2.16.3 Pengaruh Jenis Bank Umum terhadap Tingkat Pengungkapan
Informasi Keuangan dan Nonkeuangan melalui Website Perbankan di Indonesia
Jenis informasi yang dibutuhkan dalam suatu perusahaan akan berbeda jika antar perusahaan tersebut memiliki visi yang berbeda. Menurut Deegan
2000 yang dikutip oleh Nieto et al. 2008, visi yang berbeda menjadi penting ketika proses legitimasi dan dalam mengungkapkan informasi, organisasi akan
berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan mereka diakui oleh pihak luar sebagai kegiatan yang sah. Penelitian yang mengaitkan antara jenis bank dengan
praktik Internet Financial Reporting memang masih jarang, penelitian yang telah ada rata–rata menggunakan istilah jenis industri sebagai variabel independen.
Laswad et al. 2001 menggunakan jenis pemerintah daerah sebagai faktor yang memengaruhi pengungkapan keuangan melalui internet. Pemerintah daerah
tersebut dibagi menjadi pemerintah teritoral yang terdiri dari pemerintah kabupaten dan pemerintah kota, serta pemerintah pusat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jenis pemerintah daerah berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan keuangan. Nieto et al. 2007 melakukan penelitian
terhadap lembaga keuangan mikro. Lembaga keuangan mikro tersebut dibagi menjadi dua, yaitu lembaga keuangan mikro yang berorientasi laba dan lembaga
sosial mikro yang lebih bersifat sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga keuangan mikro mengungkapkan informasi keuangan yang lebih banyak
dalam website, sementara lembaga sosial mikro mengungkapkan informasi sosial dengan lebih banyak dalam website.
Joshi dan Al–Bastaki 1999 mengelompokkan perbankan di Bahrain menjadi bank komersial penuh, bank offshore, dan bank investasi. Bank komersial
penuh diizinkan untuk menawarkan semua layanan perbankan. Bank offshore tidak diizinkan untuk berurusan dengan penduduk Bahrain, kecuali dengan
pemerintah dan bank komersial penuh. Bank investasi diizinkan untuk menerima deposito dan memberikan pinjaman kepada nonpenduduk. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jenis perbankan tidak berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet. hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Laswad et al. 2001 dan Nieto et al. 2008. Sobhani et al. 2012 mengelompokkan jenis bank di Bangladesh
berdasarkan generasi. Generasi pertama adalah bank yang didirikan pada tahun 1980. Generasi kedua didirikan pada tahun 1990–an, dan generasi ketiga didirikan
pada tahun 2000–an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bank generasi kedua mengungkapkan informasi yang lebih luas dibandingkan dengan bank generasi
pertama dan
ketiga. Hal
ini dikarenakan
perkembangan teknologi,
profesionalisme, dan perubahan manajemen yang baik. Selain itu Sobhani et al. juga mengungkapkan bahwa tingkat pengungkapan bank–bank islam syariah
lebih tinggi daripada bank konvensional. Suripto 2006 menyatakan bahwa perusahaan yang bergerak dalam usaha keuangan mengungkapkan informasi
keuangan dengan lebih luas dalam website perusahaan dibanding perusahaan yang bergerak dalam usaha nonkeuangan.
Sementara itu, penelitian dalam sektor perbankan di Indonesia dilakukan oleh Trijayanti 2009, berdasarkan hasil analisis menyatakan bahwa bank persero
memiliki penggunaan laporan keuangan website yang lebih baik bila dibandingkan dengan bank swasta. Hal ini dikarenakan biaya yang digunakan
bank persero lebih stabil daripada bank swasta. Berdasarkan hal tersebut, hipotesis yang diajukan adalah:
H
3
: Jenis bank umum berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap tingkat pengungkapan informasi keuangan dan nonkeuangan melalui
website perbankan di Indonesia.
2.16.4 Pengaruh Status Listing Perbankan terhadap Tingkat Pengungkapan