2.16.5 Pengaruh Reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap Tingkat
Pengungkapan Informasi Keuangan dan Nonkeuangan melalui Website Perbankan di Indonesia
Perusahaan akan cenderung menggunakan Kantor Akuntan Publik dengan reputasi yang baik dalam menggunakan jasa audit eksternal, yaitu Kantor Akuntan
Publik yang termasuk dalam The Big Four. KAP yang berafiliasi dengan KAP The Big Four dianggap memiliki kemampuan yang lebih baik. Penggunaan KAP
yang bereputasi merupakan sinyal positif bagi perusahaan, karena publik akan menganggap perusahaan tersebut memiliki informasi yang tidak menyesatkan dan
telah mengungkapkan informasi dengan setransparan mungkin. Aly et al. 2010 menyatakan bahwa ukuran auditor tidak dapat memengaruhi pelaporan internet
perusahaan. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Lestari dan Chariri 2007 yang menyatakan bahwa variabel reputasi auditor berpengaruh positif dan
signifikan terhadap IFR. Alasan yang mendasari hal tersebut adalah penggunaan KAP yang ternama
Big Four merupakan sinyal positif perusahaan karena perusahaan akan dianggap memiliki informasi yang terpercaya. Sejalan dengan pendapat yang dinyatakan
oleh Lestari dan Chariri 2007, hasil penelitian Sejjaaka 2003 juga menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara skor pengungkapan
wajib perusahaan dengan jenis auditor, yang digolongkan menjadi The Big Four atau Non–The Big Four. Berdasarkan hal tersebut, hipotesis yang diajukan adalah:
H
5
: Reputasi Kantor Akuntan Publik berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap tingkat pengungkapan informasi keuangan dan
nonkeuangan melalui website perbankan di Indonesia.
2.16.6 Pengaruh Opini Auditor terhadap Tingkat Pengungkapan Informasi
Keuangan dan Nonkeuangan melalui Website Perbankan di Indonesia
Kualitas aktual audit tidak dapat diobservasi, sehingga auditor berusaha untuk mengkomunikasikan kualitas mereka melalui sinyal seperti reputasi atau
brand names Ali dan Hartono, 2003 dalam Lestari dan Chariri, 2007. Opini yang diberikan oleh auditor mempunyai kandungan informasi, oleh karena itu
informasi yang ada harus mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Opini audit yang diberikan oleh auditor menjadi penting sebagai bahan pertimbangan,
sehingga kesalahan dalam memberikan opini akan sangat fatal akibatnya. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan perusahaan dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion akan lebih mengungkapkan informasi keuangannya kepada publik guna meningkatkan citra
perusahaan. Proses audit tidak hanya menggunakan data keuangan saja, namun meliputi juga data nonkeuangan. Menurut Standar Auditing Seksi 329, prosedur
analitik dalam perencanaan audit yang bertujuan untuk membantu dalam merencanakan sifat, saat, dan lingkup prosedur audit guna memeroleh bukti saldo
akun atau transaksi tertentu, kadangkala juga mempertimbangkan informasi nonkeuangan yang relevan, seperti jumlah karyawan, luas ruang penjualan,
jumlah barang yang diproduksi, serta informasi lainnya dalam membantu mencapai tujuan prosedur.
Marwanto 2010 menyatakan bahwa semakin majunya perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi berbasis internet menyebabkan
munculnya suatu langkah baru dalam dunia audit yang disebut dengan web trust. Web trust merupakan suatu proses yang diperkenalkan oleh American Institute of
Certified Public Accountants AICPA. Sistem ini memberikan jaminan menyeluruh terhadap bisnis melalui internet dengan membangun kepercayaan dan
keandalan dari sebuah website. Tanggung jawab auditor dalam mengaudit web trust sama dengan audit atas laporan keuangan walaupun bentuknya berbeda,
hanya saja cakupan audit web trust lebih luas. Sejauh ini, belum ada penelitian yang mengaitkan antara opini auditor
dengan praktik pelaporan keuangan melalui website perusahaan, namun ada beberapa penelitian yang menggunakan opini auditor sebagai variabel independen
yang dipercaya berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan atau ketepatan pelaporan keuangan. Sulistyo 2010 meneliti hubungan antara opini auditor
dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Opini auditor diukur dengan dummy variable, yaitu memberikan nilai 1 untuk laporan keuangan
dengan unqualified opinion dan nilai 0 untuk laporan keuangan selain dengan qualified opinion. Dalam penelitiannya, Sulistyo tidak berhasil membuktikan
adanya pengaruh antara opini auditor dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Payamta 2006 mencoba menghubungkan opini auditor dengan kualitas laporan keuangan. Opini auditor diukur berdasarkan peringkat, skor 4 diberikan
untuk unqualified opinion, skor 3 untuk qualified opinion, skor 2 untuk adverse opinion, dan skor 1 untuk disclaimer opinion. Hasil penelitian menyatakan bahwa
opini auditor berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Semakin berkualitas suatu informasi dalam laporan keuangan. Maka perusahaan akan
semakin berkeinginan untuk mengungkapkan kepada publik sebagai bentuk dari good news dan pencitraan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, hipotesis yang
diajukan adalah:
H
6
: Opini auditor berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap tingkat pengungkapan informasi keuangan dan nonkeuangan melalui
website perbankan di Indonesia.
88
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.1.1 Variabel Penelitian
Variabel merupakan segala sesuatu yang memiliki nilai. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel terikat dan variabel bebas.
1. Variabel terikat dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen Indriantoro dan Supomo, 2009. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat
pengungkapan informasi keuangan dan nonkeuangan melalui website perbankan.
2. Variabel bebas independen adalah tipe variabel yang dapat menjelaskan
variabel yang lain Indriantoro dan Supomo, 2009. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perbankan, profitabilitas, jenis
bank umum, status listing perbankan, reputasi Kantor Akuntan Publik, dan opini auditor.
3.1.2 Definisi Operasional
3.1.2.1 Tingkat Pengungkapan Informasi Keuangan dan Nonkeuangan
melalui Website Perbankan
Tingkat pengungkapan informasi keuangan dan nonkeuangan melalui website perbankan merupakan kelengkapan pengungkapan dari sebuah laporan