Mycobacterium tuberculosis di laboratorium rujukan TB-MDR. Selain 9 kriteria di atas, kasus TB-MDR juga bisa berasal dari kasus baru, terutama pada
kelompok-kelompok tertentu seperti pasien TB pada ODHA dan pasien TB pada populasi rentan lainnya seperti TB pada ibu hamil,TB Anak, TB DM, TB pada
kasus malnutrisi, gangguan sistem kekebalan tubuh, pasien TB BTA + baru, Pasien TB BTA negatif dengan riwayat pengobatan TB sebelumnya, TB Ekstra
paru Kemenkes,2013.
2.4.2 Penegakan Diagnosis TB MDR
Penegakan diagnosis TB Resisten TB-MDR menggunakan uji kepekaan obat dengan menggunakan metode standart yang telah ditetapkan. Uji kepekaan
obat ini bertujuan untuk menentukan ada atau tidaknya resistensi Mycobacterium tuberculosis terhadap Obat Anti Tuberkulosis OAT. Uji kepekaan obat
dilakukan di laboratorium rujukan yang telah tersertifikasi, sehingga laboratorium rujukan ini mampu melakukan pemeriksaan biakan, identifikasi kuman serta
melakukan uji kepekaan obat sesuai standart. Pemeriksaan uji kepekaan Mycobacterium tuberculosis yang resisten
dengan Obat Anti Tuberkulosis OAT dilakukan di laboratorium rujukan dengan menggunakan metode standart yang tersedia yaitu :
a. Metode Konvensional yaitu metode uji dengan menggunakan media padat
LwensteinLJ atau media cair MGIT yang digunakan untuk uji kepekaan terhadap obat anti tuberkulosis OAT lini pertama dan lini
kedua. b.
Tes cepat Rapid Test yaitu metode uji yang menggunakan Xpert MTBRIF atau lebih dikenal dengan GeneXpert. Metode ini merupakan tes
Universitas Sumatera Utara
amplifikasi asam nukleat sebagai sarana deteksi TB dan Uji kepekaan terhadap rifampisin. Pemeriksaan ini dikatakan cepat karena hasil
pemeriksaan dapat diketahui dalam kurun waktu kurang lebih 2 jam. Selain menggunakan GeneXpert, uji kepekaan ini juga dapat
menggunakan Line Probe assay LPA yang lebih dikenal sebagai hain testGenotype MTB DR Plus, yang digunakan untuk uji kepekaan terhadap
rifampisisn dan isoniazid, hasil pemeriksaan tergantung dengan ketersedian sarana dan sumber daya serta hasil pemeriksan dapat diketahui
dalam kurun waktu 24-48 jam Kemenkes,2013. Menurut Sjahrurachman 2010 diagnosis dan pengobatan yang cepat dan
tepat untuk TB Resisten OAT TB-MDR haruslah didukung oleh pengenalan faktor resiko untuk TB Resisten OAT TB-MDR, adanya pengenalan dini
kegagalan obat yang meliputi : penderita yang batuk yang kunjung tidak membaik dalam waktu 2 minggu pertama setelah pengobatan, dengan tanda kegagalan
setelah melakukan uji tes yaitu sputum tidak konversi , batuk yang tidak berkurang, demam, berat badan menurun.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Alur Diagnosis TB Resistan Obat
Sumber :Kemenkes,2013 Pedoman Teknis Manajemen Terpadu pengendalian Tuberkulosis Resisten Obat
Terduga TB Resisten Obat
Tes cepat dengan GenXpert
M.tb negatif M.tb resisten
rifampisin M.tb sensitif
rifampisin
Biakan dan identifikasi kuman M.tb
M.tb tumbuh M.tb tidak tumbuh
Uji kepekaan OAT lini-1 dan lini-2
TB MDR jika ada tambahan resistensi terhadap INH, lanjutkan pengobatan
OAT standar
Pre XDR jika ada tambahan resistensi terhadap
ofloxsasinkinamisisnamikasin, sesuaikan paduanOAT MDR
TB XDR jika ada tambahan resistensi terhadap INH, ganti paduan OAT XDR
TB Resisten Rifampisin TB RR obati dengan OAT MDR
standar
Universitas Sumatera Utara
2.4.3 Mekanisme Rujukan Pasien Terduga TB-MDR