Inventory Turnover Perumusan Masalah

11 tertentu, yang diperoleh dengan membandingkan penjualan dengan total aktiva. Dimana semakin tinggi perputaran aktiva maka semakin tinggi rentabilitas ekonomis. Berdasarkan pendapat para ahli yang telah diuraikan maka rentabilitas ekonomis dapat diformalisasikan sebagai berikut :

2.1.2 Inventory Turnover

Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang industri dan perdagangan tentunya memiliki persediaan. Persediaan merupakan komponen terpenting dalam perusahaan. Sebelum mengetahui defenisi perputaran persediaan, maka sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu segala sesuatu yang berhubungan dengan persediaan. Persediaan mewakili barang-barang yang tersedia untuk dijual pada perusahaan dagang, sedangkan dalam perusahaan manufaktur persediaan mewakili barang yang diproduksi atau ditempatkan untuk produksi. Persediaan didefenisikan secara berbeda oleh beberapa ahli. Oleh karena itu, perlu kiranya memperhatikan beberapa defenisi yang dikemukakan oleh para ahli sehingga memberikan defenisi yang jelas tentang persediaan. Berikut ini adalah beberapa defenisi persediaan yang dikemukakan oleh beberapa para ahli : Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2004:14.2 “ Persediaan adalah aktiva : Laba Sebelum Bunga dan Pajak RE = x 100 Total Aktiva Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 12 a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan supplies untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa”. Warren Reeve Fess 2006:452 mengatakan bahwa “ Persediaan inventory digunakan untuk mengindikasikan barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan, dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu”. Skousen dan Stice 2006:571 mengatakan bahwa : Persediaan atau persediaan barang dagangan ditujukan untuk barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam kasus perusahaan manufaktur, maka kata ini ditujukan untuk barang dalam proses produksi atau yang ditempatkan dalam kegiatan produksi. Kata Bahan Baku raw material, Barang Dalam Proses Work in Proces. Dan Barang Jadi Finished Goods untuk dijual ditujukan untuk persediaan di perusahaan manufaktur. Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat dinyatakan bahwa persediaan itu meliputi persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadi maupun barang dagang. Dalam perusahaan industri persediaan berupa persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi sedangkan dalam perusahaan dagang persediaan hanya berupa barang dagang. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai perputaran persediaan, beberapa ahli telah mengemukakan pendapatnya tentang perputaran persediaan, diantaranya Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 13 Menurut Djarwanto 2001 : 135 mengatakan bahwa “Perputaran persediaan inventory turnover menunjukkan beberapa kali persediaan barang dijual dan diadakan kembali selama satu periode akuntansi”. Menurut Sudjaja 2002:112 mengatakan bahwa “Perputaran persediaan mengukur aktifitas atau likuiditas dari persediaan perusahaan”. Menurut Assauri 2004:203 mendefenisikan bahwa “Perputaran persediaan inventory turnover merupakan angka yang menunjukkan kecepatan penggantian persediaan dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun”. Menurut Sugiyarso dan Winarni 2006:39 bahwa “Rasio perputaran persediaan mengukur berapa kali persediaan perusahaan telah dijual selama periode tertentu”. Jika tidak diketahui data harga pokok penjualan maka perputaran persediaan dapat dihitung dari penjualan bersih. Dari beberapa defenisi yang telah diuraikan oleh para ahli, maka perputaran persediaan dapat dirumuskan sebagai berikut : Persediaan Awal + Persediaan Akhir Rata – rata Persediaan = 2 Harga Pokok Penjualan Perputaran Persediaan = Rata – rata Persediaan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 14 Inventory turnover atau tingkat perputaran persediaan mengukur kemampuan perusahaan dalam memutarkan barang yang dikeluarkannya. Semakin cepat perputaran persediaan maka akan semakin efesien penggunaan persediaan dalam suatu perusahaan.

2.1.3 Current Ratio

Dokumen yang terkait

Pengaruh Inventory Turnover Ratio, Account Payable to Cost of Goods Sold Ratio, Net Working Capital to Total Asset Ratio, dan Debt Ratio Terhadap Gross Profit Margin

5 89 108

Analysis of the effect of inflation rate, interest rate and exchange rate on stock return of consumer goods and property and real estate sector in Indonesia stock exchange (IDX) 2006-2010

0 6 116

The Effect of Current Ratio, Activity Ratio, Debt Ratio, and Inflation on Profitability Ratio in the Real Estate Company in Indonesia Stock Exchange 2010-2013

0 3 91

Prediction of Financial Distress in Property and Real Estate Company in Indonesia Stock Exchange.

0 0 5

THE EFFECTS OF FINANCIAL RATIO AND MARKET BASED RATIO TOWARD THE STOCK PRICE OF MANUFACTURING INDUSTRY SECTOR IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

0 0 8

Effect of Liquidity and Capital Structure on Profitability in Manufacturing Company Listed In Indonesia Stock Exchange Period 2015-2016

0 0 9

The Influence of Current Ratio, Inventory Turnover Ratio, Cash Turnover and Debt to Equity Ratio Against the Return on Investment in The Production of Industrial Companies Listed on The Stock Exchange Of Malaysia In 2016

0 0 12

Financial Effect On Stock Price Based Chemistry and Industry Listed in Indonesia Stock Exchange Year 2014-2016

0 0 6

Effect of Return on Asset, Return on Equity, Debt to Equity Ratio to Return Stock Company Property and Real Estate In Indonesia Stock Exchange

0 0 8

Performance Evaluation of Property and Real Estate Companies Listed in Indonesia Stock Exchange Using Data Envelopment Analysis - Scientific Repository

0 0 20