Berdasarkan p kerangka pemikiran se
Sumber: Data sekunde
2.16 Pengembangan
2.16.1 Pengaruh U
Informasi Ke Indonesia
Marston dan P memiliki tingkat kom
informasi keuangan efektif. Perusahaan ak
lingkungan sosial, mengungkapkan infor
n penjelasan–penjelasan tersebut, dapat dikemba n sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
nder yang diolah, 2012
an Hipotesis Ukuran Perbankan terhadap Tingkat
Keuangan dan Nonkeuangan melalui Website
n Polei 2004 menyatakan bahwa perusahaan y ompleksitas yang tinggi sehingga investor akan
n yang lebih banyak untuk membuat keputu akan lebih mudah diawasi kegiatannya di pas
, sehingga memberikan tekanan pada per formasi dengan lebih lengkap dan luas melalui
bangkan suatu
t Pengungkapan site Perbankan di
n yang lebih besar kan membutuhkan
utusan yang lebih asar modal dan di
perusahaan untuk ui IFR.
Fitriana 2009 menggunakan log of total assets sebagai pengukur untuk ukuran perusahaan. Hasil penelitiannya secara parsial menunjukkan adanya
pengaruh positif dan signifikan antara firm size dengan luas pengungkapan informasi keuangan dalam website perusahaan. Joshi dan Al–Bastaki 1999
menyatakan bahwa ukuran perbankan berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan tahunan perbankan. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Cinca et al. 2007 yang menyatakan bahwa ukuran perbankan memiliki pengaruh positif terhadap e–transparansi, kinerja
keuangan, dan ketersediaan internet. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis
yang diajukan adalah: H
1
: Ukuran perbankan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap tingkat pengungkapan informasi keuangan dan nonkeuangan melalui
website perbankan di Indonesia.
2.16.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Tingkat Pengungkapan Informasi
Keuangan dan Nonkeuangan melalui Website Perbankan di Indonesia
Perusahaan dengan kinerja yang buruk, akan cenderung menghindari penggunaan teknik pelaporan keuangan melalui internet karena mereka berusaha
untuk menyembunyikan badnews. Berbeda dengan perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi, mereka akan lebih memilih untuk menggunakan pelaporan
keuangan melalui internet untuk membantu perusahaan menyebarkan goodnews Lestari dan Chariri, 2007. Singvi dan Desai 1971 dalam Hossain 2008
berpendapat bahwa laba yang lebih tinggi akan memacu manajer untuk
mengungkapkan informasi yang lebih banyak dalam rangka untuk memberikan kepastian kepada investor dan untuk meningkatkan kompensasi manajemen.
Sebagian besar penelitian tidak menemukan adanya hubungan antara profitabilitas dan luas pengungkapan informasi keuangan dalam website
perusahaan. Laswad 2001, Sejjaaka 2003, Oyelere et al. 2003, Marston dan Polei 2004, Lestari dan Chariri 2007, Lordanita 2009, serta Fitriana 2009
menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap praktik pelaporan keuangan melalui internet.
Hal ini berlawanan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Hossain 2008 yang menyatakan bahwa profitabilitas suatu perbankan berpengaruh secara
signifikan terhadap tingkat pengungkapan dalam laporan tahunan perbankan. Ana dan Andrijana 2010 yang melakukan penelitian terhadap sektor perbankan di
Kroasia mendukung pendapat Hossain 2008 dengan menyatakan bahwa bank– bank dengan profitabilitas yang tinggi memiliki indeks pengungkapan wajib dan
sukarela yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H
2
: Profitabilitas berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap tingkat pengungkapan informasi keuangan dan nonkeuangan melalui
website perbankan di Indonesia.
2.16.3 Pengaruh Jenis Bank Umum terhadap Tingkat Pengungkapan