 2012

1. PT Agung Podamoro LandTbk APLN 0.90 1.71 1.96

2. PT Alam Sutera Reality Tbk ASRI 0.34 0.60 0.25

3. PT Bekasi Asri Pemula Tbk BAPA 0.31 0.34 0.25

4. PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP 1.25 0.64 1.08

5. PT Sentul City Tbk BKSL 0.37 0.39 0.52

6. PT Ciputra Development Tbk CTRP 0.80 0.90 1.11

7. PT Ciputra Surya Tbk CTRS 0.58 0.74 0.91

8. PT Duta Angganda Realty Tbk DART 0.83 0.86 1.56

9. PT Duta Pertiwi Tbk DUTI 0.31 4.92 4.28

10. PT Pokuwon Jati Tbk PWON 1.50 1.96 2.43

11. PT Goa Makassar Tourism DevelopmentTbk GMTD 0.51 2.50 14.9 4 12. PT Perdana Gapuora PrimaTbk GPRA 0.26 0.44 0.42 13. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA 1.18 2.17 2.38 14. PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI 47.57 64.95 60.2

0 15. PT Metro Supermarket Realty Tbk MTSM 23 24 23 16. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA 61.15 9.24 4.85

17. PT Lippo Karawaci Tbk LPKR 0.48 0.56 0.67


(60)

Sumber Data: www.idx.com

Table 4.2 menunjukan bahwa pada tahun 2010 perusahaan yang mempunyai perputaran persediaan tertinggi adalah PT. Pembangunan Jaya Ancol Indonesia Tbk yang mempunyai rasio sebesar 61.15%, dan pada tahun 2011 adalah PT. Mas Murni Indonesia Tbk yang mempunyai rasio sebesar 64.95%, dan pada tahun 2012 adalah PT. Mas Murni Indonesia Tbk yang mempunyai rasio sebesar 60.20%, dan perusahaan yang mempunyai perputaran persediaan yang terendah pada tahun 2010 adalah PT. Perdana Gapuora PrimaTbk yang mempunyai rasio sebesar 0.26%, dan pada tahun 2011 adalah PT. Bekasi Asri Pemula Tbk yang mempunyai rasio sebesar 0.34%,dan pada tahun 2012 adalah PT. Alam Sutera Reality Tbk dan PT. Bekasi Asri Pemula Tbk yang sama-sama mempunyai rasio sebesar 0.25%.


(61)

2. Data Current Ratio (CR) perusahaan sampel

Tabel 4.3

Daftar Current Ratio (CR) Perusahaan Sampel

Sumber Data: www.idx.com

N

O. Nama Perusahaan Kode

Tahun

2010 2011 2012

1. PT Agung Podamoro LandTbk APLN 3.00 1.82 1.57

2. PT Alam Sutera Reality Tbk ASRI 0.98 0.98 1.23

3. PT Bekasi Asri Pemula Tbk BAPA 2.24 2.22 2.26

4. PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP 2.34 2.63 0.76

5. PT Sentul City Tbk BKSL 3.18 3.16 2.81

6. PT Ciputra Development Tbk CTRP 4.89 2.37 1.56

7. PT Ciputra Surya Tbk CTRS 1.99 1.67 1.26

8. PT Duta Angganda Realty Tbk DART 0.59 0.67 1.16

9. PT Duta Pertiwi Tbk DUTI 4.83 5.18 8.92

10. PT Pokuwon Jati Tbk PWON 1.15 1.38 1.34

11. PT Goa Makassar Tourism DevelopmentTbk GMTD 9.17 1.09 1.29 12. PT Perdana Gapuora PrimaTbk GPRA 2.12 2.85 2.76 13. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA 1.42 3.57 3.65 14. PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI 1.03 1.04 1.01 15. PT Metro Supermarket Realty Tbk MTSM 3.90 3.11 4.11 16. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA 2.00 1.36 1.57

17. PT Lippo Karawaci Tbk LPKR 4.20 6.04 5.60


(62)

Table 4.3menunjukan bahwa pada tahun 2010 perusahaan yang mempunyai rasio lancar tertinggi adalah PT. Ciputra Development Tbk yang mempunyai rasio sebesar 4.89%, dan pada tahun 2011 adalah PT. Lippo Karawaci Tbk yang mempunyai rasio sebesar 6.04%, dan pada tahun 2012 adalah PT. Duta Pertiwi Tbk yang mempunyai rasio sebesar 8.92%, dan perusahaan yang mempunyai rasio lacar terendah pada tahun 2010 adalah PT. Duta Angganda Realty Tbk yang mempunyai rasio sebesar 0.59%, dan pada tahun 2011 adalah PT. Duta Angganda Realty Tbk yang mempunyai rasio sebesar 0.67%, dan pada tahun 2012 adalah PT. Bumi Citra Permai Tbk yang mempunyai rasio sebesar 0.76%.


(63)

3. Data Total Asset Turnover (TATO) perusahaan sampel

Tabel 4.4

Daftar Total Asset Turnover (TATO) Perusahaan Sampel N

O. Nama Perusahaan Kode

Tahun

2010 2011 2012

1. PT Agung Podamoro LandTbk APLN 0.25 0.35 0.30

2. PT Alam Sutera Reality Tbk ASRI 0.17 0.23 0.22

3. PT Bekasi Asri Pemula Tbk BAPA 0.40 0.21 0.16

4. PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP 0.44 0.23 0.31

5. PT Sentul City Tbk BKSL 0.09 0.08 0.10

6. PT Ciputra Development Tbk CTRP 0.18 0.19 0.22

7. PT Ciputra Surya Tbk CTRS 0.23 0.23 0.24

8. PT Duta Angganda Realty Tbk DART 0.14 0.10 0.20

9. PT Duta Pertiwi Tbk DUTI 0.21 0.94 0.79

10. PT Pokuwon Jati Tbk PWON 0.31 0.07 0.10

11. PT Goa Makassar Tourism DevelopmentTbk GMTD 0.33 0.39 0.27 12. PT Perdana Gapuora PrimaTbk GPRA 0.19 0.31 0.27 13. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA 0.18 0.21 0.20 14. PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI 0.09 0.11 0.10 15. PT Metro Supermarket Realty Tbk MTSM 0.22 0.23 0.21 16. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA 0.59 0.54 0.41

17. PT Lippo Karawaci Tbk LPKR 0.04 0.23 0.25

18. PT Surya Semesta Inetrnusa Tbk SSAI 0.71 0.98 0.73 Sumber data: www.idx.com


(64)

Table 4.4 menunjukan bahwa pada tahun 2010 perusahaan yang mempunyai rasio perputaran total asset tertinggi adalah PT. Surya Semesta Inetrnusa Tbk yang mempunyai rasio sebesar 0.71%, dan tahun 2011 adalah PT. Surya Semesta Inetrnusa Tbk yang mempunyai rasio sebesar 0.98%, dan tahun 2012 adalah PT. Duta Pertiwi Tbk yang mempunyai rasio sebesar 0.79%, dan perusahaan yang mempunyai rasio perputaran total asset terendah pada tahun 2010 adalah PT. Lippo Karawaci Tbk yang mempunyai rasio sebesar 0.04%, dan tahun 2011 adalah PT. Pokuwon Jati Tbk yang mempunyai rasio sebesar 0.07%, dan tahun 2012 adalah PT. Sentul City Tbk, PT. Pokuwon Jati Tbk dan PT. Mas Murni Indonesia Tbk yang sama-sama mempunyai rasio sebesar 0.10%.


(65)

4. Data Return On Common Equity (ROE)perusahaan sampel.

Tabel 4.5

Daftar Return On Common Equity (ROE) Perusahaan Sampel (rupiah)

N

O. Nama Perusahaan Kode

Tahun

2010 2011 2012

1. PT Agung Podamoro LandTbk APLN 0.07 0.13 0.13

2. PT Alam Sutera Reality Tbk ASRI 0.13 0.22 0.26

3. PT Bekasi Asri Pemula Tbk BAPA 0.17 0.07 0.05

4. PT Bumi Citra Permai Tbk BCIP 0.12 0.01 0.05

5. PT Sentul City Tbk BKSL 0.03 0.03 0.05

6. PT Ciputra Development Tbk CTRP 0.10 0.05 0.06

7. PT Ciputra Surya Tbk CTRS 0.06 0.10 0.12

8. PT Duta Angganda Realty Tbk DART 0.10 0.06 0.15

9. PT Duta Pertiwi Tbk DUTI 0.09 0.03 0.06

10. PT Pokuwon Jati Tbk PWON 0.19 0.24 0.16

11. PT Goa Makassar Tourism DevelopmentTbk GMTD 0.21 0.28 0.27 12. PT Perdana Gapuora PrimaTbk GPRA 0.05 0.07 0.08 13. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA 0.04 0.09 0.10 14. PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI 0.19 0.27 0.40 15. PT Metro Supermarket Realty Tbk MTSM 0.03 0.05 0.06 16. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA 0.13 0.14 0.14

17. PT Lippo Karawaci Tbk LPKR 0.07 0.06 0.22

18. PT Surya Semesta Inetrnusa Tbk SSAI 0.14 0.22 0.44 Sumber data: www.idx.com


(66)

Table 4.5 menunjukkan bahwa pada tahun 2010 perusahaan yang mempunyai rasio pengembalian atas ekuitas tertinggi adalah PT. Goa Makassar Tourism Development Tbk yang mempunyai rasio sebesar 0.21%, dan pada tahun 2011 adalah PT. Goa Makassar Tourism Development Tbk yang mempunyai rasio sebesar 0.28%, dan pada tahun 2012 adalah PT. Surya Semesta Inetrnusa Tbk yang mempunyai rasio sesbesar 0.44%, dan perusahaan yang mempunyai rasio pengembalian atas ekuitas terendah pada tahun 2010 adalah PT. Sentul City Tbk yang mempunyai rasio sebesar 0.03%, dan tahun 2011 adalah PT. Bumi Citra Permai Tbk yang mempunyai rasio sebesar 0.01%, dan tahun 2012 adalah PT. Bekasi Asri Pemula Tbk dan PT. Bumi Citra Permai Tbk yang sama-sama mempunyai rasio sebesar 0.05%.

4.2 Deskriptif Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia www.bei.co.id. Data yang digunakan merupakan data laporan keuangan publikasi tahunan per 31 Desember dengan tahun pengamatan 2010-2012. Perusahaan Manufaktur real estate dan property yang dijadikan sampel berjumlah 18 perusahaan, dimana perusahaan-perusahaan tersebut telah memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Maka jumlah sampel secara keseluruhan yang diteliti sebanyak 54 selama 3 tahun.

Berdasarkan data sejak tahun 2010 sampai dengan 2012 yang meliputi data tertinggi (maximum), nilai terendah (minimum), dan nilai rata-rata (mean), dari variabel yang diteliti, baik itu variabel independen yang dalam hal ini adalah


(67)

Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) serta variabel dependen yaitu Rentabilitas Ekonomis (ROE) dapat dilihat dari table 4.6 dibawah ini :

Tabel 4.6

Perhitungan Nilai Maksimum, Minimum, Mean dan Standar Deviation

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation Variance

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic

Std.

Error Statistic Statistic Inventory Turnover 54 64.70 .25 64.95 7.3252 2.14143 15.73620 247.628

Current Ratio 54 8.58 .59 9.17 2.5420 .25267 1.85676 3.448

Total Asset Turnover 54 .94 .04 .98 .2867 .02854 .20969 .044

Return On Common Equity 54 .43 .01 .44 .1267 .01260 .09259 .009

Valid N (listwise) 54

Sumber: diolah dengan SPSS 17, 2013

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa baik variabel dependen dan independen memiliki nilai minimum, nilai maksimum dan nilai rata-rata yang positif karena baik variabel dependen yaitu inventory turnover, current ratio, total asset turnover dan variabel independen yaitu rentabilitas ekonomis (ROE) nilainya adalah positif. Berikut ini adalah perincian data deskriptif yang telah diolah :

1. Variabel Inventory Turnover (IT) menunjukkan nilai maksimum sebesar 64.95 dan nilai minimum sebesar 0.25 dari jumlah data yang digunakan


(68)

(N) sebanyak 54. Dari N = 54 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel ini sebesar 7.3252dengan standar deviasi sebesar 15.73620.

2. Variabel Current Ratio (CR) menunjukkan nilai maksimum sebesar 64.95 dan nilai minimum sebesar 0.25 dari jumlah data yang digunakan (N) sebanyak 54. Dari N = 54 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel ini sebesar 2.5420 dengan standar deviasi sebesar 1.85676.

3. Variabel Total Asset Turnover (TATO) menunjukkan nilai maksimum sebesar 0.98 dan nilai minimum sebesar 0.04 dari jumlah data yang digunakan (N) sebanyak 54. Dari N = 54 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel ini sebesar 0.2867 dengan standar deviasi sebesar 0.20969.

4. Variabel Return On Common Equity (ROE) menunjukkan nilai maksimum sebesar 0.44 dan nilai minimum sebesar 0.01 dari jumlah data yang digunakan (N) sebanyak 54. Dari N = 54 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel ini sebesar 0.1267 dengan standar deviasi sebesar 0.09259. 5. Observasi berjumlah 54.

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik

Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Apabila terjadi penyimpangan dalam pengujian asumsi klasik perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu. Pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :


(69)

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan ingin mengetahui apakah dalam hal model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji normalitas pada multivariate sebenarnya sangat kompleks, karena hanya dilakukan pada seluruh variabel secara bersama-sama.

Namun uji ini bisa juga dilakukan pada setiap variabel dengan logika bahwa jika secara individual masing-masing variabel memenuhi asumsi normalitas, maka secara bersama-sama variabel-variabel tersebut juga bias dianggap memenuhi asumsi normalitas. Cara yang digunakan peneliti adalah dengan cara analisis grafik dan statistik. Dalam analisis grafik, dilakukan dengan melihat grafik Histogram dan normal P – plot, sedangkan dalam analisis statistik dilakukan dengan alat uji Kolmogoro Smirnov. Berikut grafik Histogram dan normal P – plot.


(70)

Sumber: Dioleh dari SPSS 17, 2013


(71)

Grafik Histogram

Sumber: Diolah dengan SPSS 17, 2013

Gambar 4.2

Normal Probability Plot

Dengan melihat tampilan grafik histogram yang agak menceng ke kanan dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik diatas menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.


(1)

Variabel Independen 3

Df2

Df1

1 2 3 4 5 76 3.967 3.117 2.725 2.492 2.335

77 3.965 3.115 2.723 2.49 2.333

78 3.963 3.114 2.722 2.489 2.332 79 3.962 3.112 2.72 2.487 2.33 80 3.96 3.111 2.719 2.486 2.329 81 3.959 3.109 2.717 2.484 2.327 82 3.957 3.108 2.716 2.483 2.326 83 3.956 3.107 2.715 2.482 2.324

84 3.955 3.105 2.713 2.48 2.323

85 3.953 3.104 2.712 2.479 2.322 86 3.952 3.103 2.711 2.478 2.321 87 3.951 3.101 2.709 2.476 2.319

88 3.949 3.1 2.708 2.475 2.318

89 3.948 3.099 2.707 2.474 2.317 90 3.947 3.098 2.706 2.473 2.316


(2)

DAFTAR t – TABEL Tingkat Signifikansi 5%

Df

Signifikansi

0.025 0.05

1 6.314 12.706

2 2.92 4.303

3 2.353 3.182

4 2.132 2.776

5 2.015 2.571

6 1.943 2.447

7 1.895 2.365

8 1.86 2.306

9 1.833 2.262

10 1.812 2.228

11 1.796 2.201

12 1.782 2.179

13 1.771 2.16

14 1.761 2.145

15 1.753 2.131

16 1.746 2.12 17 1.74 2.11

18 1.734 2.101

19 1.729 2.093

20 1.725 2.086

21 1.725 2.08


(3)

DAFTAR t- TABEL Tingkat Signifikansi 5%

Df

Signifikansi

0.025 0.05

26 1.706 2.056

27 1.703 2.052

28 1.701 2.048

29 1.699 2.045

30 1.697 2.042

31 1.696 2.04

32 1.694 2.037

33 1.692 2.035

34 1.691 2.032

35 1.69 2.03

36 1.688 2.028

37 1.687 2.026

38 1.686 2.024

39 1.685 2.023

40 1.684 2.021

41 1.683 2.02

42 1.682 2.018

43 1.681 2.017

44 1.68 2.015


(4)

47 1.678 2.012

48 1.677 2.011

49 1.677 2.01

50 1.676 2.009

DAFTAR t – TABEL Tingkat Signifikansi 5%

Df

Signifikansi

0.025 0.05

51 1.675 2.008

52 1.675 2.007

53 1.674 2.006

54 1.674 2.005

55 1.673 2.004

56 1.673 2.003

57 1.672 2.002

58 1.672 2.002

59 1.671 2.001

60 1.671 2 61 1.67 2

62 1.67 1.999

63 1.669 1.998

64 1.669 1.998

65 1.669 1.997

66 1.668 1.997

67 1.668 1.996


(5)

72 1.666 1.993

73 1.666 1.993

74 1.666 1.993

75 1.665 1.992

DAFTAR t-TABEL Tingkat Signifikansi 5%

Df Signifikansi

0.025 0.05

76 1.665 1.992

77 1.665 1.991

78 1.665 1.991

79 1.664 1.99 80 1.664 1.99 81 1.664 1.99

82 1.664 1.989

83 1.663 1.989

84 1.663 1.989

85 1.663 1.988

86 1.663 1.988

87 1.663 1.988

88 1.662 1.987

89 1.662 1.987


(6)

DAFTAR TABEL DURBIN-WATSON Tingkat signifikansi 5%

N

K=1 K=2 K=3 dl Du Dl du dl Du

6 0.61 1.4 - - - -

10 0.879 1.32 0.697 1.641 0.525 2.016 15 1.077 1.361 0.946 1.534 0.814 1.75 20 1.201 1.411 1.1 1.537 0.998 1.676 25 1.288 1.454 1.206 1.55 1.123 1.654 30 1.352 1.489 1.284 1.567 1.214 1.65 35 1.402 1.519 1.343 1.584 1.283 1.653 40 1.442 1.544 1.391 1.6 1.338 1.659 45 1.475 1.566 1.43 1.615 1.383 1.666 50 1.503 1.585 1.462 1.628 1.421 1.674 55 1.528 1.601 1.49 1.641 1.452 1.681 60 1.549 1.616 1.514 1.652 1.48 1.689 65 1.567 1.629 1.536 1.662 1.503 1.696 70 1.583 1.641 1.554 1.672 1.525 1.703 75 1.598 1.652 1.571 1.68 1.543 1.709 80 1.611 1.662 1.586 1.688 1.56 1.715 85 1.624 1.671 1.6 1.696 1.575 1.721 90 1.635 1.679 1.612 1,703 1.589 1.726


Dokumen yang terkait

Pengaruh Inventory Turnover Ratio, Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio, Net Working Capital to Total Asset Ratio, dan Debt Ratio Terhadap Gross Profit Margin

5 89 108

Analysis of the effect of inflation rate, interest rate and exchange rate on stock return of consumer goods and property and real estate sector in Indonesia stock exchange (IDX) 2006-2010

0 6 116

The Effect of Current Ratio, Activity Ratio, Debt Ratio, and Inflation on Profitability Ratio in the Real Estate Company in Indonesia Stock Exchange 2010-2013

0 3 91

Prediction of Financial Distress in Property and Real Estate Company in Indonesia Stock Exchange.

0 0 5

THE EFFECTS OF FINANCIAL RATIO AND MARKET BASED RATIO TOWARD THE STOCK PRICE OF MANUFACTURING INDUSTRY SECTOR IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

0 0 8

Effect of Liquidity and Capital Structure on Profitability in Manufacturing Company Listed In Indonesia Stock Exchange Period 2015-2016

0 0 9

The Influence of Current Ratio, Inventory Turnover Ratio, Cash Turnover and Debt to Equity Ratio Against the Return on Investment in The Production of Industrial Companies Listed on The Stock Exchange Of Malaysia In 2016

0 0 12

Financial Effect On Stock Price Based Chemistry and Industry Listed in Indonesia Stock Exchange Year 2014-2016

0 0 6

Effect of Return on Asset, Return on Equity, Debt to Equity Ratio to Return Stock Company Property and Real Estate In Indonesia Stock Exchange

0 0 8

Performance Evaluation of Property and Real Estate Companies Listed in Indonesia Stock Exchange Using Data Envelopment Analysis - Scientific Repository

0 0 20